Sebulan Bertugas, Tenaga Kesehatan TNI Bantu Warga Gaza di Rafah dan El Arish Ditambah Jadi 34 Orang
Kementerian Pertahanan menyatakan sebanyak 34 nakes anggota Satgas tersebut terbagi menjadi dua tim yang bekerja mendapatkan pelayanan medis
Penulis: Gita Irawan
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tenaga Kesehatan (nakes) TNI yang ditugaskan untuk misi kemanusiaan di wilayah konflik dengan memberikan layanan kesehatan di Field Hospital UEA di Rafah, Palestina dan Floating Hospital UEA di El Arish, Mesir jumlahnya kini ditambah menjadi 34 orang hingga saat ini Minggu (8/9/2024).
Kementerian Pertahanan menyatakan sebanyak 34 nakes anggota Satgas tersebut terbagi menjadi dua tim yang bekerja di lokasi berbeda guna memastikan masyarakat mendapatkan pelayanan medis yang dibutuhkan.
Tim pertama yang terdiri dari 25 orang nakes ditempatkan di Field Hospital UEA di Raffah Palestina sebanyak 10 orang dan di Floating Hospital UEA di El Arish Mesir sebanyak 15 orang.
Kementerian Pertahanan juga menyatakan tim nakes di Field Hospital UEA di Raffah memulai aktivitas dengan kegiatan morning report.
Selanjutnya, para dokter melaksanakan visitasi dan pemeriksaan kepada pasien, sementara paramedis dan perawat menjalankan tugas sesuai bidang masing-masing.
Sementara itu, sebanyak 15 nakes menjalankan aktivitas medis dengan optimal di Floating Hospital UEA di El Arish, Mesir.
Rumah sakit apung tersebut tidak hanya melayani pemeriksaan rutin tetapi juga melaksanakan kegiatan operasi dan layanan fisioterapi.
Tim kedua yang berjumlah sembilan orang nakes tambahan tiba di El Arish, Mesir pada Sabtu (7/9/2024) pukul 15.00 waktu setempat.
Tim itu dipimpin oleh dr. Leksmana Sp.Rad, dan bertugas di Floating Hospital.
Sembilan nakes tambahan tersebut berangkat dari Abu Dhabi ke El Arish menggunakan C 130 Hercules milik Angkatan Udara UEA.
"Tim tambahan ini menambah jumlah nakes di El Arish menjadi 24 orang yang akan membantu memperkuat layanan medis yang sudah berjalan, terutama dalam menangani kasus-kasus yang memerlukan perhatian khusus," kata keterangan resmi Biro Humas Setjen Kemhan pada Minggu (8/9/2024).
"Kehadiran Satgas Nakes TNI tersebut sangat membantu masyarakat Gaza, Palestina yang menjadi korban konflik akibat agresi Israel," sambung keterangan tersebut.
Kementerian Pertahanan menyatakan para korban luka dan yang menderita berbagai penyakit mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dan lengkap sehingga mereka segera tertolong dan dapat segera pulih kembali kesehatannya.
Kementerian Pertahanan juga menyatakan Satgas Nakes TNI terus menunjukkan dedikasi dan profesionalisme mereka dalam memberikan layanan medis kepada masyarakat Palestina, baik di Raffah maupun di El Arish, Mesir.
Kementerian Pertahanan menyatakan hingga saat ini RS UEA baik yang berada di Palestina maupun di El Arish Mesir telah melayani pasien sejumlah 48.704 orang termasuk melaksanakan 1.780 kegiatan operasi.
"Kehadiran Nakes TNI untuk Gaza menjadi bukti nyata komitmen Indonesia dalam mendukung misi kemanusiaan bagi rakyat Palestina," kata keterangan tersebut.
Mulai Periksa Pasien Sebulan Lalu
Diberitakan sebelumnya sebanyak 25 dari 40 personel tenaga kesehatan (nakes) TNI yang ditugaskan dalam misi kemanusiaan Gaza untuk merawat pasien-pasien di rumah sakit terapung milik Uni Emirat Arab di El Arish Mesir mulai memeriksa pasien di sana.
Mereka tiba di Abu Dhabi, UEA dan langsung disambut oleh Duta Besar RI untuk Uni Emirat Arab H.E. Husin Bagis dan Atase Pertahanan RI di Abu Dhabi Brigjen TNI Muhammad Irawadi pada Jumat (9/8/2024) sekira pukul 05.00 waktu setempat.
Tim nakes TNI tahap pertama tersebut diberangkatkan dari Abu Dhabi menuju El Arish, Mesir dengan menggunakan pesawat Angkatan Udara UEA berjenis Boeing C-17 Globemaster III pada Sabtu (10/8/2024).
Mereka tiba pukul 10.00 waktu setempat.
Setibanya di El Arish, 25 personel nakes TNI yang dipimpin Kolonel Ckm dr. Adry Pasmawi, Sp. B., yang sehari - hari menjabat SMF Dokter Umum-1 IGD RSPAD Gatot Subroto itu langsung menuju RS terapung untuk melaksanakan briefing keselamatan dan orientasi awal.
Kemudian nakes TNI melaksanakan kegiatan briefing dan orientasi lanjutan di RS terapung di El Arish, Mesir pada Minggu (11/8/2024).
Orientasi itu berupa peninjauan fasilitas RS terapung El Arish seperti ruang farmasi, perawatan, peralatan radiologi (X-Ray), sarana rehabilitasi medis dan fasilitas lainnya.
"Nakes TNI juga mulai mengecek sejumlah pasien yang sedang menjalani perawatan dan rehabilitasi di RS terapung tersebut," kata keterangan resmi Biro Humas Setjen Kemhan yang terkonfirmasi pada Selasa (13/8/2024).
"RS terapung di El Arish sudah beroperasi sejak bulan Februari 2024 dan telah merawat lebih dari 3.700 warga Palestina yang menjadi korban akibat serangan Israel," sambung keterangan tersebut.
Rencananya, 15 personel nakes TNI berikutnya akan diberangkatkan pada tahap kedua sesuai perkembangan situasi keamanan.
Solidaritas RI
Diberitakan sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto berbicara tentang solidaritas Indonesia dalam rangka membela semangat kemerdekaan rakyat Palestina.
Ia mengatakan apa yang terjadi di Gaza, Timur Tengah adalah sesuatu yang sangat menusuk rasa kemanusian.
Hal itu disampaikannya saat memberikan pembekalan kepada 40 tenaga kesehatan (nakes) TNI yang akan berangkat untuk misi kemanusiaan Gaza di Ruang Bhinneka Tunggal Ika (BTI) Kementerian Pertahanan Jakarta pada Rabu (7/8/2024).
"Bangsa Indonesia harus menunjukkan suatu sikap solidaritas, sikap kemanusiaan dalam rangka membela semangat kemerdekaan, hak bangsa untuk hidup dan menentukan nasibnya sendiri tanpa penindasan," kata dia dalam keterangan resmi Biro Humas Setjen Kemhan pada Rabu (7/8/2024).
"Karena itulah saya ucapkan terima kasih atas kesediaan saudara-saudara. Selamat berjuang semuanya," sambung Prabowo.
Rencananya 25 dari 40 personel nakes TNI yang terdiri dari dokter, perawat, bidan dan tenaga medis lainnya akan ditugaskan di Floating Hospital Uni Emirat Arab untuk misi kemanusiaan Gaza.
Mereka akan ditugaskan selama empat bulan di wilayah El Arish, Mesir dengan menyesuaikan perkembangan situasi.
Prabowo juga sempat menyalami ke-40 tenaga kesehatan TNI itu satu per satu sebelum menyampaikan arahannya.
Dirjen Strahan Kemhan Mayjen TNI Ujang Darwis dalam laporannya kepada Prabowo menyampaikan telah meninjau langsung rumah sakit tersebut pada 23 sampai 26 Juli lalu.
Ia mengatakan berdasarkan hasil peninjauan fasilitas kesehatan di kedua rumah sakit tersebut sangat lengkap.
Rumah sakit tersebut juga memiliki fasilitas untuk menjaga kebugaran para tenaga kesehatan.
Baca juga: Prabowo Lepas Keberangkatan Kapal RS TNI KRI Radjiman untuk Kirim Bantuan ke Palestina
"Kemudian hasil koordinasi dengan pihak Uni Emirat Arab bahwa tenaga kesehatan kita yang disiapkan adalah 40 orang terdiri dari dokter spesialis dan tenaga perawat kesehatan gabungan dari TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara," kata Ujang di kantor Kementerian Pertahanan RI Jakarta Pusat pada Rabu (7/8/2024).
Tenaga kesehatan tersebut, kata dia, juga telah mendapatkan pembekalan berupa latihan pra tugas di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI.
Pembekalan tersebut dilakukan selama lima hari.
Ujang mengatakan rencana pemberangkatan pertama akan dilakukan sebanyak 25 orang.
Dari 25 orang tersebut, kata dia, empat di antaranya merupakan wanita TNI.
"Sedangkan keberangkatan kedua akan dilaksanakan apabila situasi di Field Hospital di Rafah dinilai cukup aman bagi personel kita. Jadi nanti dari 25 orang tersebut akan dikirim 15 orang ke Field Hospital di Rafah, baru sisa 15 orang yang dari Indonesia yang ada di tanah air kita berangkatkan bergabung di Floating Hospital di El Arish," kata dia.
"Ini Bapak yang dapat kami laporkan selanjutnya kami mohon petunjuk dan arahan kepada tenaga kesehatan kita yang siap berangkat dan direncanakan Jumat dini hari berangkat," sambung Ujang.