Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sting: Drone 'Penyengat' Ukraina Si Pembunuh Shahed

Ukraina meluncurkan drone Sting untuk menghadapi serangan drone Shahed dari Rusia.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Sting: Drone 'Penyengat' Ukraina Si Pembunuh Shahed
Euro-sd.com
Ilustrasi: Drone quadcopter 

TRIBUNNEWS.COM -- Pesawat nirawak Shahed telah menjadi momok bagi militer Ukraina.

Dengan daya jelajah dan ledakannya yang besar, drone buatan Iran yang kini telah diproduksi oleh Rusia tersebut telah menghancurkan ratusan infrastruktur energi dan militer Ukraina.

Belasan ribu Shahed telah diluncurkan Moskow ke Ukraina sejak musim gugur 2022, saat pertama Shahed didatangkan dari Tehran.

Baca juga: Pilot Pengebom Rusia Ditemukan Tewas di Kebun Apel, Apa Dosa Dmitry Golenkov Terhadap Ukraina?

Namun kini, Ukraina telah mengembangkan drone baru yang akan digunakan khusus mengeliminasi UAV andalan Rusia tersebut.

Dilaporkan oleh Telegraph, Kementerian Pertahanan Ukraina telah memproduksi drone 'Sting'.

Drone ini diklaim dapat menghadang dan menghancurkan Shahed menggantikan sistem pertahanan udara konvensional.

Senjata baru Kiev ini dikembangkan oleh kelompok Wild Hornet.

Berita Rekomendasi

Sting mengikuti desain quadcopter sederhana, dengan kamera dan hulu ledak di bagian tengah, dan jauh lebih terjangkau daripada sistem pertahanan udara tradisional.

'Sting' diproyeksikan memiliki spesifikasi bisa terbang dengan ketinggian 10.000 kaki atau sekitar 3 kilometer dan memiliki kecepatan 100 mil per jam.

Meski Shahed memiliki spesifikasi lebih tinggi yaitu memiliki kecepatan 180 mil perjam, ketinggian 4 kilometer, namun Sting bisa diandalkan untuk mencegatnya.

Baca juga: Zelensky Getol Tuding Korut Kirim Kontingen Perang ke Ukraina, Pentagon: Belum Terkonfirmasi

Drone serang ini dioperasikan dari darat menggunakan kacamata VR.

Selain mencegat Shahed, drone ini adalah pesawat nirawak pertama yang secara khusus dikembangkan untuk menargetkan gudang senjata Shahed milik Rusia.

Moskow kini telah membuat sendiri drone yang sama dengan Shahed yaitu Geran 2. Produksinya drone tersebut bisa mencapai 6.000 unit per tahun di pabriknya di Yelabuga, Tatarstan, Rusia.

Ukraina mencatat serangan drone ini mencapai sebanyak 80 unit per hari sehingga Kiev kewalahan karena hanya bergantung pada senjata pasokan Barat yang mahal.

Kini Ukraina pun fokus mengembangkan drone, yang harganya jauh di bawah senjata buatan Barat.

Drone Shahed/Geran 2 Rusiamenjadi momok tentara Ukraina. (Getty Image)
Drone Shahed/Geran 2 Rusiamenjadi momok tentara Ukraina. (Getty Image) (Getty Image)

Sting diharapkan dapat meringankan sebagian tekanan ini dengan menyediakan cara berbiaya rendah untuk mencegat drone Shahed.

"Biaya rata-ratanya puluhan kali lebih rendah daripada pesawat nirawak Shahed," kata sumber Wild Hornet kepada Telegraph mengenai pesawat nirawak Sting.

Biaya produksi yang lebih rendah memungkinkan Ukraina untuk menghemat amunisi pertahanan udaranya selama beberapa bulan mendatang, karena Rusia mengintensifkan serangan udara yang menargetkan kota-kota Ukraina dan jaringan energi negara itu.

Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan pada 20 Oktober bahwa Rusia telah meluncurkan total 6.230 pesawat nirawak tipe Shahed ke Ukraina sejak awal tahun.

Beberapa video telah menunjukkan bagaimana pesawat nirawak FPV Ukraina menyerang pesawat nirawak pengintai Rusia dan peralatan mahal lainnya di medan perang.

Sting mengikuti desain quadcopter sederhana, dengan kamera dan hulu ledak di bagian tengah, dan jauh lebih terjangkau daripada sistem pertahanan udara tradisional.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas