TRIBUNNEWS.COM -- Pasukan Rusia sedikit demi sedikit telah mencapai kota Pokrovsk, Oblast Donetsk. Mereka menyerang sejumlah lokasi pada hari Minggu dan menewaskan satu orang di kota strategis tersebut.

Dikabarkan oleh The Moscow Times, prajurit Rusia di Ukraina timur tersebut telah mendekat ke pusat logistik utama Ukraina timur.

"Sekitar pukul 11 ​​pagi, musuh menembaki bagian barat kota. Sayangnya, satu orang tewas," kata administrasi militer Pokrovsk di Telegram.

Baca juga: Zelensky Dinilai Tak Niat Hentikan Perang, Permintaannya Tidak Realistis Bagi Rusia

Sejumlah peluru artileri juga ditembakkan dengan sasaran sebuah gedung di kota itu,namun belum ada pernyataan resmi dari pemerintah.

Prajurit Rusia terus menguasai wilayah di sekitar Pokrovsk, beberaa daerah yang dikuasai antarai lain Selidove, Novogrodivka dan kota Kurakove telah dihancurkan, diperkirakan segera dikuasai oleh Moskow.

Dengan menguasai sejumlah wilayah di sebelah sekatan dan timur Pokrovsk, Rusia diperkirakan bakalan mudah menguasai wilayah persimpangan jalur kereta api dan jalan raya yang memasok pasukan Ukraina dan kota-kota di garis depan timur.

Sumber media itu menyebutkan bahwa Rusia memiliki taktik cerdik untuk menguasai wilayah di Donetsk.

Mereka tidak langsung menyerbu, namun mengirimkan prajurit dalam jumlah kecil, jumlahnya terkadang hanya dua. Jika telah mendapatkan lokasi strategis, maka prajurit lainnya akan dikirim hingga jumlahnya sekitar 10 orang.

Nah, setelah jumlahnya sekitar 10, mereka melakukan aksi penyerangan terhadap infrastruktur seperti fasilitas energi dan sumber air bersih serta logistik Ukraina.

Pada awal pekan lalu, pasukan tersebut dilaporkan merusak dua jalan layang yang menghubungkan Pokrovsk dengan kota tetangga Myrnograd, media lokal melaporkan.

Baca juga: Rusia Bombardir Sumy, Pasukan Ukraina Terperangkap di Kursk

Keberadaan mereka untuk mempersiapkan peperangan sesungguhnya, saat pasukan Rusia datang dalam jumlah besar ke Pokrovsk.

Tahu wilayahnya diserang Rusia, warga Pokrovsk pun akhirnya mengungsi ke wilayah lain.

Dilaporkan sebanyak 20.000 warga Pokrovsk telah meninggalkan kota itu pada Agustus.

Pekan lalu, militer Ukraina telah bersiap untuk pertempuran perkotaan di Pokrovsk, mendirikan pos-pos pertahanan beton di beberapa sisi jalan.

Serangan Rusia selama sekitar 10 hari terakhir terkonsentrasi di daerah pedesaan di selatan kota, tetapi Pokrovsk tetap berisiko.

Ukrainska Pravda melaporkan, kereta evakuasi harian dari kota tersebut telah dihenatikan, sebagai tanda lebih lanjut dari keamanan yang memburuk di sana.