Iran Dapat Mengubah Doktrin Nuklirnya jika Negara itu Menghadapi Ancaman Eksistensial
Republik Islam dapat mengubah doktrin nuklirnya "jika negara itu menghadapi ancaman eksistensial. Kata Kepala Dewan Strategis Kebijakan Luar Negeri
Editor: Muhammad Barir
Teheran: Ancaman Eksistensial Dapat Membawa Perubahan pada Doktrin Nuklir Iran
TRIBUNNEWS.COM- Kepala Dewan Strategis Kebijakan Luar Negeri Republik Islam Iran dan penasihat pemimpin Iran Ali Khamenei, Kamal Kharrazi, menyatakan dalam sebuah wawancara dengan Al Mayadeen Lebanon bahwa Republik Islam dapat mengubah doktrin nuklirnya "jika negara itu menghadapi ancaman eksistensial."
"Kami sekarang memiliki kemampuan teknis yang diperlukan untuk memproduksi senjata nuklir, dan kami tidak memiliki masalah dengan itu, sementara fatwa pemimpin revolusi dan Republik Islam, Sayyed Ali Khamenei, adalah satu-satunya hal yang mencegahnya," klaim Kharrazi.
Khamenei mengeluarkan fatwa pada tahun 1990-an yang menyatakan bahwa pengembangan dan penggunaan senjata nuklir adalah 'tidak Islami.' Akibatnya, program nuklir Iran sejauh ini tetap untuk penggunaan sipil.
Baca juga: AS akan Gagal Bujuk Israel untuk Menahan Diri Lagi jika Iran Balas Serangannya
Namun, seruan dari dalam Iran untuk memperbarui doktrin tersebut semakin meningkat karena Israel terus meningkatkan perangnya dengan Iran, Lebanon, dan Gaza.
Iran dan Israel telah saling serang dengan rudal dan pesawat tak berawak dalam beberapa bulan terakhir.
Israel baru-baru ini meluncurkan serangan rudal dan pesawat tak berawak terhadap Iran pada tanggal 26 Oktober, dan sedang menunggu tanggapan Iran berikutnya.
Wakil Panglima Garda Revolusi Iran, Ali Fadavi, menegaskan bahwa respons Iran terhadap serangan Israel baru-baru ini adalah "tidak dapat dihindari," seraya mencatat bahwa Republik Islam tersebut tidak membiarkan satu serangan pun tidak terbalas selama lebih dari 40 tahun.
TV Al Mayadeen mengutip pernyataan Fadavi, "Kami dapat menargetkan semua yang dimiliki Israel dalam satu operasi."
Kharrazi mengemukakan kemungkinan memproduksi rudal jarak jauh, yang hingga kini telah diperingatkan oleh negara-negara Eropa kepada Iran.
"Ketika mereka tidak menyadari kekhawatiran kami, terutama yang menyangkut kedaulatan dan integritas teritorial Iran, kami tidak lagi memiliki alasan untuk memperhitungkan kekhawatiran mereka, jadi kemungkinan besar jangkauan rudal Iran akan dikembangkan dan ditingkatkan," kata Kharrazi.
SUMBER: THE CRADLE