Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga AS Disarankan Siap Berlindung jika Ada Peringatan Udara, AS Buka Lagi Kedutaan Besar di Kyiv

Amerika Serikat membuka kembali kedutaan besarnya di Kyiv setelah Ukraina menembakkan rudal ATACMS ke Rusia yang memicu potensi ancaman serangan.

Editor: Muhammad Barir
zoom-in Warga AS Disarankan Siap Berlindung jika Ada Peringatan Udara, AS Buka Lagi Kedutaan Besar di Kyiv
tangkapan layar X/@AthousandBrains
Amerika Serikat membuka kembali kedutaan besarnya di Kyiv setelah Ukraina menembakkan rudal ATACMS ke Rusia yang memicu potensi ancaman serangan. Amerika Serikat mengatakan telah membuka kembali kedutaan besarnya di Kyiv pada Rabu malam. Setelah kedutaan AS di Kiev ditutup seharian karena apa yang disebutnya ancaman serangan udara yang signifikan. 

Presiden Volodymyr Zelenskiy mengatakan bahwa "pesan-pesan yang menimbulkan kepanikan yang beredar saat ini hanya membantu Rusia", tetapi memperingatkan warga Ukraina untuk lebih memperhatikan peringatan serangan udara.

"Betapapun brutalnya dan berbahayanya serangan Rusia yang telah kita alami... selalu penting untuk memperhatikan peringatan serangan udara," katanya dalam pidato video malam harinya. "Kita punya tetangga yang gila."


Badan intelijen militer GUR mengatakan: "Musuh, yang tidak mampu menaklukkan Ukraina dengan kekerasan, menggunakan cara-cara intimidasi dan tekanan psikologis terhadap masyarakat. Kami meminta Anda untuk waspada dan teguh."

Zelenskiy juga menyampaikan terima kasih atas paket bantuan militer AS senilai $275 juta yang diumumkan oleh Departemen Luar Negeri yang difokuskan pada amunisi, drone, dan rudal.

Ukraina pada hari Selasa menggunakan rudal ATACMS AS untuk menyerang depot senjata di dalam Rusia, memanfaatkan izin yang baru diberikan dari pemerintahan Presiden AS Joe Biden yang akan berakhir pada hari ke-1.000 invasi skala penuh Rusia ke Ukraina.

Rusia telah memberi isyarat kepada Amerika Serikat dan sekutunya selama berminggu-minggu bahwa jika mereka memberi izin kepada Ukraina untuk menyerang jauh ke wilayah Rusia dengan rudal yang dipasok Barat maka Moskow akan menganggapnya sebagai eskalasi besar.

Kepala intelijen luar negeri Rusia Sergei Naryshkin mengatakan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Rabu bahwa Moskow akan membalas terhadap negara-negara NATO yang memfasilitasi serangan rudal jarak jauh Ukraina terhadap wilayah Rusia.

Berita Rekomendasi

 

Operasi Psikologis

Pada sore hari, angkatan udara Ukraina meminta warga untuk mencari perlindungan karena adanya ancaman rudal. Pejabat senior meminta warga untuk tidak mengabaikan peringatan tersebut.

Hal itu terjadi sesaat sebelum badan mata-mata GUR mengeluarkan peringatan tentang operasi psikologis Rusia yang katanya melibatkan pesan palsu yang diklaim telah dikirim oleh badan tersebut.

"Sebuah pesan disebarkan melalui messenger dan jejaring sosial ... tentang ancaman serangan rudal dan bom 'yang sangat besar' terhadap kota-kota Ukraina hari ini," kata GUR dalam sebuah pernyataan.

Dua personel militer Ukraina mengatakan bahwa mereka menerima pesan yang memberi tahu mereka bahwa Rusia akan meluncurkan lebih dari 300 pesawat tak berawak dan juga menggunakan kapal perang, pesawat tempur, dan sistem berbasis darat untuk menembakkan rudal dalam salvo besar-besaran.

Melansir Reuters tidak dapat segera memastikan bagaimana pesan-pesan itu dikirim. Seorang tentara mengatakan ia menerima pesan dari seorang teman.

Perang ini berada pada titik yang tidak stabil, dengan hampir seperlima wilayah Ukraina berada di tangan Rusia, pasukan Korea Utara dikerahkan di wilayah Kursk Rusia, dan keraguan atas bantuan di masa mendatang saat Presiden terpilih AS Donald Trump kembali ke Gedung Putih.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas