Rezim Suriah Berubah, Pasukan Kurdi yang Didukung AS untuk Melawan ISIS Mungkin Terancam, Kata Pakar
Pasukan Demokratik Suriah Kurdi yang membantu AS mengalahkan ISIS dan menahan ribuan pejuang ISIS, mungkin akan terpojok setelah jatuhnya Assad.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Dengan adanya perubahan kepemimpinan di Suriah setelah tergulingnya Bashar al-Assad, kelompok Kurdi yang didukung Amerika Serikat mungkin akan terancam, menurut analis, dilansir NBC News.
Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi, telah membantu AS memukul mundur kelompok ISIS selama bertahun-tahun.
Saat ini, SDF menahan ribuan anggota ISIS.
Pada hari Selasa (10/12/2024), SDF menerima gencatan senjata dengan Tentara Nasional Suriah (SNA) yang didukung Turki dan menyerahkan kendali atas kota utara Manbij, benteng Kurdi.
"Kami telah mencapai kesepakatan gencatan senjata di Manbij dengan mediasi Amerika untuk menjaga keamanan dan keselamatan warga sipil," kata komandan umum SDF, Mazloum Abdi, dalam sebuah postingan di X.
"Para pejuang ... akan segera dipindahkan dari daerah itu."
"Tujuan kami adalah untuk menghentikan tembakan di seluruh Suriah dan memasuki proses politik untuk masa depan negara ini."
Pengambilalihan Manbij, yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang berakar pada gerakan-gerakan ekstremis, mencerminkan situasi yang berubah dengan cepat di seluruh Suriah, termasuk bagi pasukan Kurdi.
Israel mengambil kesempatan untuk menghancurkan kapal-kapal angkatan laut Suriah di barat, serta bangunan-bangunan yang terkait dengan senjata kimia di luar Damaskus.
Jatuhnya Assad dan bangkitnya HTS juga menjadi kabar baik bagi pemerintahan Turki di bawah Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Erdogan adalah pendukung utama HTS.
Baca juga: Alasan Konflik Suriah Bisa Rugikan Iran dan Rusia, Penerus Bashar al-Assad Jadi Kunci
Erdogan telah lama memandang SDF sebagai "cabang" dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Turki dan menganggap keduanya sebagai organisasi teroris.
Sementara itu, suku Kurdi Suriah sejak 2011 telah mempertahankan otonomi mereka di sudut timur laut Suriah yang berbatasan dengan Turki dan Irak.
Namun kini angin politik telah berubah menentang SDF.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.