Alasan Sibuk Perang Tak Dikabulkan, Netanyahu Tetap Hadapi Sidang Korupsi Desember Ini
Permintaan PM Israel, Benjamin Netanyahu untuk menunda kesaksiannya dalam persidangan korupsi ditolak oleh Pengadilan Distrik Yerusalem pada hari Rabu
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Permintaan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu untuk menunda kesaksiannya dalam persidangan korupsi ditolak oleh Pengadilan Distrik Yerusalem pada hari Rabu (13/11/2024).
Kantor Kejaksaan Negara mengatakan kepada pengadilan bahwa pihaknya menentang permintaan Netanyahu untuk menunda sidangnya.
"Kami tidak yakin bahwa telah terjadi perubahan substansial dalam keadaan yang akan membenarkan perubahan tanggal yang kami tetapkan dalam keputusan (awal) kami," kata pengadilan, dikutip dari Anadolu Anjansi.
Menurut pengadilan, Netanyahu dan tim pembelanya telah diberi waktu selama 3 minggu sebelum menghadiri sidang.
"Tim pembela Netanyahu memiliki waktu tiga minggu untuk mempersiapkan diri sebelum dimulainya kembali musyawarah di mana kesaksian Netanyahu akan didengar,” tambahnya.
Sesuai jadwal awal, Netanyahu akan menghadiri sidang korupsi pada tanggal 2 Desember 2024.
Permintaan Netanyahu untuk Tunda Sidang Selama 80 Hari
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu meminta keapda Pengadilan Distrik Yerusalem untuk menunda kesaksiannya dalam persidangan korupsi.
Dalam permintaannya, Netanyahu mengajukan sidang ditunda selama 80 hari dengan alasan kesibukannya dalam perang di Gaza dan Lebanon, dikutip dari Al Mayadeen.
Permintaan tersebut diajukan oleh tim hukum Netanyahu pada hari Senin (11/11/2024).
Saat ini, Netanyahu menghadapi tuduhan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan.
Dakwaan ini telah berlangsung sejak tahun 2020.
Baca juga: Untuk Pertama Kalinya Benjamin Netanyahu Dikeluarkan dari Konferensi Yahudi Terbesar di Amerika
Namun, Perdana Menteri Israel membantah melakukan kesalahan apa pun.
Tim hukum Netanyahu mengklaim dakwaan tersebut berlangsung di tengah peperangan di Gaza dan Lebanon yang membuat PM Israel ini tidak mungkin meluangkan waktu untuk pembelaan hukumnya.
Sidang Pertama Digelar 4 Tahun Lalu
Persidangan pertama Netanyahu atas kasus korupsi ini telah diadakan pada 24 Mei 2020.
Dalam persidangan tersebut, telah melalui berbagai tahap.
Akan tetapi selama persidangan, tim hukum Netanyahu berupaya untuk melawan tuduhan menerima hadiah mewah dari sekutu kaya dan mencari liputan media yang menguntungkan dengan imbalan keuntungan politik.
Hingga akhirnya pengadilan meminta kesaksian Netanyahu yang ditunggu-tunggu dijadwalkan pada 2 Desember 2024.
Namun, permintaan Netanyahu menandakan potensi penundaan dalam kasus yang telah berlarut-larut.
Ia terus-terusan membuat strategi pembelaan hukumnya dengan meminta pengadilan untuk mengecek kembali prosedurnya.
Atas penundaan Netanyahu ini, muncul banyak spekulasi.
Para ahli menganggap Netanyahu sengaja memanfaatkan situasi perang saat ini untuk memperpanjang masa jabatannya tanpa harus menghadapi ancaman sidang di pengadilan.
(Tribunnews.com/Farrah)
Artikel Lain Terkait Benjamin Netanyahu, Konflik Palestina vs Israel dan Konflik Israel-Lebanon