2 Pekan Gencatan Senjata, Pasukan Israel Mundur dari Lebanon, Tentara Lebanon Gercep Ambil Alih
pasukan Israel telah ditarik dari sebuah kota di Lebanon selatan, dua minggu setelah gencatan senjata dimulai pada tanggal 27 November.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Setelah 2 Pekan Gencatan Senjata, Pasukan Israel Mundur dari Lebanon, Tentara Lebanon Gercep Ambil Alih
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Israel melakukan penarikan pertama dari suatu wilayah di Lebanon selatan sesuai dengan perjanjian gencatan senjata dengan kelompok Syiah Hizbullah Lebanon, NHK melaporkan, Jumat (13/12/2024).
Media di Israel melaporkan pada Kamis (12/12) bahwa pasukan Israel telah ditarik dari sebuah kota di Lebanon selatan, dua minggu setelah gencatan senjata dimulai pada tanggal 27 November.
Baca juga: Militer Israel: Otoritas Palestina Potensial Runtuh, Jatuhnya Assad di Suriah Menjalar ke Tepi Barat
Militer Lebanon, yang memantau proses pemeliharaan perdamaian, juga mengumumkan pada hari Kamis kalau mereka bergerak cepat (Gercep) langsung mengerahkan pasukannya ke tempat Israel mundur.
Berdasarkan perjanjian gencatan senjata tersebut, pasukan Israel diharuskan untuk mundur dari Lebanon selatan dalam waktu 60 hari sejak dimulainya gencatan senjata.
Namun, militer Israel masih mempertahankan pasukannya yang dikerahkan di bagian lain Lebanon selatan, dan telah melakukan serangan udara di seluruh Lebanon dalam apa yang diklaimnya sebagai tanggapan terhadap pelanggaran gencatan senjata oleh Hizbullah.
Siaran lembaga penyiaran publik Israel (KAN) mengatakan ribuan tentara Israel masih berada di Lebanon.
Tidak pasti apakah kedua belah pihak akan sepenuhnya mematuhi perjanjian tersebut hingga akhir Januari ketika pasukan Israel seharusnya menyelesaikan penarikan total mereka dari Lebanon selatan.
Baca juga: Bukan Hanya Hizbullah, Israel Ancam Sikat Tentara Lebanon yang Jadi Wasit Gencatan Senjata
Tentara Lebanon Lakukan Koordinasi dengan UNIFIL
Adapun Tentara Lebanon mengatakan telah mengirim pasukan ke kota Khiam dekat perbatasan dengan wilayah pendudukan menyusul penarikan pasukan Israel berdasarkan kesepakatan gencatan senjata baru-baru ini.
Dalam sebuah pernyataan, tentara Lebanon mengumumkan bahwa unit-unitnya telah "dikerahkan ke lima posisi" di sekitar Khiam dalam koordinasi dengan Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL).
Tentara Lebanon menambahkan, langkah tersebut adalah "tahap pertama pengerahan pasukan di daerah tersebut, bersamaan dengan penarikan pasukan Israel dari wilayah tersebut."
“Penempatan pasukan akan dirampungkan pada tahap berikutnya, sementara unit-unit khusus” akan menyurvei kota tersebut untuk “membersihkan persenjataan yang belum meledak,” katanya.
Sementara itu, Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengatakan bahwa penempatan pasukan di Khiam "merupakan langkah mendasar menuju penguatan pengerahan pasukan di wilayah selatan, dalam rangka pelaksanaan keputusan gencatan senjata."
"Kami memberi penghormatan atas upaya militer" dalam membangun "stabilitas di selatan," tulisnya dalam posting X.