Serangan Hizbullah di Israel Utara Bagaikan Mimpi Buruk, Pemukim Ketakutan dan Frustrasi
Situasi di Israel utara bagaikan mimpi buruk yang tak berujung, buntut serangan Hizbullah tanpa henti.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Media Israel mencatat, hal ini menandai serangan rudal Hizbullah terberat di Krayot sejak dimulainya perang yang sedang berlangsung.
Pasukan pendudukan Israel (IDF) mengakui roket tersebut diluncurkan dari daerah perbatasan, yang diklaim telah dibersihkan baru-baru ini.
IDF mengonfirmasi sekitar 90 roket ditembakkan ke arah utara dalam waktu 40 menit dari lokasi yang mereka katakan sebelumnya telah diduduki pasukan Hizbullah.
Jumlah roket yang ditembakkan ke Haifa itu termasuk yang tertinggi sejak Hizbullah mulai menargetkan pemukiman Israel utara pada 8 Oktober 2024.
Terkait hal itu, surat kabar Israel Hayom melaporkan pada 23 September 2024, serangan roket dan rudal Hizbullah berdampak langsung pada Haifa, membuat jalan-jalan di sana benar-benar kosong dari pemukim Israel.
Surat kabar itu mengutip seorang pemukim yang mengatakan, tidak ada peringatan yang diberikan di Haifa sebelum serangan Hizbullah.
Akibatnya, Rumah Sakit Rambam memindahkan semua kegiatannya ke garasi mobil. Sementara itu, otoritas pendudukan di Haifa mengumumkan penghentian kegiatan belajar mengajar.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)