Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Momen Jubir Rusia Dapat Telepon Misterius saat Konferensi Pers Terkait Peluncuran ICBM, Diminta Diam

Juru bicara Rusia Maria Zakharova menerima panggilan telepon dari orang tak dikenal saat konferensi pers.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
zoom-in Momen Jubir Rusia Dapat Telepon Misterius saat Konferensi Pers Terkait Peluncuran ICBM, Diminta Diam
Kementerian Luar Negeri Rusia; e2w news, SKy News
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova diperintahkan melalui telepon untuk tidak mengomentari serangan ICBM 

TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara Kremlin mendapat telepon misterius yang memintanya untuk diam saat sedang membicarakan peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) Rusia dalam konferensi pers, Kamis (21/11/2024).

Rusia dilaporkan melancarkan serangan balasan setelah Ukraina menyerang wilayah Rusia dengan menggunakan rudal Storm Shadow buatan Inggris.

Otoritas Ukraina mengatakan pada Kamis pagi bahwa militer Rusia meluncurkan serangan ke Dnipro menggunakan berbagai macam rudal, termasuk satu rudal ICBM.

Namun, saat konferensi pers mengenai serangan tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menerima telepon dari orang tak dikenal.

Selama telepon tersebut, Zakharova tampaknya diperintahkan untuk diam dan berhenti membahas serangan tersebut, seperti dilaporkan Mirror UK.

Sosok pria yang meneleponnya berkata: “Masha [Maria], serangan rudal balistik terhadap Yuzhmash [pabrik pertahanan di Dnipro] sedang dibicarakan oleh orang Barat sekarang. Jangan berkomentar apa pun.”

Peluncuran ICBM yang diyakini oleh otoritas Ukraina sebagai peluncuran pertama yang dilaporkan di garis depan invasi, menandai eskalasi baru dalam konflik tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova diperintahkan melalui telepon untuk tidak mengomentari serangan ICBM
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova diperintahkan melalui telepon untuk tidak mengomentari serangan ICBM (Kementerian Luar Negeri Rusia; e2w news)

Rudal Barat Storm Shadow dan ATACMS Mulai Hujani Rusia

Berita Rekomendasi

Sehari sebelumnya, tepatnya pada Rabu (20/11/2024), Ukraina menggunakan rudal Storm Shadow untuk melancarkan serangan terhadap wilayah Rusia.

Peluncuran Storm Shadow dilakukan hanya sehari setelah Ukraina menembakkan rudal ATACMS buatan AS ke Rusia.

Penggunaan rudal Storm Shadow untuk menyerang wilayah Rusia dikonfirmasi kepada Reuters oleh seorang pejabat yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

Media Inggris juga melaporkan penggunaan rudal jelajah tersebut pada hari Rabu.

Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umerov, menolak untuk mengonfirmasi atau membantah penggunaan rudal tersebut dalam konferensi pers pada hari Rabu.

Baca juga: Pentagon Dibikin Gusar oleh Rudal Hipersonik Baru Rusia, Oreshnik: Kremlin Hadiahi Korut Misil Udara

Begitu pula dengan juru bicara Kementerian Pertahanan Inggris ketika ditanya oleh CNN.

Saat Umerov ditanya apakah Ukraina menggunakan rudal Storm Shadow untuk menyerang target di dalam Rusia, ia menjawab:

"Kami menggunakan semua cara untuk mempertahankan negara kami, jadi kami tidak akan menjelaskan secara rinci."

"Namun, kami hanya ingin menyampaikan bahwa kami mampu dan sanggup untuk merespons."

"Kami akan bertahan dan membalas dengan semua cara yang tersedia."

Inggris dan Prancis sebelumnya memasok rudal jarak jauh Storm Shadow kepada Ukraina, tetapi dengan syarat hanya boleh digunakan di dalam perbatasannya sendiri.

Storm Shadow memiliki jangkauan sekitar 250 kilometer, sedikit lebih pendek dari jangkauan ATACMS buatan Amerika, yang mencapai 299 kilometer.

Sementara itu, serangan rudal ATACMS buatan Amerika terjadi pada Selasa (19/11/2024).

Mengutip CNN International, serangan tersebut mengenai gudang senjata Rusia.

Sebelumnya, pada Minggu (17/11/2024), pemerintahan AS di bawah Presiden Joe Biden telah memberi lampu hijau kepada Ukraina untuk menggunakan senjata jarak jauh Amerika tersebut terhadap target di dalam Rusia.

Ukraina menggunakan delapan rudal AS untuk menyerang depot amunisi jauh di dalam Rusia, menurut dua pejabat pertahanan AS.

Gudang amunisi itu berada di Bryansk, sebelah utara wilayah Kursk, Rusia.

Seorang pejabat menambahkan bahwa AS telah melihat indikasi adanya ledakan sekunder yang diakibatkan dari serangan langsung terhadap gudang yang menyimpan amunisi dan senjata dalam jumlah besar.

Rusia berhasil menembakkan dua rudal pencegat ke arah rudal yang datang dan mungkin berhasil mencegat sepasang ATACMS, kata para pejabat, namun serangan itu tetap berhasil mengenai sasarannya.

Baca juga: Rusia Ancam Pakai Bom Nuklir jika Diserang Senjata Konvensional

Tidak ada laporan tentang korban jiwa dalam serangan tersebut.

Ukraina tidak mengonfirmasi atau membantah penggunaan rudal jarak jauh AS.

Pada Selasa, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan:

"Ukraina memiliki kemampuan jarak jauh. Ukraina memiliki pesawat nirawak jarak jauh produksi sendiri."

"Kami sekarang memiliki ‘Neptune’ (rudal jelajah Ukraina) dengan jangkauan panjang, dan bukan hanya satu."

"Dan sekarang kami memiliki ATACMS. Kami akan menggunakan semua ini."

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas