Rusia Ancam Perang ke Korea Selatan Kalau Berani Kirim Senjata ke Ukraina
Pasokan senjata Korea Selatan ke Ukraina akan sepenuhnya menghancurkan hubungan antara Seoul dan Moskow, Rusia akan menanggapinya
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Kini, penggiling daging Putin terus berkembang. Pemerintah Rusia mengumumkan rencana untuk menghabiskan Rp 2.655 triliun untuk keamanan dan pertahanan nasional pada tahun 2025, setara dengan 41 persen dari pengeluaran pemerintah tahunan.
Semua pria sehat berusia 18 hingga 30 tahun sekarang dapat direkrut, dan Rusia baru-baru ini memerintahkan penambahan ketiga pasukan Rusia.
Perekrutan 180.000 tentara tambahan akan menjadikan tentara Rusia sebagai yang terbesar kedua di dunia, dengan hampir 2,4 juta anggota. Namun, tentara ini tidak memenuhi syarat dan hanya menawarkan sedikit perlindungan bagi prajurit individu.
Ukraina pun akhinya ikut-ikutan dengan membuat undang-undang wajib militer baru pada bulan April 2024.
UU tersebut menurunkan usia wajib militer menjadi 25 tahun, dan telah mencapai titik di mana pria yang memenuhi syarat sekarang diseret menjauh dari restoran dan klub malam oleh perekrut tentara.
Militer Rusia berupaya merebut wilayah sebanyak mungkin, mungkin dengan satu tujuan pada kesepakatan gencatan senjata yang potensial.
Donald Trump mengatakan ia akan mengakhiri bantuan militer ke Ukraina jika terpilih, mengakhiri perang dalam "satu hari".
Ini bisa berarti bahwa Kiev akan dipaksa untuk menyerahkan wilayah Ukraina di sepanjang garis pendudukan saat ini. Analis telah berkomentar bahwa ini adalah salah satu motivasi untuk serangan Kursk Ukraina di dalam Rusia pada bulan Agustus, karena wilayah yang direbut oleh Ukraina akan menjadi alat tawar-menawar yang berharga dalam negosiasi.
(oln/ewa/MNA/*)