Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Eks-Presiden Israel: Ratu Elizabeth II Percaya Setiap Orang Israel Adalah Teroris atau Anak Teroris

Ratu Elizabeth II melakukan perjalanan ke lebih dari 110 negara di enam benua, tetapi tidak pernah sekalipun mengunjungi Israel.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Eks-Presiden Israel: Ratu Elizabeth II Percaya Setiap Orang Israel Adalah Teroris atau Anak Teroris
presstv
Kolase foto mendiang Pemimpin Inggris, Ratu Elizabeth II dan bangunan yang hancur karena serangan militer Israel. 

Sosok yang pernah menjabat sebagai Wali Kota London ini menyampaikan klaim kontroversialnya tersebut dalam buku memoarnya yang baru dirilis.

Di buku bertajuk "Unleashed," yang akan diterbitkan Oktober ini, Boris mengatakan baru tahu penyakit yang diderita Ratu Elizabeth II tersebut saat hendak mengundurkan diri pada September 2022, atau dua hari sebelum kematiannya.

Dikutip dari Politico, Boris diberitahu bahwa setidaknya sudah satu tahun lebih sang ratu Inggris didiagnosa mengalami sejenis kanker tulang pada saat itu.

Ini adalah pertama kalinya seorang politikus senior Inggris membahas detil terkait penyebab kematian ratu.

Selama ini, pihak Kerajaan Inggris dalam pernyataan resminya selalu menyebut bahwa Ratu Elizabeth II meninggal karena hal yang natural.

Bahkan, Kerajaan Inggris juga mendaftarkan "usia tua" sebagai keterangan penyebab kematian Ratu Elizabeth II di sertifikat kematiannya.

Pengungkapan informasi dari Boris Johnson ini juga dinilai sebagai hal yang sangat tidak biasa oleh publik Inggris

Berita Rekomendasi

Hal ini terjadi mengingat informasi terkait kesehatan ratu merupakan hal rahasia yang dijaga ketat selama masa pemerintahannya.

Selain itu, informasi yang dibagikan dalam pertemuan antara perdana menteri dan ratu biasanya selalu dirahasiakan.

Baca juga: Peran Putri Kate dalam Keluarga Kerajaan Inggris

Dalam memoarnya tersebut, Boris juga menceritakan pertemuan terakhir kalinya dengan Ratu Elizabeth II.

Johnson mendeskripsikan bahwa sang ratu pada saat itu terlihat tampak tidak sehat.

"Dia terlihat pucat dan lebih membungkuk, serta memiliki memar gelap di tangan dan pergelangan tangannya, mungkin dari infus atau suntikan." ungkap Boris.

Namun demikian, boris menambahkan bahwa suasana hati sang ratu saat itu tetap terlihat cerah meskipun kondisi fisiknya begitu memburuk.

"Sepertinya ia tidak terpengaruh oleh penyakitnya, dan dari waktu ke waktu dalam percakapan kami saat itu, dia masih menunjukkan senyumnya yang cerah yang mampu mengangkat suasana hati," lanjut Boris.

Boris Johnson juga mengatakan bahwa Ratu Elizabeth II kala itu sudah mengetahui sepanjang musim panas bahwa dia tak memiliki ekspektasi hidup yang panjang lagi.

"Namun demikian, ia tetap bertekad untuk bertahan dan menjalankan tugas terakhirnya," pungkas Boris.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas