Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hamas: Blinken Terlibat dalam Genosida di Gaza, Berbohong di Depan Kongres Perihal Kejahatan Israel

Menlu AS Antony Blinken dilaporkan menutup-nutupi kejahatan Israel di Gaza, yang artinya Blinken terlibat dalam genosida, ujar Hamas.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Hamas: Blinken Terlibat dalam Genosida di Gaza, Berbohong di Depan Kongres Perihal Kejahatan Israel
JACQUELYN MARTIN / POOL / AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan) berpidato di depan media bersama Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di dalam The Kirya, yang menampung Kementerian Pertahanan Israel, di Tel Aviv pada 12 Oktober 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Hamas menyebut pemerintah Amerika Serikat, termasuk Menteri Luar Negeri Antony Blinken, terlibat dalam genosida yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina, lapor Quds Press, dikutip oleh Middle East Monitor.

Pernyataan ini dilontarkan Hamas menyusul laporan media jurnalisme investigasi AS, ProPublica, yang mengklaim bahwa Blinken sengaja menyembunyikan rincian kejahatan militer Israel di Gaza dari Kongres, karena khawatir hal itu akan memengaruhi pasokan senjata ke Israel.

Dalam pernyataan pers pada Rabu (25/9/2024), Hamas mengatakan:

"Dengan tindakan kriminal yang dilakukan Blinken, kami menyerukan anggota Kongres AS dan badan peradilan AS yang terhormat untuk menyelidiki masalah tersebut."

"Hal ini mengakibatkan kematian ribuan orang kami, baik melalui pembunuhan langsung dengan senjata Amerika atau dengan berkolusi dengan kebijakan kelaparan dan perampasan yang dilakukan oleh entitas Zionis kriminal, yang secara terang-terangan melanggar prinsip-prinsip dasar hukum humaniter internasional.”

Hamas juga menyerukan lembaga peradilan internasional, terutama Mahkamah Pidana Internasional (ICC), untuk menanggapi laporan ini dengan serius dan mengambil tindakan hukum terhadap Blinken.

"Sebab ia (Blinken) terlibat dalam kelaparan dan genosida yang disengaja terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza."

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken (kiri) dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberikan konferensi pers bersama, pada 30 Januari 2023 di Yerusalem.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken (kiri) dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberikan konferensi pers bersama, pada 30 Januari 2023 di Yerusalem. (RONALDO SCHEMIDT / AFP)

Antony Blinken Berbohong kepada Kongres untuk Melindungi Israel

BERITA REKOMENDASI

Mengutip The New Republic (TNR), awal tahun ini, dua badan pemerintah AS menyatakan bahwa Israel sengaja memblokir pengiriman makanan dan obat-obatan ke Gaza selama pembantaian brutal di wilayah tersebut.

Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) dan biro pengungsi Departemen Luar Negeri menyampaikan temuan mereka kepada diplomat senior AS pada akhir April.

Namun, Blinken menyampaikan hal yang hampir bertolak belakang kepada Kongres beberapa hari kemudian, ungkap ProPublica dalam laporannya yang dirilis pada hari Selasa (24/9/2024), mengutip laporan yang bocor.

Dalam pernyataan kepada Kongres pada 10 Mei, Blinken mengatakan, “Saat ini kami tidak menilai bahwa pemerintah Israel melarang atau membatasi transportasi atau pengiriman bantuan kemanusiaan AS.”

Baca juga: Hamas Kutuk Kejahatan Israel terhadap Jurnalis Palestina: Ini Pelanggaran Kebebasan Pers

Sebelum pernyataannya kepada Kongres, Blinken menerima memo setebal 17 halaman dari USAID tentang aktivitas Israel.

Dokumen itu menjelaskan kejadian-kejadian di mana Israel yang membunuh pekerja bantuan, mengebom rumah sakit dan ambulans, merobohkan bangunan pertanian, secara teratur menolak truk makanan dan obat-obatan, dan menahan depot pasokan.

Makanan untuk Gaza, termasuk tepung yang dapat memberi makan hampir 1,5 juta warga Palestina selama lima bulan, ditimbun di pelabuhan Israel yang berjarak kurang dari 30 mil dari perbatasan Gaza, demikian pernyataan memo tersebut.

Pada bulan Februari, Israel berhenti mengizinkan tepung masuk ke wilayah tersebut, menuduh penerima, Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat, atau UNRWA, memiliki hubungan dengan Hamas

Investigasi independen tidak menemukan bukti atas klaim Israel.

Biro Kependudukan, Pengungsi, dan Migrasi Departemen Luar Negeri juga menyimpulkan bahwa Israel memblokir bantuan kemanusiaan, merekomendasikan agar senjata dan bom senilai hampir $830 juta untuk Israel, yang dibayarkan oleh pembayar pajak AS, dibekukan berdasarkan Undang-Undang Bantuan Luar Negeri. 

USAID sependapat dengan rekomendasi tersebut, menulis dalam memonya bahwa AS harus menghentikan penjualan senjata tambahan ke Israel.

Namun, temuan ini tampaknya diabaikan atau dibiarkan oleh Blinken dan pejabat terkemuka pemerintahan Biden lainnya. 

Warga Palestina, kebanyakan anak-anak, mengulurkan piring mereka ke arah seorang pria, untuk menerima jatah roti sayur yang disiapkan oleh para sukarelawan di Beit Lahia di Jalur Gaza utara pada tanggal 14 Agustus 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. (Photo by Omar AL-QATTAA / AFP)
Warga Palestina, kebanyakan anak-anak, mengulurkan piring mereka ke arah seorang pria, untuk menerima jatah roti sayur yang disiapkan oleh para sukarelawan di Beit Lahia di Jalur Gaza utara pada tanggal 14 Agustus 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. (Photo by Omar AL-QATTAA / AFP) (AFP/OMAR AL-QATTAA)

PBB telah mengumumkan bencana kelaparan di Gaza, dengan mengatakan bahwa banyak warga Palestina di wilayah itu tidak makan selama berhari-hari dan banyak anak-anak mati kelaparan. 

Perang tersebut juga telah menciptakan keadaan darurat kesehatan di Gaza, termasuk kasus polio pertama yang dikonfirmasi di wilayah itu dalam 25 tahun.

Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan pernyataan sebagai tanggapan atas pertanyaan dari ProPublica, yang mengklaim bahwa mereka telah menekan Israel untuk mengizinkan lebih banyak bantuan masuk ke Gaza.

“Seperti yang kami tegaskan pada bulan Mei ketika laporan kami dirilis, AS memiliki kekhawatiran mendalam sejak 7 Oktober tentang tindakan dan kelambanan Israel yang menyebabkan kurangnya pengiriman bantuan kemanusiaan yang dibutuhkan secara berkelanjutan,” bunyi pernyataan tersebut.

“Israel kemudian telah mengambil langkah-langkah untuk memfasilitasi peningkatan akses kemanusiaan dan aliran bantuan ke Gaza.”

Tidak ada tanda-tanda bahwa Blinken atau pemerintahan Joe Biden berencana untuk mengubah kebijakan mereka terhadap Israel atau perangnya di Gaza, meskipun perang tersebut telah menewaskan lebih dari 41.467 warga Palestina, termasuk 16.500 anak-anak.

Angka itu pun hampir pasti jauh di bawah jumlah sebenarnya dan belum termasuk jumlah korban tewas akibat serangan militer Israel di Tepi Barat dan Lebanon selatan. 

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas