Israel Sebut Muncul Tanda HTS Akan Usir Rusia dari Suriah, Media Inggris: Tak Ada Evakuasi
Sumber dari Pasukan Pertahanan Israel mengklaim muncul tanda bahwa kelompok Hayat Tahrir al-Sham akan sepenuhnya mengusir Rusia dari Suriah.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM – Sumber dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim muncul tanda-tanda, kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) akan sepenuhnya mengusir Rusia dari Suriah.
Sayangnya, media terkemuka Israel Jerusalem Post tidak merinci identitas narasumber itu dan hanya mengatakannya sekilas dalam artikel yang terbit hari ini, Rabu (13/12/2024).
Sementara itu, beberapa pengamat menyebut Rusia mungkin berupaya merundingkan kembali keberadan pasukannya di Suriah dengan sejumlah syarat lain.
Syarat itu misalnya HTS akan benar-benar menguasai semua wilayah Suriah dan Rusia hanya akan menjadi tamu yang baru membantu jika dibutuhkan.
Di sisi lain, media Inggris Financial Times atau FT pada Rabu, menyebut tidak ada tanda-tanda Rusia akan menarik aset militernya dari pangkalan udara dan laut di Suriah setelah rezim Presiden Bashar al-Assad jatuh.
"Jika ada evakuasi yang sedang terjadi, kami akan tahu," kata Dara Massicot, pakar di Carnegie Endowment for International Peace.
FT menyebut Russia dilaporkan mundur dari pos-pos kecil di Suriah, tetapi pasukannya tetap berada di fasilitas angkatan laut di Tartus dan Lanud Hmeimim.
Pekan lalu citra satelit dan lalu lintas transponder memperlihatkan adanya pesawat angkut yang datang dan pergi di Hmeimim pekan lalu. Namun, pakar menyebutkan "temponya tidak sesuai dengan evakuasi yang tergesa-gesa".
Di samping itu, menurut FT, tidak terlihat ada kapal di Tartus yang memunginkankan evakuasi peralatan dan personel militer.
Dilaporkan ada lima kapal perang Rusia yang diparkir pada jarak 10 km dari pantai atau di luar jangkauan mortir. Tiga di antaranya adalah fregat dan setidaknya ada satu kapal selam.
"Russia tidak ingin kapal-kapal itu terkena tembakan, jadi Rusia menarik kapal itu keluar agar berada di laut," kata Massicot.
Baca juga: Rusia Jalin Dialog dengan Oposisi Suriah, Upaya Pertahankan Pangkalan Militer Pasca Jatuhnya Assad
Sementara itu, CNN Turki pada hari Minggu (8/12/2024), melaporkan pasukan Rusia sudah meminta bantuan Turki perihal jalur keluar yang aman dari sejumlah wilayah, tetap itidak termasuk Tartus atau Hmeimim.
Turki dikenal sebagai pendukung HTS. Adapun Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan punya hubungan baik dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Rusia segera capai kesepakatan
The Telegraph menyebut Rusia segera mencapai kesepakatan dengan kelompok pemberontak yang menumbangkan rezim Assad.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.