Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jaksa Ukraina Selidiki Keterlibatan Tentara Korea Utara dalam Dukungan Terhadap Rusia

Jaksa Ukraina telah memulai penyelidikan tekait potensi keterlibatan tentara Korea Utara dalam mendukung Rusia.

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Sri Juliati
zoom-in Jaksa Ukraina Selidiki Keterlibatan Tentara Korea Utara dalam Dukungan Terhadap Rusia
Pusat Komunikasi Strategis dan Keamanan Informasi Ukraina (Spravdi)
Tangkapan layar video yang diduga menunjukkan tentara Korea Utara di kamp militer Rusia pada bulan Oktober 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Jaksa Ukraina telah memulai penyelidikan tekait potensi keterlibatan tentara Korea Utara dalam mendukung Rusia.

Saat ini, dokumentasi dan bukti-bukti sedang dikumpulkan oleh kantor Jaksa Agung Ukraina, dikutip dari Devdiscourse.

Adapun fokus dari penyelidikan yaitu pada dugaan Korea Utara yang memasok senjata ke Rusia, menyelenggarakan pelatihan bagi personel militer Rusia, dan kemungkinan melibatkan pasukan Korea Utara secara langsung dalam pertempuran.

"Kami mendokumentasikan dan mengumpulkan bukti dari semua kemungkinan aspek keterlibatan tersebut sebagai bagian dari proses inti kejahatan agresi," kata kantor tersebut dalam sebuah pernyataan, dikutip dari independent.co.uk.

Intelijen militer Ukraina bersama dengan Korea Selatan dan beberapa pemerintah Barat yakin, pasukan Korea Utara yang dilatih di Rusia telah dikerahkan di wilayah Kursk.

Zelensky: Rusia akan Kerahkan Pasukan Korea Utara di Zona Pertempuran pada 27-28 Oktober 2024

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan, Rusia berencana untuk mengerahkan pasukan Korea Utara ke medan perang mulai 27-28 Oktober.

"Menurut intelijen, tentara Korea Utara pertama diharapkan akan dikerahkan oleh Rusia ke zona tempur paling cepat pada 27-28 Oktober. Ini adalah eskalasi yang jelas dari Rusia," kata Zelenskiy di X, dikutip dari Swissinfo, Jumat (25/10/2024).

Berita Rekomendasi

Meski begitu, Zelensky tidak mengatakan lokasi yang pasti di mana tentara Korea Utara akan ditempatkan.

Sebelumnya, kepala intelijen militer Ukraina, Kyrylo Budanov mengatakan, gelombang pertama pasukan Korea Utara akan tiba di wilayah Kursk, barat daya Rusia pada hari Rabu (23/10/2024).

"Kami menunggu unit pertama besok di arah Kursk," kata Budanov , meskipun ia tidak menyebutkan berapa banyak yang akan dikerahkan, dikutip dari Kyiv Independent.

Menurutnya, jumlah pasukan Korea Utara yang dikerahkan akan menjadi jelas setelah beberapa hari mereka tiba di Rusia.

Baca juga: Terbangkan MiG-29 dan Su-25, Pilot Tempur Korea Utara Sudah Ada di Vladivostok Rusia Sejak September

"Kita lihat saja setelah beberapa hari," tambahnya.

Pernyataan Budanov menyusul laporan bahwa Moskow berencana untuk melibatkan Pyongyang untuk melawan Ukraina.

Dalam laporan tersebut, diperkirakan Korea Utara akan mengirimkan sekitar 10.000 tentara ke Rusia.

Budanov mengatakan sekitar 11.000 tentara infanteri Korea Utara sedang menjalani pelatihan untuk kesiapan tempur pada awal November di Timur Jauh Rusia.

Sebuah video yang diduga memperlihatkan mereka berada di kamp pelatihan militer di Rusia juga telah muncul di sosial media.

Dari jumlah tersebut, diperkirakan sekitar 2.600 tentara Korea Utara akan dikirimkan ke wilayah Kursk.

Wilayah tersebut adalah tempat Rusia melanjutkan upayanya untuk merebut kembali wilayah yang direbut oleh pasukan Ukraina pada bulan Agustus, dikutip dari Novaya Gazeta Europe.

Putin Tak Membantah Kabar Kehadiran Pasukan Korea Utara di Rusia

Saat ditanya tentang keberadaan tentara Korea Utara di wilayahnya, Presiden Rusia, Vladimir Putin tampaknya tidak membantah atau membenarkan laporan terkait kehadiran pasukan Korea Utara di Rusia.

"Citra itu adalah hal yang serius. Jika memang ada citra, itu mencerminkan sesuatu," kata Putin, tanpa mengonfirmasi atau membantah klaim tersebut.

Putin kemudian membahas perjanjian pertahanan Rusia-Korea Utara, yang diratifikasi parlemen Rusia pada 24 Oktober.

"Mengenai hubungan kami dengan DPRK, perjanjian tersebut diratifikasi hari ini, perjanjian tersebut memiliki Pasal 4. Kami tidak pernah meragukan bahwa para pemimpin Korea Utara menganggap serius perjanjian tersebut," tegasnya.

Dalam pasal tersebut menjelaskan tentang kesiapan salah satu negara dalam menghadapi invasi bersenjata negara lain.

Pasal tersebut menyebutkan bahwa negara ini harus siap membantu dan menyediakan bantuan militer dan lainnya.

Korea Utara Bantah Kirim Pasukan

Sebelum Putin memberikan pernyataan, Korea Utara sempat membantah laporan dari intelijen Ukraina maupun AS.

Menurut Pyongyang, rumor tersebut tidak berdasar.

"Korea Utara mengklaim laporan bahwa pihaknya telah mengirim tentara untuk berperang bersama Rusia melawan Ukraina adalah rumor yang tidak berdasar," lapor kantor berita Korea Selatan Yonhap pada 22 Oktober, mengutip seorang perwakilan Korea Utara untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa. 

Sebagai informasi, Pyongyang dan Moskow telah memperdalam kerja sama militer belakangan ini.

Kerja sama ini semakin dekat ketika Vladimir Putin dan Kim Jong Un menandatangani pakta pertahanan bersama pada bulan Juni.

Pakta tersebut memuat salah satu rahasia yang menyebutkan bahwa Korea Utara akan mengirimkan pasukan untuk mendukung Rusia dalam melawan Ukaina.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Korea Utara dan Konflik Rusia vs Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas