Kesaksian Penggalian Kuburan Massal di Dekat Damaskus, Ratusan Ribu Orang Diyakini Terkubur
Wilayah di Adra tempat mayat-mayat ditemukan pada Selasa dulunya adalah zona militer dan warga sipil Suriah tidak diizinkan untuk pergi ke sana.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Kesaksian Penggalian Kuburan Massal di Dekat Damaskus, Ratusan Ribu Orang Diyakini Terkubur
TRIBUNNEWS.COM - Apa yang dikhawatirkan saat rezim Bashar al-Assad di Suriah jatuh mulai menjadi kenyataan.
Kuburan-kuburan massal diduga korban pembantaian mulai muncul di dekat Damaskus setelah jatuhnya rezim Suriah tersebut.
Nada Homsi, reporter The National, ikut menyaksikan penggalian kuburan-kuburan tersebut saat kru pertahanan sipil dan LSM lapangan memulai penggalian di area yang diyakini menyimpan sisa-sisa ratusan ribu orang.
Baca juga: Misteri Penjara Bawah Tanah Rahasia Rezim Assad di Suriah, Ruang Garam di Sednaya dan Tumpukan Jasad
"Pada hari Selasa, kami melihat kru pertahanan sipil menarik sisa-sisa tujuh jenazah dari tanah yang sebelumnya merupakan zona aman di kota Adra di pedesaan Damaskus. Seperti penemuan di lokasi kuburan lainnya, sisa-sisa jenazah ditemukan di tas kanvas yang biasanya digunakan untuk menyimpan makanan kering seperti tepung dan kacang lentil. Enam dari tujuh set sisa jenazah yang ditemukan diidentifikasi dengan nama dan nomor yang sesuai," tulis laporan tersebut dikutip Rabu (18/12/2024).
Laporan itu menyatakan, beberapa jam sebelum penggalian itu, Mouaz Moustafa, yang memimpin Satuan Tugas Darurat Suriah yang berpusat di Washington, mengatakan kepada Reuters kalau lokasi di Al Qutayfah, 40 km di utara ibu kota Suriah, adalah satu dari lima kuburan massal yang telah diidentifikasi selama bertahun-tahun.
“Seratus ribu adalah perkiraan paling konservatif” dari jumlah jenazah yang dikubur di lokasi tersebut, kata Moustafa.
Ratusan ribu warga Suriah diperkirakan telah tewas sejak 2011, ketika pasukan yang setia kepada diktator terguling Bashar Al Assad mengubah protes terhadap pemerintahannya menjadi perang saudara skala penuh.
Sekitar 150.000 orang masih belum diketahui keberadaannya akibat perang saudara tersebut, menurut Komisi Internasional untuk Orang Hilang (ICMP).
Pencarian massal terhadap orang-orang hilang dimulai setelah Bashar al Assad digulingkan dari kekuasaan lebih dari seminggu yang lalu.
"Dengan adanya pergantian pemerintahan, banyak warga Suriah yang berusaha keras untuk mencari tahu apa yang terjadi pada orang-orang terkasih yang ditahan oleh pasukan keamanan Suriah dan dikurung di penjara-penjara rezim yang terkenal kejam," kata Nada dalam laporannya itu.
Tantangan Besar Temukan Ribuan Jenazah
Namun, tantangan logistiknya sangat besar.
Hanya 100 dari 3.000 kru Pertahanan Sipil White Helmets yang beroperasi di lapangan di Damaskus, dan hanya 10 dari mereka yang dapat menanggapi laporan jenazah di lokasi kuburan massal untuk saat ini.
Sebanyak 90 kru yang tersisa tengah melakukan respons darurat.