Pakar Bicara Keberadaan Konbini atau Toserba di Jepang Tahun 2074, Begini Prediksinya
Kini 80 persen pembayaran bisa dilakukan lewat konbini di Jepang seperti bayar listrik, gas, air dan sebagainya sementara penjualan rokok menurun
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pada tahun 2019, ada 17,4 miliar orang berkunjung per tahun ke konbini (convenient store) di Jepang.
Kini hanya 16,18 miliar orang per tahun yang ke konbini dengan jumlah 57.019 toko di Jepang.
Lansia semakin banyak penduduk menurun di Jepang lalu bagaimana masa depan konbini setelah 50 tahun mendatang?
"Dulu konbini Seven Eleven dan Lawson berasal dari Amerika. Saat buka pertama di Jepang Seven Eleven menjual kaca mata rayben atau sunglass di bagian kasirnya sama seperti yang dilakukan di AS jaman dulu," ungkap pengamat konbini kelahiran kota Hamamatsu, Prefektur Shizuoka pada 24 April 1967 yang pernah bekerja di Lawson 22 tahun, bicara kepada pers 10 Desember lalu.
Kini 80 persen pembayaran kehidupan bisa dilakukan lewat konbini di Jepang seperti bayar listrik, gas, air dan sebagainya.
"Konbini Jepang menjadi model bisnis dan keuangan yang luar biasa di Jepang karena ada ATM pula. Sedangkan penjualan rokok rupanya menjadi seperempat dari seluruh penjualan yang terjadi di konbini meskipun semakin sedikit karena aturan semakin ketat dan jumlah orang semakin sedikit yang merokok," tambahnya.
Baca juga: Rampok Konbini di Tokyo & Bawa Kabur Rp 3,6 Juta, Pemagang Asal Indonesia Ditangkap Polisi Jepang
Namun diakuinya tenaga kerja sangat kurang sehingga banyak orang asing kini bekerja di konbini.
"Karena kekurangan tenaga kerja, pakai tenaga asing, konbini juga mulai melakukan banyak diskon makanan untuk kurangan makanan tersisa resiko usaha yang tinggi. Oleh karena itu tingkat sufisien (memadai) konbini cukup besar di Jepang mencapai sekitar 38 persen."
Namun karena orang tua semakin banyak di Jepang konbini juga harus semakin dekat dengan mereka.
"Dari penelitian yang ada, orang tua lansia ternyata hanya mau berjalan ke konbini apabila jalan kaki sekitar 5 menit dari rumahnya."
Artinya peran konbini sebenarnya sangat penting bagi masyarakat Jepang dan rasanya kalau konbini hilang di tengah masyarakat maka masyarakat akan kesulitan hidup nantinya, tambahnya lagi.
Lalu bagaimana masa depannya?
Penggunaan remote akan semakin banyak sebagai bagian dari inovasi dunia konbini di Jepang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.