Militer Yaman Siap Perang Panjang: Hari-Hari Mendatang Penuh Kejutan Buat AS-Israel
Angkatan Bersenjata Yaman sepenuhnya siap menghadapi konfrontasi besar-besaran melawan agresi Amerika dan Israel di kawasan
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Militer Yaman Siap Perang Panjang: Hari-Hari Mendatang Penuh Kejuatan Buat AS-Israel
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan Yaman mengatakan angkatan bersenjata negaranya siap untuk perang panjang melawan Israel.
Dia menambahkan kalau membela Palestina melawan rezim perampas kekuasaan adalah "tugas agama."
"Tentara Yaman memegang kunci kemenangan, dan siap untuk perang panjang yang melelahkan melawan rezim Zionis yang merampas kekuasaan, para sponsor dan sekutunya," kata Mayor Jenderal Mohammad al-Atifi pada Kamis (19/9/2024) dilansir MNA, Sabtu (21/9/2024).
Baca juga: Israel Dikepung Perlawanan: Drone Hizbullah Tembus 30 Km, Rudal Houthi 15 Menit Hantam Tel Aviv
Ia menekankan kalau, "Menunjukkan solidaritas dengan kampanye sah bangsa Palestina melawan pendudukan Israel dan memberikan dukungan bagi Masjid al-Aqsa serta orang-orang tertindas di Jalur Gaza merupakan salah satu prinsip dasar Yaman."
"Perjuangan kami melawan entitas Zionis Nazi berakar kuat dalam keyakinan kami. Kami sangat menyadari fakta bahwa kampanye ini merupakan tugas suci dan religius yang membutuhkan pengorbanan yang luar biasa," kata Atifi.
Baca juga: Dinamika Yaman dan Konflik di Laut Merah: Selain AS, Houthi Juga Hadapi Tangan Arab Saudi dan UEA
Ia menekankan bahwa Angkatan Bersenjata Yaman sepenuhnya siap menghadapi konfrontasi besar-besaran, dan memiliki kemauan keras dan tekad untuk perang berkepanjangan.
Rakyat Yaman telah menyatakan dukungan terbuka mereka terhadap perjuangan Palestina melawan pendudukan Israel sejak rezim tersebut melancarkan perang yang menghancurkan di Gaza pada 7 Oktober tahun lalu, yang telah menewaskan lebih dari 41.000 warga Palestina hingga saat ini.
Angkatan Bersenjata Yaman mengatakan bahwa mereka tidak akan menghentikan serangan sampai serangan darat dan udara Israel yang tak henti-hentinya di Gaza berakhir.
Baca juga: Israel Ternyata Rentan Dijebol, Ini Daftar Serangan Besar yang Menghantam Tel Aviv Sejak 7 Oktober
Penuh Kejutan Buat AS-Israel
Seorang pejabat senior Yaman telah memperingatkan Amerika Serikat dan rezim Israel bahwa “hari-hari mendatang penuh dengan kejutan.”
Pada Jumat (20/9/2024), kepala Dewan Politik Tertinggi Yaman, Marsekal Lapangan Mahdi Mohammad Al-Mashat, mengucapkan selamat kepada Pasukan Roket militer negara tersebut atas keberhasilan mereka dalam menyerang target militer di Tel Aviv dengan rudal hipersonik Palestine 2.
Al-Mashat mengklaim kalau rudal itu melewati dan menembus semua lapisan sistem pertahanan Amerika, Inggris, dan Israel, PressTV melaporkan.
Ia menegaskan bahwa “hari-hari mendatang penuh dengan kejutan.”
“Operasi kami akan terus berlanjut selama agresi dan pengepungan di Gaza masih berlangsung,” katanya.
Baca juga: Houthi Tolak Rayuan AS, Ledakan Besar Terjadi di Gudang Senjata Pasukan Proksi Arab Saudi di Yaman
Al-Mashat juga menegaskan kembali pendirian Yaman yang teguh dan berprinsip dalam mendukung rakyat Palestina yang tertindas sampai tanah yang diduduki dibebaskan dari pendudukan Israel.
"Tidak ada kekuatan di dunia yang dapat menghalangi kita dari keputusan ini, terlepas dari biaya atau tantangannya," tambahnya.
Al-Mashat juga menekankan komitmen penuh Yaman untuk mencapai perdamaian yang adil dan terhormat.
Ia meminta para pemimpin negara agresor untuk menghentikan perang yang tidak masuk akal ini, karena telah menjadi jelas bahwa tujuannya tidak dapat tercapai.
"Satu-satunya solusi adalah mendekati perdamaian dengan niat yang tulus, mencabut pengepungan, dan memenuhi persyaratan perdamaian, yang meliputi pembayaran gaji warga Yaman dari sumber daya nasional mereka, pembukaan penuh bandara dan pelabuhan Yaman, pembebasan semua tahanan, kompensasi atas kerusakan, dan penarikan penuh semua pasukan asing," katanya.
Al-Mashat memperingatkan risiko yang akan timbul jika mempertahankan kondisi tidak perang maupun damai, sementara memperpanjang permusuhan terhadap rakyat Yaman, memperketat pengepungan, dan membuat mereka kelaparan dengan menghalangi pembayaran gaji.
Baca juga: Dinamika Yaman dan Konflik di Laut Merah: Selain AS, Houthi Juga Hadapi Tangan Arab Saudi dan UEA
(oln/mna/*)