Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pakar Bicara Keberadaan Konbini atau Toserba di Jepang Tahun 2074, Begini Prediksinya

Kini 80 persen pembayaran bisa dilakukan lewat konbini di Jepang seperti bayar listrik, gas, air dan sebagainya sementara penjualan rokok menurun

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Pakar Bicara Keberadaan Konbini atau Toserba di Jepang Tahun 2074, Begini Prediksinya
Tokyo FM
Hiroaki Watanabe pengamat konbini yang 22 tahun pernah bekerja di Lawson berbicara kepada pers Selasa (10/12/2024) lalu 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -  Pada tahun 2019,  ada 17,4 miliar orang berkunjung per tahun ke konbini (convenient store) di Jepang.

Kini hanya 16,18 miliar orang per tahun yang ke konbini dengan jumlah 57.019 toko di Jepang.

Lansia semakin banyak penduduk menurun di Jepang lalu bagaimana masa depan konbini setelah 50 tahun mendatang?

"Dulu konbini Seven Eleven dan Lawson  berasal dari Amerika. Saat buka pertama di Jepang Seven Eleven menjual kaca mata rayben atau sunglass di bagian kasirnya sama seperti yang dilakukan di AS jaman dulu," ungkap  pengamat konbini kelahiran kota Hamamatsu, Prefektur Shizuoka pada 24 April 1967 yang pernah bekerja di Lawson 22 tahun, bicara kepada pers 10 Desember lalu.

Kini 80 persen pembayaran kehidupan bisa dilakukan lewat konbini di Jepang seperti bayar listrik, gas, air dan sebagainya.

"Konbini Jepang menjadi  model bisnis dan keuangan yang luar biasa di Jepang karena ada ATM pula. Sedangkan penjualan rokok rupanya menjadi seperempat dari seluruh penjualan yang terjadi di konbini meskipun semakin sedikit karena aturan semakin ketat dan jumlah orang semakin sedikit yang merokok," tambahnya.

Baca juga: Rampok Konbini di Tokyo & Bawa Kabur Rp 3,6 Juta, Pemagang Asal Indonesia Ditangkap Polisi Jepang

Berita Rekomendasi

Namun diakuinya tenaga kerja sangat kurang sehingga banyak orang asing kini bekerja di konbini.

"Karena kekurangan tenaga kerja, pakai tenaga asing, konbini juga mulai melakukan banyak diskon makanan untuk kurangan makanan tersisa resiko usaha yang tinggi. Oleh karena itu tingkat sufisien (memadai) konbini cukup besar di Jepang mencapai sekitar 38 persen."

Namun karena orang tua semakin banyak di Jepang konbini juga harus semakin dekat dengan mereka.

"Dari penelitian yang ada, orang tua lansia ternyata hanya mau berjalan ke konbini apabila jalan kaki sekitar 5 menit dari rumahnya."

Artinya peran konbini sebenarnya sangat penting bagi masyarakat Jepang dan rasanya kalau konbini hilang di tengah masyarakat maka masyarakat akan kesulitan hidup nantinya, tambahnya lagi.

Lalu bagaimana masa depannya?

Penggunaan remote akan semakin banyak sebagai bagian dari inovasi dunia konbini di Jepang.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas