Respon NATO: Jet Tempur Dikerahkan Usai Serangan Besar Rusia
Rusia menyerang Ukraina, NATO merespons dengan pengiriman jet tempur. Simak selengkapnya!
Penulis: garudea prabawati
Editor: timtribunsolo
Setelah Rusia melancarkan serangan besar-besaran ke Ukraina pada Jumat, 13 Desember 2024, jet tempur NATO segera dikerahkan untuk merespons situasi tersebut.
Serangan ini dipimpin oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang menggunakan pengebom strategis dan pesawat tempur modern untuk menyerang fasilitas energi dan militer Ukraina.
Serangan tersebut menyebabkan pemadaman listrik yang meluas di ibu kota Kyiv.
Menurut laporan, awan besar asap terlihat setelah serangan di sekitar Odesa dan Ternopil, dengan rekaman menunjukkan rudal terbang di atas wilayah Kyiv, Ternopil, dan Vinnytsia.
Warga di Kyiv dilaporkan berlindung di stasiun metro untuk keselamatan.
Target Serangan
Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi bahwa serangan ini menargetkan fasilitas utama dalam infrastruktur energi dan bahan bakar Ukraina, yang dianggap vital bagi operasi kompleks industri militer negara tersebut.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan bahwa penghancuran fasilitas energi Ukraina merupakan balasan atas serangan yang dilakukan oleh pasukan Ukraina terhadap lapangan udara di Taganrog.
Skala Serangan
Dalam serangan ini, Rusia dilaporkan menggunakan 93 rudal dan lebih dari 200 drone, termasuk rudal Iskander, Kalibr, dan Kinzhal, serta drone Shahed kamikaze yang dirancang oleh Iran.
Pihak berwenang Ukraina menyebut serangan ini sebagai yang terburuk di wilayah tersebut dan mengeklaim bahwa 81 dari 93 rudal Rusia berhasil ditembak jatuh.
Respons Internasional
Sebagai respons terhadap serangan ini, NATO mengerahkan jet tempur untuk menunjukkan kekuatan dan komitmen terhadap keamanan kawasan.
Langkah ini mencerminkan kekhawatiran internasional terhadap eskalasi konflik antara Rusia dan Ukraina.
Diketahui serangan besar-besaran yang dilancarkan Rusia ke Ukraina menunjukkan meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut.
Dengan dikerahkannya jet tempur NATO, situasi ini semakin menarik perhatian dunia internasional dan menimbulkan pertanyaan mengenai langkah-langkah selanjutnya untuk menjaga stabilitas di wilayah tersebut.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).