Benny Gantz Desak Dilaksanakannya Gencatan Senjata di Gaza untuk Jamin Pembebasan Para Sandera
Pemimpin oposisi Israel Benny Gantz meminta Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada hari Kamis untuk memprioritaskan pemulihan tawanan
Editor: Muhammad Barir
Pernyataan Gantz muncul di tengah meningkatnya rasa frustrasi dari tokoh oposisi dan keluarga para tawanan, yang menuduh Netanyahu lebih mengutamakan kelangsungan hidup politik daripada pemulangan para tawanan.
Laporan menunjukkan bahwa menteri ekstremis dalam pemerintahan koalisi Netanyahu mengancam akan menarik dukungan mereka jika ia menyetujui gencatan senjata atau menarik diri dari Gaza.
Meningkatnya Korban dan Kecaman Internasional
Perang di Gaza, yang dimulai setahun lalu setelah dimulainya Operasi Banjir Al-Aqsa, telah meningkat menjadi krisis kemanusiaan.
Serangan Israel telah mengakibatkan kematian hampir 44.300 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dengan lebih dari 104.700 orang terluka.
Tindakan "Israel" telah menuai kecaman internasional yang luas, dengan berbagai lembaga dan tokoh menganggap rezim tersebut bertanggung jawab atas tindakan genosida.
Minggu lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Keamanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Selain itu, "Israel" menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ).
Apakah Gencatan Senjata Gaza Akan Dilanjutkan?
Sebelumnya hari ini, seorang pejabat senior Palestina mengatakan kepada Al Mayadeen bahwa Kairo akan menjadi tuan rumah pembicaraan dengan Hamas untuk membahas upaya Mesir untuk melanjutkan negosiasi gencatan senjata di Gaza.
Pejabat Hamas Osama Hamdan menyatakan bahwa Perlawanan Palestina difokuskan pada penghentian agresi dan menolak gencatan senjata sementara yang gagal memenuhi tuntutan Palestina, menuduh "Israel" berupaya mencapai melalui negosiasi apa yang gagal dicapainya secara militer.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa "Israel" dan Lebanon telah menerima perjanjian gencatan senjata yang ditengahi AS, menandai apa yang disebutnya sebagai langkah menuju Timur Tengah yang "damai dan sejahtera".
Biden juga mengindikasikan rencana untuk memulai kembali upaya gencatan senjata di Gaza, dengan dukungan dari Mesir, Turki, Qatar, dan pendudukan Israel, sambil mengupayakan normalisasi antara Tel Aviv dan Riyadh.
SUMBER: AL MAYADEEN