Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rapat Perdana di DPR, Menlu Tegaskan Indonesia Tidak Memihak kepada Pakta Militer Apa pun

Menlu RI Sugiono rapat perdana bersama Komisi I DPR Senin (2/12/2024), Sugiono menegaskan posisi Indonesia tidak memihak ke pakta pertahanan mana pun

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Rapat Perdana di DPR, Menlu Tegaskan Indonesia Tidak Memihak kepada Pakta Militer Apa pun
Tribunnews.com/Chaerul Umam
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono, menghadiri rapat perdana bersama Komisi I DPR RI pada Senin (2/12/2024). Di awal paparannya, Sugiono menegaskan bahwa posisi Indonesia tidak memihak kepada pakta pertahanan mana pun. Indonesia menjalankan politik luar negeri yang bebas dan aktif. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono, menghadiri rapat perdana bersama Komisi I DPR RI pada Senin (2/12/2024).

Pada momen rapat perdana itu diawali dengan perkenalan anggota Komisi I DPR RI, dan jajaran Kementerian Luar Negeri.

Di awal paparannya, Sugiono menegaskan bahwa posisi Indonesia tidak memihak kepada pakta pertahanan mana pun.

Sebab itu, kata Sugiono, Indonesia menjalankan politik luar negeri yang bebas dan aktif.

"Kita ingin menjalankan politik luar negeri kita yang bebas aktif, dalam arti kita tidak bergantung pada blok atau pakta militer apa pun," kata dia di Ruang Rapat Komisi I DPR, Senayan, Jakarta.

"Namun kita aktif juga menjalin kerja sama dan kolaborasi yang merupakan tema utama dari hubungan luar negeri kita," imbuhnya.

Baca juga: Menlu Sugiono: Indonesia Tetap Jadi Negara Non Blok, Non Militer, Bersahabat Bagi Semua Orang

Selain itu, Sugiono memaparkan sejumlah dinamika politik global, yang disebutnya semakin menajam akibat rivalitas geopolitik.

Berita Rekomendasi

Misalnya konflik Rusia dan Ukraina dan perang di Gaza, Palestina.

"Kemudian diperparah dengan situasi perubahan iklim, krisis pangan, krisis energi dan krisis akses air bersih," ucap politikus Partai Gerindra itu.

Dengan situasi demikian, kata Sugiono, menyebabkan terjadinya disrupsi rantai pasok global.

"Dan saya kira perkembangan dan dinamika global tersebut membutuhkan pendekatan yang lebih efektif. Kita ingin menunjukkan posisi kita sebagai bangsa sebagai tetangga yang ingin baik dengan semua tetangga dan negara-negara di sekitar kita," pungkasnya.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas