Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nawaf Salam Mundur dari Jabatan Presiden ICJ, Kini Jadi Perdana Menteri Lebanon

Hakim Nawaf Salam mundur dari jabatan Presiden ICJ. Nawaf Salam kini menjadi Perdana Menteri Lebanon setelah mendapat 85 dari 128 suara parlemen.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Nawaf Salam Mundur dari Jabatan Presiden ICJ, Kini Jadi Perdana Menteri Lebanon
ICJ
Presiden Mahkamah Internasional (ICJ), Hakim Nawaf Salam dari Lebanon, mengundurkan diri dari jabatannya sebagai anggota pengadilan tinggi PBB pada Selasa (14/1/2025). Ia ditunjuk sebagai Perdana Menteri Lebanon dalam pemungutan suara di parlemen pada Senin (13/1/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Mahkamah Internasional (ICJ), Nawaf Salam, mengundurkan diri dari jabatan presiden dan anggota pengadilan tinggi PBB pada Selasa (14/1/2025).

Hakim Nawaf Salam mengundurkan diri sebelum masa jabatannya sebagai anggota dan Presiden ICJ berakhir pada 5 Februari 2027.

Pengunduran diri Nawaf Salam bertepatan dengan laporan penunjukannya sebagai Perdana Menteri Lebanon setelah mendapat dukungan 85 dari 128 suara di parlemen pada Senin (13/1/2025).

"Presiden Lebanon yang baru terpilih, Joseph Aoun, telah menugaskan diplomat dan ahli hukum yang terhormat untuk membentuk pemerintahan baru," bunyi laporan media Lebanon.

Berdasarkan Pasal 14 Statuta Mahkamah, Dewan Keamanan PBB sekarang akan menentukan tanggal pemilihan pengganti Nawaf Salam.

Hakim yang baru terpilih akan menyelesaikan sisa masa jabatannya sebagai anggota ICJ, sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 15 Statuta.

Nawaf Salam telah menjadi anggota ICJ sejak 6 Februari 2018 dan menjabat sebagai Presiden ICJ pada 6 Februari 2024.

Berita Rekomendasi

Masa jabatannya di ICJ menandai kelanjutan karier terhormat dalam diplomasi dan hukum internasional.

Sebelum bergabung dengan pengadilan, Nawaf Salam menjabat sebagai duta besar Lebanon dan perwakilan tetap untuk PBB di New York dari Juli 2007 hingga Desember 2017, di mana ia memperoleh pengakuan atas keterampilan diplomatik dan kepemimpinannya.

Sebelumnya, Presiden Lebanon, Joseph Aoun, telah memanggil Nawaf Salam yang saat ini berada di luar negeri untuk kembali ke Lebanon dan membentuk pemerintahan yang baru, seperti diberitakan Al Jazeera.

Nawaf Salam, perdana menteri yang ditunjuk akan terlibat dalam negosiasi untuk membentuk kabinet.

Baca juga: Nawaf Salam, Hakim ICJ yang Jadi Perdana Menteri Lebanon, Menang 85 Suara di Parlemen

"Mengacu pada pernyataan Direktorat Jenderal Kepresidenan Republik yang menugaskan Bapak Nawaf Salam untuk membentuk pemerintahan, maka konsultasi pembentukan akan dilakukan di DPR di Najma Square pada hari Rabu dan Kamis, 15 dan 16 Januari," kata Sekretaris Jenderal DPR Lebanon, Selasa (14/1/2025).

Media Lebanon mengatakan proses ini dapat memakan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan karena kebutuhan untuk menyeimbangkan kekuasaan di antara faksi-faksi agama dan politik.

Setelah pemerintahan terbentuk, kabinet yang diusulkan beserta pernyataan kebijakannya disampaikan kepada parlemen untuk mendapatkan "suara kepercayaan".

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas