Serangan Roket Hizbullah Guncang Galilea, Tel Aviv, Haifa, Nahariya, dan Petah Tikvah
Ledakan besar mengguncang Galilea pada tanggal 24 November setelah Hizbullah meluncurkan rentetan roket ke wilayah utara dan tengah Israel.
Editor: Muhammad Barir
Serangan Roket Hizbullah Guncang Galilea, Tel Aviv, Haifa, Nahariya, dan Petah Tikvah
TRIBUNNEWS.COM- Ledakan besar mengguncang Galilea pada tanggal 24 November setelah Hizbullah meluncurkan rentetan roket ke wilayah utara dan tengah Israel, dengan setidaknya satu roket berdampak di wilayah Tel Aviv Raya.
Serangan langsung terdokumentasikan di seluruh Galilea (Haifa, Nahariya) oleh roket yang diluncurkan oleh Hizbullah selain rudal yang diluncurkan ke pusat, yang menghantam Petah Tikva di sebelah timur Tel Aviv.
Setidaknya 10 warga Israel terluka akibat serangan roket di Haifa, Nahariya, dan pemukiman Petah Tikvah di sebelah timur Tel Aviv.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan sepuluh peluncuran terdeteksi dari Lebanon ke Israel bagian tengah, beberapa di antaranya berhasil dicegat dan beberapa lainnya berhasil menghantam.
Militer Israel juga mengatakan 30 roket diluncurkan ke Galilea bagian barat, hanya beberapa yang berhasil dicegat.
Media militer Hizbullah melaporkan bahwa pangkalan Glilot, markas besar Unit Intelijen Militer 8200, menjadi sasaran rudal.
Peluncuran roket dari Lebanon menuju Wilayah Tel Aviv Raya, dan beberapa dampak dilaporkan.
Media Israel melaporkan bahwa sedikitnya 10 orang terluka di Haifa, Nahariya, dan pemukiman Petah Tikvah di sebelah timur Tel Aviv.
Rekaman video menunjukkan kerusakan parah pada bangunan-bangunan di Nahariya dan tempat-tempat lain di Galilea. Satu video menunjukkan momen ketika roket Hizbullah menghantam sebuah bangunan di Nahariya.
Terlihat video yang memperlihatkan saat roket Hizbullah menghantam sebuah gedung di Nahariya.
Gumpalan asap besar terlihat mengepul dari beberapa lokasi, termasuk wilayah Haifa.
Serangan roket dan rudal beruntun itu terjadi beberapa hari setelah militer Israel mengklaim telah menghancurkan 70 persen kemampuan roket Hizbullah.
Serangan itu terjadi beberapa jam setelah Hizbullah menembakkan beberapa roket ke wilayah Tel Aviv pada 24 November dini hari.
Militer mengatakan enam proyektil terdeteksi melintas dari Lebanon, dan semuanya berhasil dicegat kecuali satu yang menghantam "wilayah terbuka."
Perlawanan Lebanon juga menargetkan Galilea dengan rudal dan serangkaian pesawat tak berawak pada Minggu pagi.
“Mujahidin Perlawanan Islam menargetkan, dalam operasi yang kompleks, pada pukul 06:30 pada hari Minggu 11-24-2024, sebuah target militer di kota Tel Aviv, dengan serangkaian rudal kualitatif dan satu skuadron pesawat tak berawak serang, dan operasi tersebut mencapai tujuannya,” Hizbullah mengumumkan.
Media Israel melaporkan bahwa 130 roket telah diluncurkan dari Lebanon ke Israel sejak pagi hari tanggal 24 November.
Sebuah bangunan perumahan delapan lantai di lingkungan Basta, Beirut tengah, hancur setelah dihantam oleh sedikitnya empat rudal Israel pada dini hari tanggal 23 November.
Serangan Israel menewaskan sedikitnya 20 orang dan melukai 66 orang, menurut jumlah korban terbaru dari Kementerian Kesehatan Lebanon.
Pemimpin Hizbullah Naim Qassem menegaskan dalam pidatonya minggu lalu bahwa serangan Israel terhadap pusat kota Beirut akan dibalas dengan serangan perlawanan di jantung kota Tel Aviv.
"Kita tidak bisa membiarkan ibu kota berada di bawah hantaman musuh Israel kecuali mereka membayar harganya, dan harganya adalah pusat Tel Aviv. Saya berharap musuh mengerti bahwa segala sesuatunya tidak boleh dibiarkan begitu saja," kata Qassem.
Sebuah rudal Hizbullah menghantam Tel Aviv secara langsung pada tanggal 18 November, sehari setelah serangan mematikan di wilayah Ras al-Nabaa dan Mar Elias di pusat kota Beirut.
Kepala kantor Hubungan Media Hizbullah, Mohammad Afif, dibunuh dalam serangan di Ras al-Nabaa.
SUMBER: THE CRADLE