Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jegal Bisnis Netanyahu, Turki Stop Semua Kerjasama dan Perdagangan yang Terafiliasi dengan Israel

Presiden Erdogan mengumumkan pemutusan semua hubungan dan kerjasama yang terafiliasi dengan Israel.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Jegal Bisnis Netanyahu, Turki Stop Semua Kerjasama dan Perdagangan yang Terafiliasi dengan Israel
Arif Hüdaverdi Yaman/Anadolu Agency
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan pemutusan semua hubungan dan kerjasama yang terafiliasi dengan Israel, sebagai dukungan untuk membela rakyat Gaza. 

 TRIBUNNEWS.COM – Presiden Turki  Recep Tayyip Erdogan mengumumkan pemutusan semua hubungan dan kerjasama yang terafiliasi dengan Israel.

Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Erdogan kepada wartawan di atas pesawatnya setelah kunjungan ke Arab Saudi dan Azerbaijan, Kamis (14/11/2024).

“Pemerintah Republik Turki, di bawah kepemimpinan Tayyip Erdogan, tidak akan melanjutkan atau mengembangkan hubungan dengan Israel,” kata Erdogan, mengutip Middle East Eye.

“Kami, sebagai Republik Turki dan pemerintahnya, saat ini telah memutuskan semua hubungan dengan Israel,” tegasnya.

Sebelum kebijakan ini diberlakukan, Turki telah lebih dulu memberlakukan embargo perdagangan terhadap Israel per Mei 2024 namun saat itu Ankara terus mempertahankan hubungan diplomatik dengan negara tersebut.

Akan tetapi setelah Israel makin aktif meningkatkan gempuran ke pemukiman warga sipil gaza hingga korban tewas tembus 44.000 jiwa, Erdogan mulai memberlakukan pengetatan untuk menghukum perekonomian Israel.

Turki sendiri adalah salah satu negara yang paling vokal menyuarakan dukungan untuk membela rakyat Gaza.

Berita Rekomendasi

Awal tahun ini, Turki ikut nekat campur tangan dalam kasus genosida terhadap Israel di Mahkamah Internasional (ICJ) untuk mendukung Palestina dan mengadvokasi embargo senjata terhadap Tel Aviv.

Tak sampai disitu Erdogan juga telah mengajak 52 negara dan dua organisasi internasional untuk memberlakukan embargo senjata yang diluncurkan, yang bertujuan untuk mencegah pengiriman senjata dan amunisi ke Israel.

"Kami baru-baru ini menyampaikan surat resmi kami mengenai inisiatif ini kepada presiden Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan sekretaris jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa," kata Erdogan.

"Selama pertemuan puncak kami di Riyadh, diambil keputusan untuk mengundang semua organisasi dan anggota Liga Arab untuk menandatangani surat ini."

Baca juga: Turki Serukan Dunia Islam untuk Ikut Menekan Agar Embargo Senjata Diberlakukan kepada Israel

Hubungan Turki-Israel

Hubungan Turki-Israel diketahui telah lama memburuk, namun perang dingin diantara keduanya semakin terlihat setelah Turki dan Israel menggelar pertemuan antara Erdogan dan  Netanyahu di New York pada bulan September tahun lalu.


Padahal Kedua negara ini sejatinya saling menjalin kekariban bisnis.

Ekspor Turki ke Israel pada tahun 2022 bahkan mencapai 7,03 miliar. Dolar AS. Adapun produk-produk yang menjadi unggulan ekspor Turki ke Israel adalah logam, mesin, dan tekstil. 

Namun sebagai bentuk protes atas aksi genosida yang dilakukan Israel di Gaza, Menteri Perdagangan Turki Omer Bolat telah mengkonfirmasi bahwa sistem bea cukai Turki sepenuhnya ditutup untuk perdagangan dengan Israel.

Setidaknya ada 54 produk asal Turki yang dilarang untuk diekspor ke Israel sebagai bagian dari tindakan untuk mendorong Israel melakukan gencatan senjata di Jalur Gaza. 

Imbas pembatasan ini diperkirakan mempengaruhi 13 persen ekspor Turki ke Israel, atau lebih dari 709 juta dolar AS.

Turki Ancam Invasi Israel

Terpisah, perang dingin antara Turki dengan Israel diketahui telah terjadi sejak PM Israel Benjamin Netanyahu mengintensifkan serangan ke Gaza hingga membuat korban tewas mencapai 42.718 jiwa.

Sejak saat itu Erdogan mulai mengecam serangkaian serangan yang ditujukan Israel ke Gaza Palestina.

Bahkan beberapa waktu lalu Erdogan sempat mengancam bakal menginvasi Israel, mengirimkan pasukan ke wilayah zionis untuk membantu warga Palestina di sana.

"Kita harus sangat kuat agar Israel tidak dapat melakukan hal-hal konyol ini ke Palestina. Sama seperti kita memasuki Karabakh, sama seperti kita memasuki Libya, kita mungkin melakukan hal serupa kepada mereka (Israel),” Kata Erdogan.

Tak hanya melayangkan ancaman invasi,  Erdoğan bahkan taks egan untuk memberlakukan embargo perdagangan ekspor semen, baja, dan bahan konstruksi besi ke Israel.

Ancaman ini dilontarkan Erdogan sebagai gertakan pasca Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengabaikan perintah Turki untuk melakukan gencatan senjata dan berhenti menggempur kota Gaza.

"Türkiye memutuskan untuk membatasi ekspor produk produk aluminium dan baja, cat, kabel listrik, bahan konstruksi, bahan bakar, dan bahan lainnya ke Israel,” kata Kementerian Perdagangan (Kemendag) Turki, sebagaimana dikutip dari Anadolu.

“Keputusan ini akan tetap berlaku sampai Israel, dalam kerangka kewajibannya yang timbul dari hukum internasional, mendeklarasikan gencatan senjata segera di Gaza dan memungkinkan aliran bantuan kemanusiaan yang cukup dan tidak terputus ke Jalur Gaza,” imbuhnya.
 
(Tribunnews.com/ Namira Yunia)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas