Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

4 Fasilitas Militer Penting Israel Dihantam Roket Hizbullah, Termasuk Pabrik Bahan Peledak di Utara

Setidaknya empat fasilitas militer Israel dihantam roket Hizbullah pada Selasa (24/9/2024) dini hari.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in 4 Fasilitas Militer Penting Israel Dihantam Roket Hizbullah, Termasuk Pabrik Bahan Peledak di Utara
X
Foto yang tersebar di media sosial memperlihatkan kebakaran besar di Israel utara setelah Hizbullah meluncurkan pawai rudal ke wilayah itu pada Senin (3/6/2024) sebagai respon atas serangan udara Israel di Lebanon selatan - Setidaknya empat fasilitas militer Israel dihantam roket Hizbullah pada Selasa (24/9/2024) dini hari. 

TRIBUNNEWS.com - Kelompok perlawanan Lebanon, Hizbullah, masih melanjutkan serangannya terhadap Israel, Selasa (24/9/2024).

Operasi ini merupakan pembalasan Hizbullah atas dua ledakan perangkat komunikasi mereka yang terjadi pada 17 dan 18 September 2024, serta sebagai bentuk solidaritas dengan Gaza.

Setidaknya, ada empat fasilitas penting militer Israel yang dihantam roket-roket Hizbullah pada Selasa dini hari.

Dikutip dari Al Mayadeen, fasilitas pertama yang diserang adalah Bandara Militer Megiddo di sebelah barat Afula, Israel utara.

Hizbullah menyerang bandara tersebut sebanyak tiga kali menggunakan rentetan roket Fadi-1 dan Fadi-2.

Fasilitas kedua yang diserang adalah pangkalan militer Ramat David.

Pangkalan khusus Angkatan Udara (AU) Israel itu dihantam roket Fadi-2 milik Hizbullah.

BERITA TERKAIT

Selanjutnya, ada pangkalan Amos yang menjadi target roket Fadi-1.

Pangkalan tersebut merupakan pusat dukungan logistik dan transportasi utama untuk wilayah Israel utara.

Fasilitas keempat yang menjadi target adalah pabrik bahan peledak di daerah Zakhroun.

Pabrik yang berada 60 kilometer dari perbatasan Lebanon itu diserang menggunakan roket Fadi-2.

Baca juga: Ada Apa Antara Israel vs Hizbullah? Berikut 5 Hal yang Perlu Diketahui

Sebelumnya, koresponden Al Mayadeen di Lebanon selatan melaporkan, empat rentetan roket Hizbullah diluncurkan ke wilayah Palestina yang diduduki.

Media Israel melaporkan sirene serangan udara diaktifkan di wilayah Golan utara yang diduduki, termasuk Afula, Gingar, Yafia al-Naseriyya, Migdal HaEmek, Mazraa, dan sebagian besar wilayah al-Jalil dan Haifa.

Jumlah Korban Serangan Israel di Lebanon Bertambah

Sementara itu, jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Lebanon pada Senin (23/9/2024), meningkat menjadi 456 jiwa.

Jumlah itu termasuk wanita dan anak-anak, lapor Anadolu Ajansi.

Sementara, 1.246 lainnya mengalami luka-luka, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.

Menteri Kesehatan Lebanon, Firas Abaid, sebelumnya mengatakan, serangan udara Israel memaksa ribuan orang meninggalkan Lebanon selatan, khususnya yang dekat dengan perbatasan Israel.

Pihak berwenang Lebanon mengungkapkan sekolah-sekolah dan lembaga lainnya dibuka untuk menampung warga sipil yang mengungsi.

Dalam sebuah pernyataan, Menteri Dalam Negeri Lebanon, Bassam Mawlawi, menurutkan ia telah memerintahkan para gubernur untuk bekerja sama sepenuhnya terkait evakuasi massal dari wilayah selatan.

Di sisi lain, tentara Israel pada Senin malam, mengklaim telah menyerang lebih dari 1.100 target Hizbullah dalam 24 jam terakhir di Lebanon selatan dan timur.

Baca juga: Hizbullah Berduka, Komandan Militer Tertingginya, Ibrahim Aqil, Mati Syahid Diserang Israel

Mereka mengatakan menggunakan lebih dari 1.400 amunisi berbeda dalam sekitar 650 serangan jet tempurnya di atas Lebanon.

Serangan Perlawanan Irak

Video Perlawanan Irak melancarkan rudal al-Arab ke wilayah Israel, Minggu (22/9/2024).
Video Perlawanan Irak melancarkan rudal al-Arab ke wilayah Israel, Minggu (22/9/2024). (X @ahmad__slman)

Selain dari Hizbullah, Israel  juga menghadapi serangan Perlawanan Irak yang mendukung Hizbullah.

Dalam kurun waktu 24 jam, Minggu (22/9/2024), Perlawanan Irak melancarkan lima operasi terhadap Israel sebagai balasannya atas serangan terhadap Lebanon.

Operasi kelima mereka, yang terakhir di hari Minggu, menargetkan Lembah Yordan menggunakan drone al-Arfad.

Dalam sebuah pernyataan, Perlawanan Irak menegaskan operasi itu dilakukan "sebagai kelanjutan perlawanan kamit erhadap pendudukan (Israel), untuk mendukung Palestina dan sebagai respons terhadap pembantaian yang dilakukan Israel terhadap warga sipil, termasuk anak-anak, wanita, dan orang tua."

Kelompok itu juga menggarisbawahi mereka akan terus "menyerang benteng musuh dengan intensitas yang semakin meningkat."

Sumber Al Mayadeen mengonfirmasi, Perlawanan Irak telah meluncurkan serangkaian drone yang menargetkan lokasi-lokasi di Lembah Yordan.

Terkait operasi itu, media Israel menggambarkan serangan Perlawanan Irak sebagai serangan terbesar terhadap Israel sejak 1991.

Lebih dari 15 drone baru dikerahkan Perlawanan Irak, lapor media itu.

Drone-drone yang diluncurkan Irak telah mengaktifkan sirene di Kota Bisan di Lembah Yordan dan Dataran Tinggi Golan.

Diketahui, operasi pertama yang dilancarkan Perlawanan Irak menargetkan fasilitas vital.

Serangan kedua menargetkan berbagai lokasi di wilayah Palestina utara yang diduduki menggunakan rudal al-Arqab, rudal jelajah yang dikembangkan.

Sementara, serangan ketiga berfokus pada target di wilayah Palestina selatan yang diduduki.

Perlawanan Irak juga mengunggah foto sebuah drone di saluran Telegramnya dengan tulisan, "Dan bumi pun melepaskan beban-bebannya."

Tulisan itu mengutip dari Surat al-Zalzalah di dalam Al-Quran.

Selama seminggu terakhir, Perlawanan Irak telah melaksanakan empat operasi terhadap Israel.

Tiga dari serangan itu menargetkan lokasi di Haifa yang diduduki menggunakan drone.

Operasi keempat menargetkan lokasi pendudukan di Lembah Yordan.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas