Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ancaman Iran jika Israel Kembali Lancarkan Serangan: Respons Kami akan Lebih Kuat dan Dahsyat

Iran mengancam akan memberi tanggapan yang lebih kuat jika Israel kembali melancarkan serangannya.

Penulis: Nuryanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Ancaman Iran jika Israel Kembali Lancarkan Serangan: Respons Kami akan Lebih Kuat dan Dahsyat
AFP
Sistem pertahanan Israel mencoba mencegat serangan roket balistik Iran pada Selasa, 1 Oktober 2024. Iran mengancam akan memberi tanggapan yang lebih kuat jika Israel kembali melancarkan serangannya. 

TRIBUNNEWS.COM - Iran mengatakan serangan misilnya terhadap Israel telah berakhir, Rabu (2/10/2024).

Namun, serangan militer terbesar Iran terhadap Israel berakhir, kecuali jika ada provokasi lebih lanjut.

Sementara itu, Israel dan Amerika Serikat (AS) berjanji untuk membalas Iran karena kekhawatiran akan perang yang lebih luas meningkat.

Iran menggambarkan serangan pada Selasa (1/10/2024) terhadap Israel sebagai tindakan defensif dan semata-mata ditujukan pada fasilitas militernya.

Kantor berita pemerintah Iran mengatakan tiga pangkalan militer Israel telah menjadi sasaran.

Teheran mengatakan serangannya itu merupakan respons terhadap pembunuhan para pemimpin militan oleh Israel dan agresi di Lebanon terhadap Hizbullah dan di Gaza.

Iran pun mengancam akan memberi tanggapan yang lebih kuat jika Israel kembali melancarkan serangannya.

BERITA REKOMENDASI

"Tindakan kami akan dihentikan kecuali jika rezim Israel memutuskan untuk melakukan pembalasan lebih lanjut."

"Dalam skenario itu, respons kami akan lebih kuat dan lebih dahsyat," kata Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, Rabu, dilansir Arab News.

Di sisi lain, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk membalas Iran.

"Iran membuat kesalahan besar malam ini — dan Iran akan membayarnya," katanya di awal rapat kabinet keamanan politik darurat pada Selasa malam, menurut sebuah pernyataan.

Baca juga: Saat Israel Dibombardir, Ini Reaksi Warga Yerusalem yang Dihuni Penduduk Yahudi dan Palestina

Iran Luncurkan 180 Rudal ke Israel

Pada Selasa, Iran meluncurkan sebanyak 180 rudal ke Israel, yang merupakan serangan terbaru dalam serangkaian serangan yang meningkat pesat antara Israel dan Iran serta sekutu Arabnya.

Serangan Iran tersebut mengancam akan mendorong Timur Tengah lebih dekat ke perang di seluruh kawasan.

Sebelumnya pada hari Selasa, Israel juga melancarkan apa yang disebutnya sebagai serangan darat terbatas di Lebanon selatan.

Warga Israel bergegas mencari tempat perlindungan bom saat sirene serangan udara berbunyi dan cahaya jingga rudal melesat di langit malam.

Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan pertahanan udara negara itu berhasil mencegat banyak rudal Iran yang masuk, meskipun beberapa mendarat di Israel bagian tengah dan selatan.

Diberitakan AP News, layanan penyelamatan nasional Israel mengatakan dua orang terluka ringan akibat pecahan peluru.

Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Iran, Jenderal Mohammad Bagheri, memperingatkan Iran akan menanggapi tindakan terhadap wilayahnya dengan serangan terhadap seluruh infrastruktur Israel dengan “intensitas yang berlipat ganda.”

Serangan udara dan tembakan artileri Israel menghantam desa-desa di Lebanon selatan pada hari Selasa, dan Hizbullah menanggapinya dengan rentetan roket ke Israel.

Belum ada informasi mengenai korban jiwa.

Beberapa saat sebelum Iran meluncurkan rudalnya, serangan penembakan di Tel Aviv menewaskan sebanyak enam orang.

Baca juga: Ayatollah Ali Khamenei yang Perintahkan Iran Serang Israel

Sebagai informasi, AS mengatakan akan bekerja sama dengan sekutu lama Israel untuk memastikan Iran menghadapi "konsekuensi berat" atas serangan hari Selasa, yang menurut Israel melibatkan lebih dari 180 rudal balistik.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin berbicara kepada Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada Selasa malam dan mengatakan Washington "berposisi baik" untuk membela kepentingannya di Timur Tengah.

"Menteri dan saya menyatakan penghargaan bersama atas pertahanan terkoordinasi Israel terhadap hampir 200 rudal balistik yang diluncurkan Iran dan berkomitmen untuk tetap berhubungan erat," kata Austin.

Pentagon mengatakan serangan udara oleh Iran hari Selasa sekitar dua kali lebih besar dari serangan Iran terhadap Israel bulan April lalu.

Kemudian, meskipun ada seruan gencatan senjata dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, Amerika Serikat, dan Uni Eropa, pertempuran antara Israel dan Hizbullah terus berlanjut pada hari Rabu.

Ratusan rudal balistik Iran menghujani kota Tel Aviv di Israel pada serangan mendadak dan cepat yang dilancarkan Garda Revolusi Iran, Selasa malam, 1 Oktober 2024.
Ratusan rudal balistik Iran menghujani kota Tel Aviv di Israel pada serangan mendadak dan cepat yang dilancarkan Garda Revolusi Iran, Selasa malam, 1 Oktober 2024. (dok.)

Update Perang Israel-Hamas

Dikutip dari Al Jazeera, Hizbullah mengatakan pihaknya menyerang dan memukul mundur pasukan Israel yang menyusup di dekat kota Odaisseh di Lebanon selatan, dan “menimbulkan kerugian dan memaksa mereka mundur”.

Media Israel melaporkan “insiden keamanan serius” dengan rumah sakit di utara bersiap menerima korban saat helikopter militer mengevakuasi yang terluka.

Pejabat Israel berjanji akan menanggapi setelah Iran menembakkan serangkaian rudal balistik ke sasaran militer dan keamanan utama di Israel.

Iran mengatakan serangan itu merupakan respons terhadap serangan di Gaza dan Lebanon.

Baca juga: Lancarkan Serangan Rudal ke Israel, Iran: Itu yang Terakhir, Bakal Berlanjut jika Ada Provokasi

Militer Israel melanjutkan serangannya terhadap Lebanon, mengeluarkan perintah evakuasi baru bagi penduduk beberapa lingkungan di pinggiran selatan Beirut.

Jepang dan Australia bergabung dengan daftar negara yang mengutuk serangan Iran terhadap Israel sementara Presiden Macron mengatakan sumber daya Prancis di Timur Tengah telah dikerahkan untuk “melawan ancaman Iran”.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menyebut peluncuran hampir 200 rudal balistik Iran ke Israel sebagai "tindakan agresi yang keterlaluan", sementara kedua kandidat wakil presiden telah berjanji untuk mendukung Israel selama debat yang disiarkan televisi.

Dewan Keamanan PBB telah mengumumkan akan mengadakan pertemuan darurat pada Rabu pagi terkait memburuknya situasi di Timur Tengah.

Militer Israel telah melakukan serangan terhadap tiga sekolah yang menampung para pengungsi di Gaza, menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai puluhan lainnya, setelah mengklaim bahwa sekolah-sekolah tersebut digunakan sebagai pusat “komando dan kendali” Hamas.

Di Gaza, sebanyak 41.638 orang tewas dan 96.460 orang terluka akibat serangan Israel sejak Oktober 2023.

Di Israel, sebanyak 1.139 orang tewas dalam serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober dan lebih dari 200 orang ditawan.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Iran Vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas