Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Ribuan Tentara Israel Segera Dibebastugaskan, Hizbullah Jauh dari Selesai, Roket Hantam Kota Tira

Sebuah roket yang diluncurkan dari Lebanon menghantam sebuah bangunan di kota Israel Tira pada Sabtu. Hizbullah jauh dari kata selesai dengan Israel

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Ribuan Tentara Israel Segera Dibebastugaskan, Hizbullah Jauh dari Selesai, Roket Hantam Kota Tira
anews/tangkap layar
Setidaknya 19 warga Israel terluka, termasuk empat sedang, ketika sebuah roket yang ditembakkan dari Lebanon menghantam sebuah bangunan di Tira, Israel Tengah pada hari Sabtu (2/11/2024). 

Ribuan Tentara Israel Segera Dibebastugaskan, Hizbullah Jauh dari Selesai, Roket Hantam Kota Tira

TRIBUNNEWS.COM - Perusahaan Penyiaran Publik Israel (Kan) melaporkan kalau tentara Israel (IDF) mengklaim telah mendekati akhir fase pertama operasi daratnya di Lebanon selatan.

Akhir fase pertama agresi darat IDF di Lebanon Selatan ini terjadi sebulan setelah dimulai.

Menurut Kan, IDF mengklaim agresi militer darat itu telah membuat kemajuan yang signifikan, termasuk mengungkap infrastruktur Hizbullah.

Baca juga: 10 IDF Tewas dalam 24 Jam, Roket Hizbullah Bobol Galilea Atas Saat Panglima Israel Pamer Kesuksesan

Laporan menambahkan, terkait dengan hal itu, ribuan tentara reguler dan cadangan diperkirakan akan dibebastugaskan dan diberhentikan pada akhir pekan ini.

Sebelumnya, Pasukan Pendudukan Israel mengungkapkan kalau total korban di antara tentara dan pemukimnya selama Oktober telah mencapai 88 jiwa.

Baca juga: Israel Ngos-ngosan Setahun Perang, Penjatahan Amunisi Bikin Angka Kematian IDF Naik di Gaza-Lebanon

Radio Angkatan Darat Israel melaporkan bahwa dari jumlah tersebut, 65 adalah tentara dan personel keamanan, sementara 23 adalah pemukim.

Berita Rekomendasi

Laporan tersebut menetapkan kalau jumlah korban tersebut datang dari berbagai zona tempur, karena serangan roket, tembakan rudal, dan bentrokan di medan perang.

Sementara itu, surat kabar Ibrani Yedioth Ahronoth menyatakan kalau 37 tentara dan perwira Israel telah tewas dalam pertempuran di Lebanon selatan dan di sepanjang perbatasan utara bulan lalu.

roket yang ditembakkan dari Lebanon menghantam sebuah bangunan di Tira, Israel Tengah
Setidaknya 19 warga Israel terluka, termasuk empat sedang, ketika sebuah roket yang ditembakkan dari Lebanon menghantam sebuah bangunan di Tira, Israel Tengah pada hari Sabtu (2/11/2024).

Hizbullah Jauh dari Kata Selesai

Pada kenyataannya di lapangan, kelompok Hizbullah Lebanon, yang menjadi sasaran utama agresi militer darat IDF selama sebulan belakangan, masih jauh dari kata 'selesai'.

Hizbullah justru makin instens menyerang ke wilayah pendudukan Israel.

Terbaru, setidaknya 19 warga Israel terluka, termasuk empat dalam kondisi sedang, setelah sebuah roket yang diluncurkan dari Lebanon menghantam sebuah bangunan di kota Israel Tira pada Sabtu (2/11/2024), menurut laporan Anews.

Tentara Israel melaporkan kalau sirene berbunyi di wilayah Sharon dan Dan saat tiga roket yang ditembakkan dari Lebanon memasuki wilayah udara Israel

Sementara upaya intersepsi dilakukan, salah satu roket menembus pertahanan dan menyebabkan cedera pada dampak ledakannya.

Serangan itu terjadi ketika Israel meningkatkan kampanye udaranya di Lebanon sejak September terhadap apa yang diklaimnya sebagai target Hizbullah dalam eskalasi dari perang lintas batas selama setahun antara Israel dan Hizbullah sejak dimulainya serangan brutal Israel di Jalur Gaza.

Hampir 2.900 orang telah tewas dan lebih dari 13.000 terluka dalam serangan Israel sejak Oktober lalu, menurut otoritas kesehatan Lebanon.

Israel memperluas konflik dengan meluncurkan serangan ke Lebanon selatan pada 1 Oktober.

Pasukan Israel (IDF) dari unit infanteri divisi cadangan dalam agresi militer mereka di Jalur Gaza.
Pasukan Israel (IDF) dari unit infanteri divisi cadangan dalam agresi militer mereka di Jalur Gaza. (rntv/tangkap layar)

IDF Mundur dari Kota-Kota di Lebanon Selatan

Sebelumnya, sejumlah media Lebanon melaporkan kalau pasukan Israel telah mundur dari daerah yang mereka tuju di berbagai desa dan kota di Lebanon selatan.

"Tentara pendudukan Israel menarik kendaraannya dari wilayah Lebanon yang dimasukinya sebagai bagian dari serangan darat yang dimulai hampir sebulan lalu," kata laporan MNA mengutip informasi dari media lokal, dikutip Selasa (29/10/2024) .

Stasiun televisi terafiliasi Hizbullah, Al Manar mengutip UNews menyatakan kalau kalau tentara Israel telah mundur dari kota Houla, Markaba, Mays Al-Jabal, Blida, dan Odaisseh.

Baca juga: Pakar Militer: Perang Israel-Hizbullah Sudah di Level 5, Banyak Tentara IDF Tewas dalam Satu Bulan

Kantor Pers UNews mengutip laporan media yang mengatakan kalau tentara Israel mengerahkan kembali pasukannya di dalam pemukiman Israel, 5 hingga 10 km dari perbatasan Lebanon, pada Senin (28/10/2024).

Apakah Hizbullah Menang?

Apakah langkah Israel menarik kembali pasukannya ke wilayah pendudukannya menandakan kalau Hizbullah menang? 

Laporan tersebut menghubungkan aksi mundur pasukan Israel dengan kekhawatiran IDF kalau Kelompok Perlawanan Lebanon akan menargetkan pasukan Israel dengan rentetan roket terkonsentrasi dan pesawat tempur nirawak, yang akan menimbulkan kerugian besar bagi mereka.

Meski begitu, eskalasi diyakini akan tetap terjadi.

Israel dipercaya akan tetap melakukan gempuran melalui serangan udara. 

Itu artinya, konteks menang-kalah tidak bisa diukur lewat mundur-majunya pasukan tempur di medan perang.

Satu di antara indikator keberhasilan dalam peperangan adalah apakah target dan tujuan pengerahan kekuatan militer tercapai atau tidak.

Dalam konteks ini, Israel yang melancarkan agresi darat ke wilayah Lebanon mengusung target memukul mundur pasukan Hizbullah dari perbatasan, hal yang jauh dari kata berhasil selama satu bulan belakangan.

Adapun Militer Israel (IDF), melalui Panglima Perangnya, Herzi Halevi menyatakan kalau agresi militer darat mereka mencapai kemajuan berarti dan mengisyaratkan kalau agresi militer darat segera berakhir.

Pun, klaim ini berbanding terbalik dengan situasi di medan pertempuran.

Baca juga: 10 IDF Tewas dalam 24 Jam, Roket Hizbullah Bobol Galilea Atas Saat Panglima Israel Pamer Kesuksesan

 

Militer Israel (IDF) menggunakan helikopter mengevakuasi anggota pasukan yang terluka dalam agresi militer darat ke Lebanon Selatan dalam perang melawan Hizbullah.
Militer Israel (IDF) menggunakan helikopter mengevakuasi anggota pasukan yang terluka dalam agresi militer darat ke Lebanon Selatan dalam perang melawan Hizbullah. (khaberni)

Adapun drone Hizbullah melakukan pemindaian udara di wilayah perbatasan di Lebanon selatan, yang mengonfirmasi penarikan pasukan Israel di balik perbatasan.

Foto udara menunjukkan tentara Israel menutup beberapa celah yang telah dibuka untuk menyusup melalui celah tersebut ke wilayah Lebanon.

"Pasukan pendudukan Zionis Israel memaksakan kendalinya atas kota-kota Lebanon yang telah diserbunya karena serangan Hizbullah terhadap para perwira, prajurit, tank, dan kendaraannya," kata laporan tersebut.

"Ruang Operasi Milisi Perlawanan Hizbullah telah mengeluarkan ringkasan perkembangan terakhir dari konfrontasi dengan musuh Zionis, yang menegaskan bahwa 90 tentara Zionis telah tewas dan 750 lainnya terluka dalam pertempuran darat," tambah laporan tersebut.

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letjen Herzi Halevi menyampaikan briefing kepada pasukan IDF di Israel selatan pada 15 Oktober 2023.
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letjen Herzi Halevi menyampaikan briefing kepada pasukan IDF di Israel selatan pada 15 Oktober 2023. (IDF/Times of Israel)

Sergapan Jarak Dekat

Selama sebulan melancarkan agresi militer darat, Perang Lebanon, khususnya dalam konteks penyerbuan darat Tentara Israel (IDF) ke sejumlah wilayah di Lebanon Selatan, terbukti mematikan bagi personel IDF.

Dalam perkembangan terbaru, laporan menyatakan kalau sejumlah tentara Israel tewas dan terluka kena sergap pasukan Hizbullah.

Baca juga: Media Israel: Segera Terjadi Kekurangan Besar-besaran Tentara Cadangan IDF dalam 10 Hari ke Depan

Laporan Anews, mengutip pernyataan Hizbullah mengabarkan kalau pihak kelompok perlawanan Lebanon tersebut menyergap pasukan Israel di dekat desa perbatasan Lebanon pada Senin (28/10/2024).

Ini menjadi sergapan kesekian terhadap pasukan Israel setelah IDF lebih dari sebulan berjibaku dalam perang habis-habisan yang melibatkan pertempuran jarak dekat di Lebanon selatan.

Kali ini, Hizbullah menyergap pasukan IDF di Kfar Kila, sebuah desa di Lebanon Selatan yang dinilai Israel sebagai satu di antara wilayah merah dalam perang ini.

Kelompok yang didukung Iran itu mengatakan pihaknya "menyergap... kendaraan dan tentara musuh Israel saat mereka maju menuju" pinggiran desa perbatasan Kfar Kila menjelang bentrokan mematikan."

Laporan terbaru itu membuat jumlah korban jiwa IDF di Lebanon bertambah.

Kamis lalu, tentara Israel mengungkapkan bahwa 57 perwira dan tentara tewas di front Lebanon.

Sementara itu, situs lokal pemukim Yahudi Israel melaporkan pada hari Minggu (27/10/2024) kalau 30 tentara IDF dan petugas Israel tewas di Lebanon dan Gaza selama minggu ini.

Pengumuman Israel datang sehari setelah Hizbullah mengumumkan kalau mereka telah menyebabkan 70 kematian warga Israel dan lebih dari 600 orang terluka di antara petugas dan tentara pendudukan.

Hizbullah mengatakan - dalam sebuah pernyataan - kalau para petempurnya menghancurkan 28 tank Merkava, 4 buldoser militer, sebuah kendaraan lapis baja dan pengangkut pasukan, selain menembak jatuh 4 drone.

Pasukan Israel berlindung dari serangan Hizbullah
Pasukan Israel berlindung dari serangan kelompok perlawanan Lebanon yang didukung Iran, Hizbullah saat melancarkan agresi di wilayah Lebanon Selatan.

Hizbullah Belajar dari Perang 2006 Silam

Pakar militer dan ahli strategi asal Yordania, Mayor Jenderal Al-Duwairi mengatakan tingginya angka kematian dan cedera di kalangan tentara Israel di front Lebanon mencerminkan realitas lapangan pada tingkatan tertentu.

Menurut Al-Duwairi, angka kerugian personel tentara Israel menunjukkan kalau pertempuran di sana melewati level 5.

Baca juga: 10 IDF Tewas dalam 24 Jam, Roket Hizbullah Bobol Galilea Atas Saat Panglima Israel Pamer Kesuksesan

Dilansir Khaberni, Al-Duwairi menjelaskan, setelah sebulan, pertempuran darat masih terjadi di sepanjang jalur perbatasan (Garis Biru), dengan pengecualian beberapa penetrasi di wilayah tertentu seperti kota Ramia, Al-Adisa dan Aita Al-Shaab karena terhadap sifat dan kontur tanahnya.

Garis Biru memiliki panjang 120 kilometer, dan garisnya ditarik oleh PBB pada tahun 2000 antara Lebanon, Israel, dan Golan yang diduduki Israel untuk memverifikasi penarikan pasukan Israel dari Lebanon.

Al-Duwairi menyatakan, dalam analisisnya terhadap situasi militer di Lebanon, bahwa pertempuran di wilayah selatan melewati level 5 pertempuran dengan indikasi sebagai berikut:

  • Keterlibatan langsung dengan kekuatan yang ada di titik tempur dan diperkuat oleh pasukan elite bergerak (Pasukan Al-Radwan Hizbullah).
  • Membom semua supporting pasukan Israel yang memasuki Garis Biru.
  • Pengeboman massal langsung pasukan Israel di Jalur Biru.
  • Hizbullah mengumumkan evakuasi 25 pemukiman di Israel utara.
  • Pengeboman pawai dan rudal mulai mencapai selatan Tel Aviv.
Video drone Hoopoe 3 yang dirilis media Hizbullah pada Rabu (9/10/2024). Hizbullah memantau Israel lagi dan mengancam lokasi militer Israel di Haifa akan menjadi sasaran baru Hizbullah.
Video drone Hoopoe 3 yang dirilis media Hizbullah pada Rabu (9/10/2024). Hizbullah memantau Israel lagi dan mengancam lokasi militer Israel di Haifa akan menjadi sasaran baru Hizbullah. (X/Telegram/Media Hizbullah)

Pakar militer tersebut meyakini kalau pola pertempuran tersebut terjadi sebagai akibat dari pengalaman sebelumnya pasukan Hizbullah, khususnya Perang Lebanon Kedua pada musim panas 2006.

Dia menilai, tingginya kerugian tentara Israel mengonfirmasi pernyataan Hizbullah kalau mereka sudah menewaskan banyak tentara Israel.

Ada lima divisi militer Israel berpartisipasi dalam operasi serangan darat di Lebanon selatan, yaitu Divisi 210, 98, 91, 36, dan 146.

Divisi ini mencakup lebih dari satu brigade militer, dan menurut standar militer, divisi ini mencakup lebih dari 10.000 tentara.

Al-Duwairi mengatakan kalau video hoopoe yang diterbitkan oleh Hizbullah pada bulan-bulan sebelumnya mengidentifikasi kumpulan target Israel, “yang merupakan target, beberapa di antaranya bersifat strategis dan beberapa di antaranya bersifat ekonomi (industri),”.

Baca juga: Burung-Burung Hoopoe Bawa Kabar ke Hizbullah yang Bikin Israel Meriang, Situs Sensitif Terpetakan

Beredar viral video saat-saat Drone Hizbullah menggocek Helikopter Apache Israel. Helikopter Apache Israel tersebut gagal mencegat drone Kamikaze Hizbullah tersebut, sebelum menghantam jendela rumah Benjamin Netanyahu. Video saat Helikopter Apache melintas bebas langit Israel itu terekam jelas, termasuk saat melintas dekat Helikopter Israel.
Beredar viral video saat-saat Drone Hizbullah menggocek Helikopter Apache Israel. Helikopter Apache Israel tersebut gagal mencegat drone Kamikaze Hizbullah tersebut, sebelum menghantam jendela rumah Benjamin Netanyahu. Video saat Helikopter Apache melintas bebas langit Israel itu terekam jelas, termasuk saat melintas dekat Helikopter Israel. (Tangkapan layar X/@BashaReport)

Al-Duwairi menambahkan kalau pengambil keputusan untuk menyerang situs-situs sensitif Israel itu adalah petinggi Hizbullah yang menentukan sifat sasarannya.

Dia menyimpulkan dalam analisisnya bahwa “Hizbullah telah mendapatkan kembali keseimbangan operasional dan taktisnya, dan operasinya membuktikan hal ini.”

 

(oln/MNA/Anews/khbrn/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas