Tel Aviv Makin Tidak Aman, Polisi Israel Tutup Rute 6, Jihandak Periksa Mobil Diduga Berisi Bom
polisi pendudukan Israel menutup lalu lintas di Rute 6 di sebelah timur Tel Aviv karena dugaan insiden keamanan, Senin (9/9/2024).
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Tel Aviv Makin Tidak Aman, Polisi Israel Tutup Rute 6, Jihandak Periksa Mobil Diduga Berisi Bom
TRIBUNNEWS.COM - Tel Aviv, Ibu Kota Israel kian dirundung insiden keamanan serius seiring berlarutnya perang di Jalur Gaza dan operasi militer di Tepi Barat.
Dalam sebuah insiden keamanan terbaru, saluran TV Ibrani Channel 12, Senin (9/9/2024) melaporkan kalau polisi pendudukan Israel menutup lalu lintas di Rute 6 di sebelah timur Tel Aviv karena dugaan insiden keamanan.
Laporan saluran tersebut menambahkan pada Senin ini para ahli bom dan tim penjinak bahan peledak (Jihandak) sedang memeriksa sebuah mobil di jalan yang sama.
Baca juga: Sirene Bahaya Roket Meraung di Ashkelon, Hamas Bisa Serang Israel Sedalam yang Mereka Mau
"Para penumpang mobil telah ditahan untuk diinterogasi," kata laporan tersebut.
Radio tentara pendudukan Israel mengatakan, seorang pemuda Palestina ditangkap di jalan yang sama, diduga merencanakan serangan.
Polisi Israel mengklaim mereka menangkap 12 orang yang berada di dalam mobil di jalan tersebut, mencurigai mereka merencanakan operasi keamanan.
Hamas: Pengeboman di Tel Aviv Akan Terus Berlanjut Selama Israel Membantai Palestina
Dalam pernyataannya sekitar tiga pekan lalu, Sayap militer gerakan Hamas, Brigade Al-Qassam, yang berkoordinasi dengan sayap militer Gerakan Palestine Islamic Jihad (PIJ), Brigade Al-Quds, mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang terjadi di Tel Aviv pada Minggu (18/8/2024) malam.
Dalam pernyataan singkatnya, Brigade Al-Qassam mengumumkan kalau mereka, bersama dengan Brigade Al-Quds, melaksanakan operasi penyerangan dengan metode bunuh diri di Tel Aviv saat itu.
Baca juga: Ledakan Bom Guncang Tel Aviv, Polisi Israel Sebut Puluhan Orang di Sinagoga Bisa Saja Tewas
Brigade Al-Qassam menekankan operasi pengeboman di Tel Aviv itu hanya permulaan dan akan kembali berulang selama Israel masih melakukan pembantaian terhadap warga Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat yang diduduki.
"Operasi syahid di wilayah pendudukan akan muncul kembali selama pembantaian, pemindahan penduduk sipil, dan kebijakan pembunuhan oleh pendudukan terus berlanjut," bunyi pernyataan itu dilansir Khaberni dan RNTV, Senin (19/8/2024).
Pada Senin (19/8/2024), Pasukan Pendudukan Israel (IDF) mengakui bahwa ledakan di pusat kota Tel Aviv pada Minggu malam adalah "percobaan pengeboman."
Sebuah pernyataan bersama dari Shin Bet dan polisi Pendudukan Israel menggambarkan serangan Tel Aviv sebagai "insiden keamanan yang dilakukan dengan alat peledak," yang mengakibatkan cedera sedang pada seorang pemukim Pendudukan Israel.