Arab Ungkap Ada Sinyal Positif dari Perundingan Gencatan Senjata, tapi Kapan Israel-Hamas Sepakat?
Mediator internasional terus buat kemajuan dalam upaya mencapai gencatan senjata antara Israel dan Hamas, serta kesepakatan untuk pembebasan sandera.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Mediator internasional terus membuat kemajuan dalam upaya mencapai gencatan senjata antara Israel dan Hamas, serta kesepakatan untuk pembebasan sandera.
Namun, seorang diplomat Arab yang berbicara kepada The Times of Israel pada Kamis (21/12/2024) mengatakan bahwa meskipun ada kemajuan, kesepakatan tersebut kemungkinan baru akan tercapai dalam beberapa minggu ke depan, bukan dalam beberapa hari.
Pembicaraan yang berlangsung di Qatar dalam beberapa hari terakhir dilaporkan telah produktif, meskipun masih terdapat beberapa isu besar yang harus diselesaikan.
Menurut Channel 12, ada kemajuan lebih lanjut dalam beberapa isu kontroversial dalam pembicaraan tersebut.
"Saat ini, kami berada dalam tahap akhir rekonsiliasi," kata seorang pejabat Israel.
Namun, diplomat tersebut juga memperingatkan bahwa masih ada beberapa keputusan politik sulit yang harus diambil oleh kedua belah pihak.
Salah satu isu utama yang masih diperdebatkan adalah sifat dari kesepakatan gencatan senjata itu sendiri.
Hamas menuntut agar pertempuran dihentikan secara permanen dengan penarikan pasukan Israel dari Gaza.
Sementara itu, Israel menginginkan jeda sementara di mana beberapa sandera akan dibebaskan, sebelum melanjutkan pertempuran untuk menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas.
Channel 12 melaporkan bahwa masih ada perbedaan pendapat mengenai beberapa isu utama dalam negosiasi, seperti jumlah sandera yang akan dibebaskan, mekanisme untuk mengembalikan warga Palestina yang mengungsi ke wilayah utara Gaza, serta identitas tahanan Palestina yang akan dibebaskan dalam kesepakatan.
Selain itu, ada juga perdebatan mengenai apakah sandera yang telah meninggal juga akan dimasukkan dalam kesepakatan gencatan senjata pertama.
Baca juga: Pasca Gencatan Senjata di Lebanon, Kebutuhan Perawatan Trauma dan Rehabilitasi Meningkat"
Meskipun ada penentangan dari beberapa anggota koalisi pemerintah Israel, seperti Menteri Keuangan Bezalel Smotrich dan Menteri Keamanan Dalam Negeri Itamar Ben Gvir, jajak pendapat menunjukkan bahwa mayoritas publik Israel mendukung kesepakatan tersebut sebagai solusi untuk mengakhiri perang.
Peran Amerika Serikat dalam Negosiasi
Lebih lanjut, Bloomberg melaporkan pejabat Israel memuji peran Direktur CIA, Bill Burns, yang baru-baru ini tiba di Qatar untuk memfasilitasi kompromi antara kedua belah pihak.
Kantor Perdana Menteri Israel juga terus memberikan pembaruan kepada keluarga para sandera tentang perkembangan negosiasi yang terus berubah.
Situasi di Gaza
Selain itu, serangan Israel terhadap fasilitas kesehatan di Gaza terus menjadi perhatian internasional. Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengungkapkan keprihatinannya terhadap serangan Israel yang menghantam Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza, yang menyebabkan beberapa korban jiwa, termasuk anak-anak.
Dikutip dari Al Jazeera, serangan terhadap rumah sakit lainnya serta serangan udara Israel di Gaza juga mengakibatkan banyak korban.
Di sisi lain, serangan udara AS terhadap lokasi Houthi di Yaman juga terjadi bersamaan dengan ketegangan ini, memperburuk situasi di kawasan.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)