Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Media Arab: Upacara Pemakaman Bos Hizbullah Hassan Nasrallah Mungkin Ditunda

Surat kabar Iran mengungkapkan upacara pemakaman Sekretaris Jenderal Hassan Nasrallah yang akan digelar di Beirut, kemungkinan ditunda.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Febri Prasetyo
zoom-in Media Arab: Upacara Pemakaman Bos Hizbullah Hassan Nasrallah Mungkin Ditunda
IRAN International
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah. Media Arab mengatakan pemakaman Hassan Nasrallah kemungkinan akan ditunda. 

TRIBUNNEWS.COM - Surat kabar Iran Internasional mengatakan upacara pemakaman jenazah Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, mungkin akan dilakukan di Beirut, Lebanon.

Sementara itu, surat kabar Arab Saudi, Al-Hadt dan Al-Arabiya, melaporkan pemakaman Hassan Nasrallah yang rencananya akan berlangsung pada Senin (30/9/2024) ditunda.

“Kepemimpinan sedang melakukan kontak dan konsultasi intensif di tingkat tertinggi dengan Irak dan Iran, karena pemakaman bersejarah dijadwalkan berlangsung di Beirut," menurut surat kabar Lebanon An-Nahar.

Surat kabar tersebut melaporkan sholat ghaib juga akan dilaksanakan di Iran untuk mendoakan jenazah Hassan Nasrallah.

Kemudian, jenazah Hassan Nasrallah akan diterbangkan ke Irak untuk dimakamkan di Karbala, menurut laporan tersebut.

"Doa in absensia juga akan diadakan di Iran, setelah itu jenazah akan diangkut pesawat kepresidenan ke Karbala, untuk dimakamkan di tempat suci di sebelah kakeknya, Imam Hussein," lanjut laporan tersebut.

Di tengah pemberitaan tersebut, sejauh ini Hizbullah belum merilis pernyataan resmi tentang pemakaman Hassan Nasrallah.

Jenazah Hassan Nasrallah Ditemukan Masih Utuh

Berita Rekomendasi

Sebuah sumber medis dan keamanan mengatakan jenazah Hassan Nasrallah ditemukan pada Minggu (29/9/2024) dari lokasi serangan Israel di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, yang terjadi pada Jumat (27/9/2024).

Jenazah Hassan Nasrallah tidak rusak karena tidak mengalami luka langsung.

"Penyebab kematiannya tampaknya adalah trauma benda tumpul akibat kekuatan ledakan," menurut laporan Reuters mengutip sumber medis dan keamanan pada hari Minggu.

Baca juga: Sempat Selamat dari Bom Israel, Komandan Hizbullah Ali Karaki Tewas Bersama Hassan Nasrallah

Hassan Nasrallah menjadi target pembunuhan oleh Israel karena sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah mendukung perlawanan Palestina, Hamas, dan terlibat pertempuran dengan Israel di perbatasan Lebanon selatan dan Israel utara, wilayah Palestina yang diduduki.

Hizbullah bersumpah akan berhenti menyerang Israel jika Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Israel menuduh Iran mendanai kelompok perlawanan seperti Hizbullah, Hamas, Kataib Hizbullah, Jihad Islam Palestina (PIJ), dan kelompok lain di Suriah, Irak, dan Lebanon untuk melawan Israel.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 41.586 jiwa dan 96.210 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Sabtu (28/9/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Al Jazeera.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel mengeklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas