Netanyahu Murka, Boikot Koran Tertua di Israel Haaretz Gegara Kritik Agresi Gaza
PM Israel Benyamin Netanyahu menjatuhkan sanksi pada Haaretz , surat kabar tertua di Israel usai merilis liputan yang berisi kritikan perang di Gaza
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Pravitri Retno W
Israel menilai tindakan itu sebagai sebuah ancaman yang membahayakan keamanan nasional,.
Lebih lanjut, untuk mencegah Associated Press melakukan siaran publik, otoritas Israel turut menyita kamera dan sejumlah perlengkapan lainnya yang ada di kantor pusat.
"Sesuai dengan keputusan pemerintah dan instruksi Menteri Komunikasi, Kementerian Komunikasi akan terus mengambil tindakan penegakan hukum apa pun yang diperlukan untuk membatasi siaran yang membahayakan keamanan negara," kata kementerian itu, dikutip dari Al Arabiya.
Kantor Al Jazeera Ditutup Paksa
Menyusul penggerebekan media Haaretz dan Associated Press, pasukan Israel turut menggelar penggerebekan di studio siaran televisi Al Jazeera yang berlokasi di Ramallah Tepi Barat.
Selain melakukan penggerebekan, dalam kesempatan tersebut tentara bersenjata Israel juga turut menyita peralatan siar seperti kamera yang ada dalam ruangan tersebut.
Kemungkinan besar pengusiran paksa itu dilakukan lantaran Netanyahu menuduh saluran TV Al Jazeera telah membantu kelompok perlawanan Palestina Hamas.
Menurut al-Omari, cara ini sengaja dilakukan Israel, bertujuan untuk menghapus kebenaran dan mencegah orang mendengar kebenaran.
Hal senada juga dilontarkan Izzat al-Risheq, anggota biro politik Hamas, ia menggambarkan perintah penutupan tersebut sebagai tindakan pembungkaman kebenaran.
"Penutupan kantor Al Jazeera adalah puncak dari perang yang dideklarasikan terhadap jurnalis yang menjadi sasaran terorisme Zionis sistematis yang bertujuan menyembunyikan kebenaran," jelas al-Risheq.
(Tribunnews.com / Namira Yunia)