Rombongan Indonesia dan Negara Lain Diserang Bom di Pakistan, Kemlu RI Konfirmasi Semua Selamat
Serangan berupa bom yang diduga improvised explosive device mengakibatkan 1 polisi meninggal dunia, dan 3 lainnya luka-luka
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia mengonfirmasi peristiwa serangan bersenjata terhadap iring-iringan korps diplomatik kegiatan Islamabad Chamber of Commerce and Industry (ICCI) di Swat Valley, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan pada Minggu 22 September 2024.
Serangan itu terjadi saat rombongan bergerak menuju Malam Jabba, sekitar 300 kilometer dari Islamabad. Dalam iring - iringan itu, juga ada korps diplomati Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Kedutaan Besar RI (KBRI) Islamabad.
Serangan berupa bom yang diduga improvised explosive device.
Serangan itu mengakibatkan 1 polisi meninggal dunia, dan 3 lainnya luka - luka.
Baca juga: Warga Halmahera Utara Temukan 38 Granat dan 28 Amunisi, Tim Penjinak Bom Turun Tangan
"Telah terjadi serangan terhadap iringan korps diplomatik yang akan mengikuti kegiatan Islamabad Chamber of Commerce and Industry (ICCI) pada tanggal 22 September 2023 di Swat Valley, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa," kata Juru Bicara Kemenlu RI yang juga Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan Kemenlu RI, Rolliansyah Soemirat, Senin (23/9/2024).
Kemlu RI menyatakan delegasi Indonesia dan seluruh rombongan korps diplomatik dalam keadaan aman dan saat ini sudah kembali ke Islambad dengan selamat.
"KUAI KBRI Islamabad dan seluruh rombongan korps diplomatik dalam keadaan aman dan telah kembali ke Islamabad dengan selamat," ucap Roy.
Adapun hingga kini belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Kemlu RI saat ini telah menjalin koordinasi dengan otoritas pemerintah Pakistan untuk memastikan keamanan dan keselamatan bagi seluruh WNI yang tinggal.
Berdasarkan catatan, ada 1.200 WNI yang tinggal menetap di Pakistan.
Mayoritas dari mereka adalah pelajar dan WNI yang menikah dengan warga negara Pakistan.
"Indonesia melalui KBRI Islamabad akan terus berkoordinasi dengan aparat pemerintah pakistan guna pastikan keamanan dan keselamatan seluruh WNI di Pakistan," kata Roy.