Hamas Siap Gencatan Senjata Tanpa Minta Syarat Baru, Setuju Jalankan Proposal Joe Biden
Hamas menyatakan pihaknya setuju untuk menjalankan proposal gencatan senjata yang diajukan Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Juni lalu.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Kelompok militan Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, Palestina mengklaim siap melakukan gencatan senjata tanpa meminta syarat baru.
Dikutip dari Reuters, Hamas menyatakan pihaknya setuju untuk menjalankan proposal gencatan senjata yang diajukan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden pada Juni lalu.
Sebelumnya, Delegasi Hamas bertemu mediator Qatar dan Mesir di Doha pada Rabu (11/9/2024).
Pertemuan itu untuk membahas gencatan senjata di Gaza dan kemungkinan pertukaran sandera dan tahanan, ujar kelompok militan itu dalam pernyataannya.
Hamas mengatakan kepala negosiatornya Khalil al-Hayya bertemu Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani dan Kepala Intelijen Mesir, Abbas Kamel.
Ini merupakan negosiasi terbaru setelah negosiasi sebelum-sebelumnya berujung buntu.
Tak ada syarat baru apa pun yang diminta, CNN melaporkan.
Kondisi itu pun diharapkan berlaku pula bagi Israel.
Kelompok militan tersebut juga mengeklaim pihaknya tidak mengajukan tuntutan lebih lanjut kepada para negosiator.
Pada saat yang sama "menolak persyaratan baru apa pun terhadap perjanjian ini dari pihak mana pun".
Pada Sabtu (7/9/2024) lalu, Direktur Badan Intelijen Pusat (Central Intelligence Agency/CIA) AS, William Burns, selaku Kepala Negosiator AS, mengatakan bahwa proposal gencatan senjata yang lebih rinci akan dibuat dalam beberapa hari ke depan.
Baca juga: Hamas Siap Gencatan Senjata Segera Tanpa Syarat Baru, Masalah Koridor Philadelphia jadi Sorotan
Dikutip dari VOA News, agresi Israel di Jalur Gaza masih terus berlanjut sejak pertama pecah pada 7 Oktober 2023 lalu.
Per hari ini, Middle East Monitor mencatat, sebanyak 41.118 warga Palestina tewas dan 95.125 lainnya terluka.
Korban tewas mayoritas anak-anak dan perempuan.
Israel berulang kali menggempur kamp pengungsi, bahkan yang terbaru terang-terangan menyerang Al Mawasi, wilayah yang diklaim zona aman oleh Negeri Zionis.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)