Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fatah dan Hamas Bahas Usulan Mesir soal Gencatan Senjata dengan Israel

Fatah dan Hamas bertemu di Kairo untuk membahas proposal gencatan senjata Israel-Hamas yang diajukan Mesir.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Fatah dan Hamas Bahas Usulan Mesir soal Gencatan Senjata dengan Israel
AFP/SAID KHATIB
(FILE) - Anggota Brigade Ezz-Al Din Al-Qassam, sayap bersenjata gerakan Hamas Palestina, berparade dengan senjata anti-tank di Rafah di selatan Jalur Gaza pada 28 Mei 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Anggota Dewan Revolusi Fatah, Abdullah Abdullah, mengatakan sedang berdiskusi dengan Hamas di Kairo mengenai proposal Mesir untuk gencatan senjata Israel-Hamas di Jalur Gaza.

Proposal itu juga mendorong dibukanya kembali penyeberangan di Rafah untuk mengirim bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina.

“Fatah ingin segera mengakhiri perang Israel di Jalur Gaza, dan memberikan bantuan secepatnya serta memulai rekonstruksi," kata Abdullah, Minggu (1/12/2024).

“Delegasi dari Fatah berada di Kairo berdiskusi dengan delegasi gerakan Hamas mengenai usulan Mesir terkait pembukaan penyeberangan darat Rafah (antara Gaza dan Mesir) dan agar Otoritas Palestina mengelolanya dari pihak Palestina," lanjutnya.

Pemerintah Mesir telah menutup penyeberangan di sisi Mesir sejak Israel menduduki Rafah, wilayah Palestina yang berbatasan dengan Sinai, Mesir, pada bulan Mei lalu.

Mesir bersikeras untuk mengakhiri pendudukan Israel di penyeberangan tersebut agar dapat dibuka kembali.

Sebelumnya, surat kabar Amerika Serikat (AS), The Wall Street Journal, mengabarkan Mesir baru-baru ini mengajukan proposal yang mencakup gencatan senjata untuk jangka waktu 60 hari.

Berita Rekomendasi

Kemudian, pertukaran tahanan antara Hamas dan pendudukan Israel, akan dilakukan tujuh hari setelah gencatan senjata mulai berlaku.

Hal ini juga mencakup pembukaan kembali penyeberangan Rafah pada bulan Desember ini.

Selain itu, Otoritas Palestina akan mengawasi penyeberangan di sisi Palestina dengan tindak lanjut dari Eropa.

Belum ada komentar dari pihak terkait mengenai apa yang diberitakan surat kabar tersebut.

Baca juga: 2 Syarat Hamas Mau Bahas Gencatan Senjata, Israel Harus Mundur dan Bantuan Wajib Mengalir

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 44.249 jiwa dan 105.250 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (2/12/2024) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada tahun 1948.

Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 sandera Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas