Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Houthi Klaim Sukses Tembak Jatuh Drone MQ-9, yang Kedua dalam 72 Jam Terakhir

Kelompok Houthi yang didukung Iran di Yaman mengklaim pada Rabu pagi bahwa kelompok itu menembak jatuh pesawat MQ-9 AS.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Houthi Klaim Sukses Tembak Jatuh Drone MQ-9, yang Kedua dalam 72 Jam Terakhir
ANSARULLAH MEDIA CENTRE/AFP
Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, dalam sebuah pernyataan Kamis (22/8/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara gerakan Houthi Yaman, Brigadir Jenderal Yahya Saree, mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya berhasil menjatuhkan drone MQ-9 milik Amerika Serikat di atas perairan teritorial Yaman, di wilayah Marib.

Menurut laporan dari Mehrnews, drone tersebut, dihancurkan oleh rudal permukaan-ke-udara yang diproduksi di dalam negeri oleh Yaman.

Yahya Saree menegaskan bahwa ini adalah drone kedua yang berhasil ditembak jatuh dalam 72 jam terakhir, dan MQ-9 ke-14 yang dihancurkan sejak dimulainya operasi untuk mendukung Gaza.

"Kami menekankan bahwa perlawanan terhadap setiap upaya musuh yang mengancam kedaulatan negara kami akan terus berlanjut," kata Yahya Saree, Rabu (1/1/2025).

"Kami akan terus menjalankan operasi kami untuk mendukung Gaza hingga serangan di Gaza dihentikan dan blokade dicabut," pungkasnya.

Mengutip yemenonline.info, drone MQ-9 Reaper, yang masing-masing bernilai sekitar 30 juta dolar AS (Rp 450 miliar), mampu terbang pada ketinggian hingga 50.000 kaki (15.240 meter) dan dapat bertahan hingga 24 jam sebelum harus mendarat.

Drone AS MQ-9 Reaper
Drone AS MQ-9 Reaper (U.S. European Command)

Rakyat Yaman telah menyatakan dukungan terbuka mereka terhadap perjuangan Palestina melawan pendudukan Israel sejak rezim tersebut melancarkan perang di Gaza pada 7 Oktober 2023, setelah Operasi Badai Al-Aqsa yang dipimpin oleh Hamas.

Berita Rekomendasi

Angkatan Bersenjata Yaman menegaskan, mereka tidak akan menghentikan serangan hingga serangan darat dan udara Israel yang tiada henti di Gaza berakhir.

Pada bulan Desember, Amerika Serikat dan Inggris mengumumkan koalisi militer untuk menargetkan Yaman guna mendukung Israel.

Serangan Terbaru AS dan Inggris Terhadap Yaman

Mengutip laporan dari PressTV, pesawat tempur AS dan Inggris melancarkan serangan udara baru di ibu kota Yaman, Sana'a.

Jaringan televisi Lebanon, al-Mayadeen, melaporkan bahwa tiga serangan udara menargetkan Taman 21 September, yang terletak di bagian barat laut Sana'a, yang sebelumnya menjadi markas Divisi Lapis Baja Pertama pada Selasa (31/12/2024).

Baca juga: 13 Drone Canggih MQ-9 Reaper Dihancurkan Houthi, Kerugian AS Setara 2 Kali Anggaran KPU RI

Pesawat militer AS dan Inggris juga menargetkan Kompleks al-Ardi di Distrik al-Safiyah, Sana'a, serta Kompleks Industri Militer 22 Mei di Distrik al-Thawra, dengan total delapan serangan udara.

Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM) mengonfirmasi agresi terbaru Amerika-Inggris tersebut.

CENTCOM menyatakan, pasukannya telah melakukan sejumlah serangan presisi terhadap target di provinsi ibu kota Yaman, Sana'a, serta wilayah lainnya di seluruh negara Arab itu dalam 24 jam terakhir.

Mohammed Abdul-Salam, juru bicara gerakan perlawanan Ansarullah Yaman, mencatat bahwa serangan terhadap Yaman merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan negara yang merdeka dan merupakan bentuk dukungan langsung terhadap Israel.

Ia juga menegaskan, Yaman akan terus mempertahankan diri dari segala bentuk agresi dan tetap konsisten dalam mendukung Gaza.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas