Serbia Siap Jadi Tuan Rumah Pertemuan Trump-Putin, Syarat Berat Rusia Bakal Diterima?
Serbia tertarik menjadi tuan rumah pertemuan dua pemimpin negara terbesar di dunia tersebut dengan menjamin tingkat keamanan yang diperlukan
Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM -- Pemimpin Serbia mengusulkan negaranya menjadi lokasi pertemuan perdamaian antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Sebelumnya Trump menyatakan akan berusaha menghentikan peperangan Rusia dengan Ukraina setelah dirinya resmi dilantik jadi Presiden AS pada 20 Januari mendatang.
Dilaporkan oleh European Pravda yang mengutip media asal Serbia RTS Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan, ia akan mengusulkan hal itu secara resmi.
Dalam pidato yang disiarkan di televisi, Vucic menyebut Serbia tertarik menjadi tuan rumah pertemuan dua pemimpin negara terbesar di dunia tersebut dengan menjamin tingkat keamanan yang diperlukan.
"Ini adalah negara tempat Presiden Trump mendapat dukungan tertinggi di seluruh Eropa. Tidak ada negara lain yang dapat menandingi tingkat persetujuan Serbia untuk Presiden Trump. Dan di sisi lain, ini juga merupakan negara tempat Presiden Putin sangat, sangat populer. Jadi, saya pikir ini adalah tempat di planet Bumi yang sangat cocok bagi mereka berdua," kata Vucic.
Ia juga mengatakan bahwa Serbia merupakan negara netral dan tidak menjadi bagian dari aliansi militer manapun.
Baca juga: Pesan Penting Kim Jong Un di Surat Ucapan Selamat Tahun Baru ke Vladimir Putin
Usulan Rusia Bakal Disetujui?
Sementara itu, Financial Times mengungkapkan syarat-syarat Presiden Vladimir Putin untuk menghentikan peperangannya.
Usulan Putin kali ini, diberitakan media asal AS tersebut, tidak berbeda dengan rencana perdamaian pada 2021 lalu yang gagal.
Beberapa usulan utama Putin adalah penolakan Ukraina untuk bergabung dengan NATO, serta pembatasan aktivitas militer Aliansi di negara-negara yang berbatasan dengan Rusia.
Putin juga menginginkan agar Trump menarik pasukannya yang saat ini tersebar di sejumlah anggota NATO di Eropa timur.
Saat itu syarat-syarat yang diminta oleh Putin ditolak mentah-mentah oleh anggota NATO.
Financial Times sempat mewawancarai sejumlah sumber Rusia, mereka mengatakan bahwa syarat kali ini kemungkinan bakal tidak ditolak lagi.
Negara-negara NATO yang berada di Eropa, saat ini sebagiannya secara ekonomi sudah sangat menderita karena peperangan tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.