Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Suara Ben-Gvir dan Smotrich Tak Laku, Kabinet Israel Bulat Suara Setujui Gencatan Senjata di Gaza

Penentangan Smotrich dan Ben-Gvir dipastikan tidak akan menghalangi Knesset menyetujui gencatan senjata di Gaza.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Suara Ben-Gvir dan Smotrich Tak Laku, Kabinet Israel Bulat Suara Setujui Gencatan Senjata di Gaza
AFP/-
Gambar yang diambil dari video selebaran yang dirilis oleh Kantor Media Hamas menunjukkan seorang anggota Brigade Al-Qassam menyerahkan sandera kepada pejabat Komite Palang Merah Internasional di Gaza pada 24 November 2023, sebelum mereka dipindahkan ke Israel. Setelah 48 hari baku tembak dan pemboman yang merenggut ribuan nyawa, sandera pertama yang dibebaskan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas diserahkan pada 24 November, kata kedua belah pihak, hampir tujuh minggu setelah mereka ditangkap. (Photo by HAMAS MEDIA OFFICE / AFP) 

Suara Ben-Gvir dan Smotrich Tak Laku, Kabinet Israel Bulat Suara Setujui Gencatan Senjata di Gaza

TRIBUNNEWS.COM - Kabinet Keamanan Israel, Selasa (14/1/2025) dilaporkan menggelar rapat untuk menyetujui kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas demi perjanjian gencatan senjata di Gaza.

Otoritas Penyiaran Publik Israel, Kan, melaporkan persetujuan politik ini mendapat penentangan dari dua menteri koalisi pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Menteri Keuangan Bezalel Smotrich dan Menteri Keamanan Dalam Negeri, Itamar Ben-Gvir.

Baca juga: Gencatan Senjata dengan Hamas: Israel Setuju Tarik Pasukan dari Gaza, Termasuk di Koridor Netzarim

Meski begitu, penentangan dari Smotrich dan Ben-Gvir disebutkan tidak kana menghalangi kabinet yang sudah bulat suara untuk menyetujui kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas demi gencatan senjata di Gaza.

Menteri Pertanian Israel Avi Dichter mengatakan Itamar Ben-Gvir danBezalel Smotrich “tahu betul bahwa suara mereka tidak akan menentukan mengenai kesepakatan untuk memulangkan para korban penculikan”.

“Kami berada dalam momen yang menentukan mengenai pemulangan para korban penculikan, dan kami, para anggota kabinet, akan memastikan mereka kembali ke keluarga mereka,” kata Dichter.

Adapun Netanyahu, saat ini dilaporkan sedang berupaya untuk memastikan Bezalel Smotrich, sekutu dekatnya, tidak menarik dukungannya terhadap pemerintah karena penentangannya terhadap kesepakatan tersebut.

Berita Rekomendasi

"Risiko runtuhnya pemerintah "sangat rendah," kata laporan tersebut, karena Netanyahu memegang "mayoritas yang jelas" dalam koalisinya untuk menyetujui perjanjian tersebut, meskipun ada keberatan dari Smotrich dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, yang telah menyebut kesepakatan tersebut sebagai "bencana"," kata laporan Andolu, dikutip Selasa (14/1/2025).

Kan memprediksi, jika perkembangan berjalan cepat, Kabinet Keamanan dapat bertemu pada Selasa sore, diikuti oleh pertemuan pemerintah untuk menyelesaikan kesepakatan.

Pejuang Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, mengawal proses pembebasan sandera Israel pada akhir November 2023 silam.
Pejuang Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, mengawal proses pembebasan sandera Israel pada akhir November 2023 silam. (rntv/tangkap layar)

Mayoritas Setuju Gencatan Senjata

Sementara itu, Channel 12 Israel mengklaim bahwa "mayoritas luas" dalam pemerintahan mendukung kesepakatan gencatan senjata tersebut.

Saluran tersebut melaporkan bahwa Partai Likud Netanyahu (18 anggota), Partai Shas (enam anggota), Partai Yudaisme Taurat Bersatu (dua anggota), dan Partai Persatuan Nasional (dua anggota) kemungkinan akan mendukung kesepakatan tersebut.

Sebaliknya, Partai Otzma Yehudit dan Partai Zionisme Religius (masing-masing tiga anggota) dilaporkan menentang kesepakatan tersebut.

Netanyahu dilaporkan bertemu dengan Smotrich pada Senin, menawarkan konsesi pada pembangunan permukiman Tepi Barat untuk mengamankan partisipasinya yang berkelanjutan dalam pemerintahan jika kesepakatan tersebut disetujui.

Meskipun partai Smotrich mengumumkan penentangannya terhadap kesepakatan tersebut, partai tersebut tidak mengancam untuk mengundurkan diri dari koalisi jika kesepakatan tersebut disahkan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas