Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Yahya Sinwar Dilaporkan Tewas, Bagaimana Dampak terhadap Masa Depan Operasi Militer Israel di Gaza?

Bagaimana masa depan operasi militer Israel di Jalur Gaza pasca Sinwar dan terbunuhnya sekelompok pemimpin Hamas dan Hizbullah?

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Yahya Sinwar Dilaporkan Tewas, Bagaimana Dampak terhadap Masa Depan Operasi Militer Israel di Gaza?
AFP/MOHAMMED ABED
Yahya al-Sinwar (tengah), kepala gerakan Islam Palestina Hamas di Jalur Gaza, berbicara kepada para pendukungnya selama rapat umum yang memperingati Hari Al-Quds (Yerusalem), sebuah peringatan untuk mendukung rakyat Palestina yang dirayakan setiap tahun pada hari Jumat terakhir bulan puasa Ramadan, di Kota Gaza, pada tanggal 14 April 2023. - Bagaimana masa depan operasi militer Israel di Jalur Gaza pasca Sinwar dan terbunuhnya sekelompok pemimpin Hamas dan Hizbullah?(Photo by Mohammed ABED / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Israel mengumumkan pemimpin Hamas Yahya Sinwar tewas dalam operasi pasukan militer IDF di Gaza selatan, Kamis (17/10/2024) waktu setempat.

Kabar kematian Yahya Sinwar menjadi trending diberbagai pemberitaan dunia.

Lebih dari setahun yang lalu, Israel melancarkan operasi militernya melawan gerakan bersenjata yang menguasai Gaza, bersumpah untuk melenyapkan para pemimpinnya.

Yang menjadi target utama Israel, terutama adalah dalang serangan 7 Oktober yang dikenal sebagai Operasi Banjir Al-Aqsa, yakni: Yahya Sinwar.

Dikutip dari CNN, di bawah kepemimpinan Sinwar, Hamas dan Israel tak pernah mencapai gencatan senjata atau jeda kemanusiaan.

Dengan diumumkannya kematian Kepala Biro Politik Hamas, yang baru menjabat dua bulan setelah tewasnya Ismail Haniyeh, apa arti penghapusan Sinwar bagi Israel?

Bagaimana masa depan operasi militer Israel di Jalur Gaza pasca Sinwar dan terbunuhnya sekelompok pemimpin Hamas dan Hizbullah?

Berita Rekomendasi

Terbunuhnya Sinwar dinilai sebagai pesan penting yang dikirim oleh pemerintahan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, semata untuk membenarkan operasi militernya melawan gerakan tersebut di Gaza.

Kematian Sinwar juga mengindikasikan perang akan terus berlanjut sampai Hamas dan para pemimpinnya lenyap, seperti tujuan yang ingin dicapai Netanyahu, yang beberapa kali ia ucapkan.

"Kami telah menunggu pembunuhan Sinwar selama beberapa waktu di Israel," kata mantan Penasihat Keamanan Nasional Israel, Eyal Holata, dikutip dari Al-Hurra.

Mengenai operasi militer Israel di Gaza, Holata mengatakan, "Selama Sinwar mengendalikan situasi di Gaza, tidak ada pentingnya memberikan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Jalur Gaza, dia tidak peduli apakah mereka menerima perlindungan atau menerima bantuan kemanusiaan."

Baca juga: Hamas Belum Terkalahkan Meski Yahya Sinwar Tewas, Semua Komandan Cemas, Netanyahu Menunggu

"Yang dia pedulikan hanyalah menunjukkan sisi buruk Israel dan membunuh sebanyak mungkin warga sipil dan tentara Israel."

Holata menyatakan bahwa pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden memberikan dukungan yang luar biasa kepada Israel.

Reaksi Dunia atas Tewasnya Yahya Sinwar

Berikut sejumlah reaksi dunia atas terbunuhnya Sinwar, dilansir Al Jazeera, Jumat (18/10/2024).

lihat fotoPemimpim Hamas, Yahya Sinwar dikabarkan tewas. Menyusul berita syahidnya Yahya Al-Sanwar, beberapa nama calon pemimpin Hamas muncul untuk mengambil alih kepemimpinan gerakan tersebut.
Pemimpim Hamas, Yahya Sinwar dikabarkan tewas. Menyusul berita syahidnya Yahya Al-Sanwar, beberapa nama calon pemimpin Hamas muncul untuk mengambil alih kepemimpinan gerakan tersebut.

Israel

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan Israel telah "menyelesaikan perhitungan" dengan Sinwar, namun menegaskan bahwa "perang belum berakhir."

Netanyahu dalam pidato televisinya menyatakan bahwa "cahaya mengalahkan kegelapan" di wilayah tersebut dan kematian Sinwar adalah "tonggak penting" dalam penurunan kekuatan Hamas.

Menurut Netanyahu, Hamas tidak akan lagi memerintah Gaza.

Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, menyebut pembunuhan Sinwar sebagai "pencapaian militer dan moral bagi tentara Israel".

Sementara Benny Gantz, Ketua Partai Persatuan Nasional Israel, memuji militer Israel.

"Ini adalah pencapaian penting dengan pesan yang jelas - kami akan mengejar musuh kami sampai akhir, kapan saja dan di mana saja," tulis Gantz di platform media sosial X.

Keluarga Tawanan Israel

Kelompok kampanye Israel, Forum Tawanan dan Keluarga Hilang, menyambut baik pernyataan tentara Israel tersebut, dan menyatakan bahwa kematian Sinwar seharusnya membantu "mengamankan" pembebasan tawanan yang masih berada di Gaza.

"Forum ini menyambut baik eliminasi Yahya Sinwar dan mendesak untuk memanfaatkan pencapaian besar ini untuk memastikan kembalinya para sandera," kata mereka dalam pernyataan resmi.

Amerika Serikat

Presiden AS Joe Biden mengatakan kematian Sinwar menandai momen kelegaan bagi warga Israel sekaligus memberikan peluang untuk masa depan Gaza tanpa kelompok tersebut berkuasa.

"Yahya Sinwar adalah hambatan tak teratasi untuk mencapai semua tujuan itu. Hambatan itu kini tidak ada lagi. Namun masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan," kata Biden dalam pernyataannya.

Wakil Presiden Kamala Harris menyebut kematian Sinwar sebagai kesempatan untuk "mengakhiri perang di Gaza."

"Keadilan telah ditegakkan," ujar Harris kepada wartawan.

Sinwar disebut-sebut bertanggung jawab atas serangan 7 Oktober ke Israel.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas