Mengapa Putin Hapus HTS dan Taliban Afghanistan dari Daftar Teroris Rusia?
Presiden Rusia Vladimir Putin ambil langkah berani dengan menghapus HTS dan Taliban dari daftar teroris Rusia.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: timtribunsolo
TRIBUNNEWS.COM – Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang yang menghapus Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dan Taliban dari daftar organisasi teroris Rusia pada Sabtu, 28 Desember 2024.
Keputusan ini diharapkan dapat membuka jalan bagi pemulihan hubungan Rusia dengan kedua kelompok tersebut.
Undang-undang yang ditandatangani Putin pada Sabtu lalu merupakan langkah penting dalam upaya Rusia untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan Taliban dan HTS.
Menurut laporan dari Institute for the Study of War (ISW), pemerintah Rusia telah mempersiapkan landasan hukum untuk penghapusan ini selama beberapa waktu.
“Keputusan ini akan memfasilitasi pemulihan hubungan Rusia dengan Taliban,” ungkap seorang blogger militer Rusia dalam laporan ISW, Minggu (29/12/2024).
Ia juga menambahkan bahwa Taliban menunjukkan niat untuk membawa perdamaian ke Afghanistan, yang dapat membuka rute perdagangan baru bagi Rusia.
Proses Penghapusan HTS dan Taliban Afghanistan dari Daftar Teroris
Sebelum keputusan ini, parlemen Rusia telah memberikan suara mendukung rancangan undang-undang yang memungkinkan penghapusan Taliban dari daftar teroris pada 10 Desember 2024.
Majelis rendah Duma Rusia telah menyetujui RUU tersebut dalam pembacaan pertama dari tiga pembacaan yang diperlukan.
Taliban sebelumnya ditambahkan ke daftar hitam Rusia pada tahun 2003 karena dukungan mereka terhadap separatis di Kaukasus Utara.
Sementara itu, HTS, yang sebelumnya dikenal sebagai Jabhat al-Nusra, merupakan cabang al-Qaeda di Suriah, dan meskipun telah melakukan pemisahan formal dari al-Qaeda pada 2016, HTS masih dianggap teroris oleh AS, Rusia, dan sejumlah negara Barat.
Keputusan Putin untuk menghapus HTS dan Taliban dari daftar teroris merupakan bagian dari upaya Rusia untuk mengembangkan hubungan positif dengan pemerintah sementara yang dipimpin HTS di Suriah.
Ini juga bertujuan untuk mengamankan jaminan bagi kelanjutan operasi pangkalan militer Rusia di Suriah.
Baca juga: Menlu Rusia Dukung Bos HTS Al-Julani untuk Lanjutkan Hubungan Suriah dan Rusia
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.