Serangan Dahsyat Hizbullah ke Tel Aviv dan Haifa Berhasil Mengakhiri Perang, Begini Kata Kepala IRGC
Hossein Salami menekankan bahwa menargetkan Tel Aviv dan Haifa, sebagai pusat politik dan ekonomi "Israel", secara efektif mengakhiri perang.
Editor: Muhammad Barir
Serangan Dahsyat Hizbullah ke Tel Aviv dan Haifa Berhasil Mengakhiri Perang, Begini Kata Kepala IRGC
TRIBUNNEWS.COM- Panglima Tertinggi Korps Garda Revolusi Islam Iran menggambarkan persetujuan Israel atas gencatan senjata dengan Lebanon sebagai kekalahan besar bagi front arogansi global.
Hezbollah memaksa Israel untuk menerima gencatan senjata dan memaksakan persyaratannya melalui serangan dahsyat dan serangan rudal jauh ke Tel Aviv, Panglima Tertinggi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Mayor Jenderal Hossein Salami, menegaskan pada hari Kamis (28/11/2024).
Hossein Salami menekankan bahwa menargetkan Tel Aviv dan Haifa, sebagai pusat politik dan ekonomi "Israel", secara efektif mengakhiri perang.
Baca juga: Israel Gunakan Tentara Bayaran untuk Perang Gaza Utara, Gaji Bulanan antara Rp 67 Juta - Rp 84 Juta
Ia menggambarkan persetujuan "Israel" atas gencatan senjata dengan Lebanon sebagai kekalahan besar bagi kelompok arogansi global, dan menegaskan kembali bahwa entitas pendudukan Israel tidak akan menikmati keamanan selama perlawanan masih ada.
Menurut Mayor Jenderal Iran, Amerika Serikat dan Prancis, pendukung utama "Israel", campur tangan dan memberikan tekanan politik yang besar untuk menegakkan gencatan senjata di Lebanon, karena mereka menyaksikan bagaimana Hizbullah membongkar kerangka militer "Israel".
Salami memuji keberhasilan Hizbullah , dan menyebut gencatan senjata tersebut sebagai "kemenangan besar dan penuh berkah bagi rakyat Lebanon dan Hizbullah," yang disebutnya sebagai "kebanggaan dunia Arab."
Mengenai situasi internal Lebanon, Salami mengemukakan bahwa pendudukan Israel menganggap perpecahan di negara itu akan semakin dalam di tengah agresi.