Swiss-Serbia Siap Jadi Tuan Rumah Pertemuan Trump-Putin, Pertanda Perang di Ukraina Segera Berakhir?
Swiss dan Serbia siap menjadi tuan rumah pertemuan antara Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama

TRIBUNNEWS.COM - Swiss dan Serbia telah menyatakan kesiapan mereka untuk menjadi tuan rumah pertemuan antara Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Dikutip dari Kyiv Independent, pertemuan ini bertujuan untuk mencari solusi perdamaian terkait konflik yang sedang berlangsung di Ukraina.
Menurut Kepala Komunikasi di Kementerian Luar Negeri Swiss, Nicolas Bideau, sejak pertemuan perdamaian global pada bulan Juni lalu, Swiss telah secara resmi menginformasikan Ukraina, Rusia, dan AS tentang kesediaan mereka untuk mendukung inisiatif diplomatik.
Meskipun belum ada tanggal pasti untuk pertemuan tersebut, Rusia telah menunjukkan minat untuk bertemu dengan Trump setelah pelantikannya pada 20 Januari mendatang.
Trump sendiri berjanji untuk membawa Rusia dan Ukraina ke meja perundingan serta berusaha mengakhiri perang yang sudah berlangsung hampir tiga tahun.
Namun, salah satu hambatan utama untuk pertemuan ini adalah surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICJ) terhadap Putin, terkait dugaan deportasi paksa anak-anak Ukraina ke Rusia.
Sebagai negara yang menandatangani Statuta Roma, Swiss secara hukum diharuskan untuk menangkap Putin jika dia datang.
Meski demikian, Swiss memiliki kewenangan untuk memberikan pengecualian dalam situasi yang berkaitan dengan negosiasi perdamaian.
Selain Swiss, Presiden Serbia, Aleksandar Vucic, juga mengusulkan negaranya menjadi tempat pertemuan perdamaian antara Trump dan Putin.
Vucic mengungkapkan bahwa Serbia siap menjamin keamanan bagi kedua pemimpin dunia tersebut.
Menurutnya, Serbia merupakan negara netral yang tidak tergabung dalam aliansi militer manapun, dan negara ini memiliki dukungan besar dari kedua negara besar, AS dan Rusia.
Baca juga: Tentara Korut yang Ditangkap Ukraina Tak Ingin Kembali ke Negaranya, Sebut Sudah Nyaman
Ia juga percaya bahwa Serbia adalah tempat yang ideal untuk pertemuan ini, mengingat Trump mendapat dukungan besar di Eropa, sementara Putin sangat populer di Serbia.
Sementara itu, Financial Times melaporkan bahwa Putin memiliki beberapa syarat untuk menghentikan perang dengan Ukraina.
Syarat utama yang diajukan adalah Ukraina tidak boleh bergabung dengan NATO, serta pembatasan aktivitas militer NATO di negara-negara yang berbatasan dengan Rusia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.