Puluhan Roket Hizbullah Sasar Kawasan Industri Haifa, Israel Bombardir Beirut Semalaman
sirene serangan udara berbunyi di kota Acre, Kfar Masaryk , dan kawasan industri Sha'ar HaNegev, serta di Ein HaMifratz dan Kiryat Bialik, Haifa
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
“Israel menghadapi pertempuran yang menantang di Lebanon, yang ditandai dengan aktivitas pesawat tak berawak dan serangan rudal,” kata Marom.
Keadaan rumit yang tengah dihadapi tentara zionis, diakuinya lantaran adanya operasi canggih dari pihak lawan.
Dalam hal ini Lebanon.
“Tidak diragukan lagi bahwa ada operasi yang terkoordinasi dengan baik dan canggih untuk menantang sistem kami," lanjutnya.
Kolonel cadangan itu mengatakan juga bahwa sistem komando dan kontrol Hizbullah sedang ditingkatkan, bersama dengan formasi tembakannya.
Dirinya juga menekankan bahwa hal ini terjadi di tengah evakuasi unit permukiman dan gangguan terhadap aktivitas komersial.
Baca juga: Iran Bersiap Serang Israel, Ancam Bakal Gunakan Rudal Hulu Ledak dan Senjata Rahasia
Tentara Zionis Berjatuhan Banyak Jadi Korban usai Lawan Hamas dan Hizbullah
Media Israel melaporkan bahwa Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, dan Kepala Staf Israel, Herzi Halevi, menekan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu untuk menyegel kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan Lebanon.
Hal ini mereka lakukan karena banyaknya korban di pihak Israel.
Mengutip The Jerusalem Post, disebutkan bahwa tentara pendudukan Israel ingin bergerak menuju gencatan senjata di Gaza dan Lebanon, mengingat tingginya jumlah korban di kalangan tentara Israel.
Korban dari pihak Israel berjatuhan lantaran perlawanan Hamas Palestina dan Hizbullah Lebanon yang kuat di kedua front dan prospek suram untuk mencapai keuntungan militer Israel.
Menurut laporan Gallant dan Halevi juga telah mendesak Netanyahu untuk bekerja sama mencapai kesepakatan guna mengamankan pemulangan 101 tawanan Israel, hidup atau mati, dari Jalur Gaza.
Waktu sangat penting untuk memulangkan para sandera, yang saat ini disetujui oleh sebagian besar pejabat Israel.
"Hanya akan terjadi, jika memang terjadi, melalui kesepakatan dengan Hamas," ujar Gallant dan Halevi dalam upacara wisuda perwira pada tanggal 31 Oktober.
Perkembangan yang terjadi ini bertepatan dengan konfirmasi Radio Angkatan Darat Israel bahwa 87 warga Israel tewas pada bulan Oktober.
64 di antaranya adalah perwira, tentara dan personel keamanan dan sisanya adalah pemukim ilegal.
(oln/khbrn/anews/*)