Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Serukan Warga Lebanon Selatan untuk Mengungsi, Menjauh dari Gudang Senjata Hizbullah

Israel serukan warga Lebanon untuk tinggalkan rumah tempat penyimpanan senjata Hizbullah saat pesawat tempur melancarkan serangan baru.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Israel Serukan Warga Lebanon Selatan untuk Mengungsi, Menjauh dari Gudang Senjata Hizbullah
via Al Mayadeen
Asap mengepul dari sebuah kota di Lebanon selatan setelah beberapa serangan udara Israel pada hari Senin, 23 September 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Militer Israel menyerukan warga Lebanon selatan untuk mengungsi dari rumah dan gedung di mana Hizbullah diklaim menyimpan senjatanya, AP News melaporkan, Senin (23/9/2024).

Media Lebanon melaporkan bahwa sejumlah penduduk menerima pesan teks yang mendesak mereka untuk menjauh dari gedung mana pun tempat Hizbullah menyimpan senjata hingga pemberitahuan lebih lanjut.

“Jika Anda berada di gedung yang menyimpan senjata untuk Hizbullah, menjauhlah dari desa tersebut hingga pemberitahuan lebih lanjut,” demikian bunyi pesan berbahasa Arab tersebut, menurut media Lebanon.

Tidak jelas berapa banyak orang yang terkena dampak perintah Israel tersebut. 

Masyarakat di kedua sisi perbatasan sebagian besar telah mengosongkan diri karena baku tembak yang terjadi hampir setiap hari.

Konflik antara Israel dan Hizbullah meningkat pada hari Minggu (22/9/2024).

Hizbullah meluncurkan sekitar 150 roket, rudal dan drone ke Israel utara sebagai balasan atas serangan yang menewaskan komandan tinggi Hizbullah dan pejuang lainnya.

BERITA TERKAIT

Kantor Berita Nasional milik pemerintah Lebanon mengatakan serangan Israel menghantam provinsi Byblos, untuk pertama kalinya sejak serangan dimulai pada bulan Oktober. 

Rudal Fadi 1 milik Hizbullah yang digunakan untuk melawan Israel dalam Perang Lebanon 2 pada Juli tahun 2006.
Rudal Fadi 1 milik Hizbullah yang digunakan untuk melawan Israel dalam Perang Lebanon 2 pada Juli tahun 2006. (X/Telegram/Hizbullah)

Israel juga mengebom target di wilayah Baalbek dan Hermel di timur laut, di mana seorang penggembala tewas dan dua anggota keluarga terluka, menurut kantor berita tersebut. 

Dikatakan total 17 orang terluka dalam serangan itu.

Seorang pejabat militer Israel mengatakan Israel berfokus pada operasi udara dan tidak memiliki rencana segera untuk operasi darat. 

Baca juga: Hamas Puji Ketangguhan Hizbullah dalam Serangan Roket di Perbatasan Lebanon-Israel

Pejabat tersebut, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan serangan tersebut ditujukan untuk mengekang kemampuan Hizbullah untuk meluncurkan lebih banyak serangan ke Israel.

Israel menuduh Hizbullah mengubah seluruh komunitas di selatan Lebanon menjadi basis militan, dengan peluncur roket tersembunyi dan infrastruktur lainnya.

Militer Israel mengatakan telah menargetkan lebih dari 150 lokasi militan pada Senin (23/9/2024) pagi. 

Warga berbagai desa di Lebanon selatan mengunggah foto-foto di media sosial tentang serangan udara dan gumpalan asap tebal.

Kantor Berita Nasional milik pemerintah juga melaporkan serangan udara di berbagai daerah.

Komandan Hizbullah Tewas

Sebelumnya, Lebanon dihantam serangan udara Israel pada Jumat (20/9/2024), menewaskan setidaknya 14 orang termasuk komandan tinggi Hizbullah.

Mengutip The New Arab, ada setidaknya tiga ledakan yang terjadi sekitar jam 3.45 sore waktu setempat, di pinggiran Kota Beirut, Dahiyeh.

Satu serangan menargetkan sebuah gedung di Jalan Jamous di lingkungan al-Qaem di daerah tempat Hezbollah diduga berkantor.

Dahiyeh merupakan distrik permukiman dan komersial yang padat, tempat tinggal bagi keluarga Muslim Syiah dan Sunni, serta para migran dan pengungsi Palestina dan Suriah.

Rekaman video setelah serangan menunjukkan puing-puing dan kaca berserakan di jalan, mobil-mobil yang hancur, dan fasad bangunan yang runtuh seperti bangunan permukiman. 

Asap terlihat mengepul di atas langit Beirut beberapa jam kemudian.

Kantor berita AFP, mengutip sumber yang dekat dengan kelompok milisi Syiah Hizbullah, melaporkan bahwa Ibrahim Aqil, seorang tokoh senior dari pasukan khusus Unit Radwan, tewas. 

Aqil adalah rekan dekat komandan tinggi Hizbullah Fuad Shukr yang tewas dalam serangan pesawat nirawak Israel pada 30 Juli lalu di pinggiran Kota Beirut.

Aqil tewas bersama pejuang pasukan khusus lainnya saat mereka sedang mengadakan pertemuan, menurut sumber keamanan Lebanon yang dikutip oleh Reuters.

Baca juga: Hizbullah Ungkap Fitur Rudal Fadi 1 dan 2 yang Hantam Pangkalan Militer Israel

Selain Aqil, Hizbullah juga mengonfirmasi kematian komandan lainnya, yakni Ahmad Mahmoud Wehbe atau Haji Abu Hussein Samir.

Pekan lalu, ribuan perangkat komunikasi, yang sebagian besar digunakan oleh anggota Hizbullah, meledak di berbagai bagian Lebanon, menewaskan 39 orang dan melukai hampir 3.000 orang. 

Lebanon menyalahkan Israel atas serangan tersebut, meski Israel tidak mengonfirmasi atau menyangkal tanggung jawabnya.

Hizbullah mulai melancarkan serangan ke Israel sehari setelah perang di Gaza pecah pada 7 Oktober 2023.

Aksi Hizbullah itu adalah untuk menekan Israel guna membantu pejuang Palestina di Gaza. 

Israel telah membalas dengan serangan udara, dan konflik terus meningkat selama setahun terakhir.

Pertempuran Israel dan Hizbullah telah menewaskan ratusan orang di Lebanon, puluhan orang di Israel, dan membuat puluhan ribu orang mengungsi di kedua sisi perbatasan.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas