Rusia Merajalela di Pokrovsk, Ambil Alih Benteng Penting yang Baru Dibangun Tanpa Perlawanan
Di wilayah timur Ukraina tersebut pasukan Moskow bahkan menguasai wilayah benteng pertahanan yang baru dibangun oleh Kiev.
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Pasukan Rusia benar-benar merajalela di kota gudang logistik Donetsk, Pokrovsk.
Di wilayah timur Ukraina tersebut pasukan Moskow bahkan menguasai wilayah benteng pertahanan yang baru dibangun oleh Kiev.
Pasukan Volodymyr Zelensky belum sempat dikirim untuk menghuni daerah tersebut, justru keduluan oleh tentara Vladimir Putin.
Jurnalis asal Ukraina Yuri Butusov seperti dikutip oleh Strana mengatakan, pengambilalihan benteng tersebut menjadi sebuah kerugian besar bagi Kiev.
Baca juga: Benteng Rapuh, Pasukan Rusia Bakalan Mudah Masuki Dnipropetrovsk Jika Kurakhovo dan Pokrovsk Jatuh
Mestinya prajurit Ukraina yang menggunakan benteng tersebut, namun yang terjadi justru sebaliknya.
"Mereka (Ukraina) membangun daerah berbenteng yang penting dan akhirnya bagus di dekat Pokrovsk, dengan biaya puluhan juta hryvnia, tetapi mereka tidak punya waktu untuk mengirim tentara kami ke sana karena beberapa keputusan manajemen yang tidak memadai oleh komando," kata Butusov, Kamis (12/12/2024).
Butusov mengungkapkan, secara taktis daerah berbenteng yang penting telah direbut oleh musuh, tanpa perlawanan. Dia masuk ke benteng sebelum komando militer mengirim satu orang pun ke sana.
"Akibatnya, puluhan juta telah dihabiskan, dan komando kami telah memberikan seluruh daerah berbenteng ini kepada pasukan Rusia," tambahnya.
Kekurangan Pasukan dan Amunisi
Sebelumnya Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Jenderal Oleksander Syrsky mengakui bahwa prajurit Rusia sangat powerful baik dari jumlah maupun persenjataannya.
Selain pasukannya dilengkapi dengan senapan dan artileri, Rusia mengombinasikannya dengan serangan drone-drone kamikaze yang beterbangan bagai burung di wilayah tersebut.
"Musuh yang lebih unggul, terutama, dalam hal tenaga kerja. Pertempurannya sangat sengit. Penjajah Rusia mengerahkan semua pasukan yang tersedia ke depan, mencoba menerobos pertahanan pasukan kita," kata Syrsky dikutip dari The Guardian.
Syrsky juga mengatakan akhirnya militernya mengambil keputusan tidak konvensional untuk meningkatkan ketahanan pertahanan kita dan memastikan penghancuran penjajah yang lebih efektif.
Baca juga: Pokrovsk dan Kurakhovo Terdesak, Eks Presiden Tuding Militer Ukraina Pakai Taktik Giling Daging
Sementara institut Studi Perang (ISW) menganalisa pasukan Rusia saat ini tengah berupaya untuk melakukan dua operasi ofensif simultan dan pendukung untuk merebut Pokrovsk melalui manuver berputar melalui Selydovo dan untuk meratakan garis depan dari Pokrovsk ke Yasna Polyana untuk meruntuhkan wilayah Ukraina yang menonjol di sebelah barat Kota Donetsk dan menyiapkan kondisi untuk masa depan, yang mungkin lebih signifikan secara operasional di Donetsk Oblast.
Pasukan Rusia secara konsisten telah maju ke arah Pokrovsk dan Kurakhovo sejak Maret 2024, tetapi ISW mengklaim mereka belum membuat kemajuan yang signifikan secara operasional di kedua arah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.