Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Benteng Rapuh, Pasukan Rusia Bakalan Mudah Masuki Dnipropetrovsk Jika Kurakhovo dan Pokrovsk Jatuh

Oblast Dnipropetrovsk kini terancam oleh Rusia seiring terdesaknya pertahanan Ukraina di Pokrovsk

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Benteng Rapuh, Pasukan Rusia Bakalan Mudah Masuki Dnipropetrovsk Jika Kurakhovo dan Pokrovsk Jatuh
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina
Pasukan Ukraina di Donetsk 

 

TRIBUNNEWS.COM -- Oblast Dnipropetrovsk kini terancam oleh Rusia seiring terdesaknya pertahanan Ukraina di Pokrovsk dan Kurakhovo, Donetsk, Ukraina timur.

Pasalnya wilayah yang menjadi perbatasan dua oblast tersebut sama sekali tidak didirikan benteng pertahanan, padahal .

Pasukan Rusia kini telah mendekat perbatasan oblast Dnipropetrovsk yang jaraknya dengan Pokrovsk dan Kurakhovo tak lebih dari 40 kilometer. 

Baca juga: Rusia dan AS Kompak Kawal Pemerintahan Baru Suriah pasca Rezim Assad Runtuh

Media Barat Financial Times mengabarkan bahwa sebenarnya Ukraina telah menganggarkan dana untuk pembangunan benteng di celah yang menghubungkan Dnipropetrovsk dengan Donetsk tersebut pada 2023 lalu.

Ukraina telah menyiapkan dana sebesar 7,3 juta dolar AS atau sekitar Rp 115 miliar. Namun entah mengapa proyek tersebut didak digarap-garap.

Baru dalam beberapa bulan setelah pasukan Rusia telah mendekati Kurakhovo dan Pokrovsk, proyek tersebut baru digarap. 

Berita Rekomendasi

Banyak yang menyesalkan hal itu, karena pembangunan benteng itu dianggap terlambat. 

Seorang pejabat Ukraina mengaku kecewa dengan proyek tersebut. "Uang yang diinvestasikan tidak memberikan banyak manfaat, dan pekerjaan baru diintensifkan sekitar dua bulan lalu," kata sumber yang tidak mau disebutkan namanya Financial Times.

Mereka memberi tahu tentang celah di garis pertahanan Angkatan Bersenjata Ukraina, yang membahayakan wilayah Dnipropetrovsk - antara Velyka Novosilka dan Kurakhovo, serta Kurakhovo dan Pokrovsk, tempat garis pertahanan kedua baru dibangun, dan yang ketiga bahkan belum dibangun.

Baca juga: Pentagon Sebut Rusia Habiskan Uang Rp 3.000 T Untuk Perang, Tapi AS Beri Rp 2.902 T Untuk Ukraina

"Pertempuran membuat pembangunan benteng menjadi sangat berbahaya, dan arah serangan terus berubah. Jika mereka mulai menyerang ke arah wilayah Dnipropetrovsk, kita akan mendapat ancaman dari arah lain," kata pejabat.

Seorang komandan infanteri memberi tahu FT, yang berbicara secara anonim, bahwa unitnya telah dipindahkan 32 kali selama perang, dan setiap kali harus membangun posisi pertahanannya sendiri dan mengumpulkan uang untuk itu. 

Dan garis kedua dan ketiga sering dibangun tanpa berkonsultasi dengan pasukan, atau di tempat yang salah, atau terlalu jauh dari garis pertama.

Selain itu, penebangan pohon untuk pembangunan pertahanan Ukraina dibatasi oleh undang-undang lingkungan.

Peperangan di Donetsk yang masih berlangsung
Peperangan di Donetsk yang masih berlangsung (Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina)
Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas