Kerapuhan Tentara Suriah dan Runtuhnya Rezim Assad
Moral yang rendah dan kepemimpinan buruk bikin Tentara Suriah tak berdaya.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: timtribunsolo
TRIBUNNEWS.COM - Kejatuhan rezim Bashar al-Assad di Suriah mengejutkan banyak pihak, terutama karena ketahanan yang ditunjukkan oleh Tentara Suriah selama bertahun-tahun perang saudara.
Namun, analisis militer menunjukkan bahwa angkatan bersenjata ini jauh lebih rapuh dari yang diperkirakan.
Apa yang Menyebabkan Kerapuhan Tentara Suriah?
Mengapa Tentara Suriah Gagal Dalam Pertahanan?
Elias Hanna, seorang analis militer, mengungkapkan bahwa meskipun Tentara Suriah terus melakukan penempatan ulang dari berbagai kota, mereka gagal membangun pertahanan yang memadai menghadapi kemajuan pemberontak.
“Tidak seorang pun menduga Tentara Suriah begitu rapuh,” ungkapnya dalam wawancara dengan Al Jazeera pada Minggu (8/12/2024),
Hal ini menunjukkan adanya kurangnya keinginan di kalangan pasukan untuk bertempur, terutama dalam pertempuran dari Aleppo menuju ibu kota.
Hanna juga mempertanyakan keberadaan Divisi Keempat Tentara Arab Suriah, yang merupakan pasukan bersenjata lengkap di bawah komando Maher al-Assad, saudara dari Presiden Bashar al-Assad.
“Ke mana pasukan ini pergi? Ke mana peralatan mereka?” tanyanya, yang menambah keraguan tentang struktur dan kesiapan Tentara Suriah.
Apa Dampak Moral dan Kepemimpinan yang Buruk?
David Des Roches, seorang profesor madya di Pusat Studi Keamanan Asia Selatan dan Timur Dekat, menjelaskan bahwa keberhasilan serangan pemberontak berkaitan erat dengan rendahnya moral dan kepemimpinan dalam Tentara Suriah.
Menurutnya, sejak intervensi Iran dan Rusia pada tahun 2014, laporan mengenai kepemimpinan yang buruk dan korupsi di antara pasukan rezim semakin marak.
“Ketika kekuatan udara Rusia disingkirkan, yang tersisa adalah lembaga yang mengalami demoralasi dan dipimpin dengan buruk,” tegasnya.
Kondisi ini semakin memperburuk situasi, di mana tentara kini enggan mengambil risiko dalam situasi kritis.
Bagaimana Sejarah Rezim Assad Mempengaruhi Situasi Saat Ini?
Apa yang Terjadi Sejak Keluarga Assad Berkuasa?
Keluarga al-Assad telah memerintah Suriah selama lebih dari 50 tahun.
Hafez al-Assad, ayah dari Bashar al-Assad, mulai berkuasa sejak 1971 hingga kematiannya pada tahun 2000.
Setelah Hafez, Bashar, yang merupakan mantan mahasiswa kedokteran, menggantikan posisi sebagai presiden dan pemimpin Partai Baath.
Namun, 11 tahun setelah mengambil alih, warga Suriah mulai menuntut reformasi demokratis.
Respons Bashar al-Assad terhadap protes tersebut adalah tindakan keras yang berujung pada konflik bersenjata, yang menyebabkan ratusan ribu jiwa melayang.
Ia juga dituduh menggunakan senjata kimia terhadap warga sipil dan meskipun tidak pernah memenangkan perang, al-Assad berhasil mempertahankan kekuasaannya dengan dukungan dari pengikutnya, termasuk partai politik minoritas Alawite.
Apa Arti Runtuhnya Pemerintahan Al-Assad Bagi Suriah?
Apakah Ini Menandai Awal Era Baru?
Oposisi bersenjata di Suriah menyatakan bahwa runtuhnya pemerintahan al-Assad menandai akhir dari era penindasan yang panjang.
Meskipun keruntuhan rezim Assad menunjukkan potensi perubahan, tantangan besar masih mengadang di depan.
Apakah Suriah akan mampu bertransisi menuju pemerintahan yang lebih stabil dan demokratis?
Hanya waktu yang akan menjawab pertanyaan tersebut.
Dengan perubahan yang sedang berlangsung, warga Suriah berharap untuk memasuki fase baru yang lebih baik, namun jalan menuju stabilitas dan demokrasi masih penuh dengan rintangan.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).