Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perjanjian Gencatan Senjata di Gaza Sudah Tercapai, Pengumuman Resmi Ditunda Gegara Netanyahu Curang

Perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mencoba mencurangi perjanjian dengan Hamas tersebut dan menghalanginya di saat-saat terakhir.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Perjanjian Gencatan Senjata di Gaza Sudah Tercapai, Pengumuman Resmi Ditunda Gegara Netanyahu Curang
anews/tangkap layar
Dua siluet bocah Palestina menyaksikan kehancuran Jalur Gaza karena pemboman Israel. 

Perjanjian Gencatan Senjata Sudah Tercapai, Tapi Pengumuman Resmi Ditunda Gegara Netanyahu

TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah laporan yang diterima dari ibu kota Qatar, Doha, menunjukkan bahwa perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza telah tercapai, khaberni melaporkan, Rabu (15/1/2025).

Meski demikian, pengumuman resmi tercapainya kesepakatan gencatan senjata di Gaza tersebut tertunda.

Baca juga: Tersisa 98 Sandera Israel di Tangan Hamas, Ini Timeline Tahanan Israel di Gaza Sejak 7 Oktober 2023 

Sebuah narasumber utama dalam kelompok pembebasan Palestina, Hamas, mengaitkan penundaan pengumuman resmi "Sampai tercapainya kesepakatan mengenai mekanisme penerapan gencatan tersebut."

Pihak Hamas mengatakan kalau Perdana Menteri pemerintah pendudukan Israel, Benjamin Netanyahu, mencoba mencurangi perjanjian tersebut dan menghalanginya di saat-saat terakhir.

Manuver itu dilakukan Netanyahu dengan meminta agar tahanan berstatus militer Israel ditambahkan ke dalam daftar 33 tahanan yang akan dibebaskan pada fase pertama. 

Dari draft pertukaran sandera demi gencatan senjata yang sudah disepakati, disebutkan kalau kategori tahanan yang diklasifikasikan secara khusus, termasuk mereka yang merupakan anggota militer, dijadwalkan akan dibebaskan pada tahap-tahap berikut pertukaran sandera.

Berita Rekomendasi

Fase-fase ini menjadi syarat dari pendudukan Israel untuk membebaskan seribu tahanan pada tahap pertama, menurut surat kabar Al-Arabi Al-Jadeed.

Sumber Hamas, mengungkapkan kalau delegasi perundingan Israel mencoba mempersulit perundingan, dengan mengklaim kalau mereka menginginkan pada tahap pertama pertukaran sandera untuk membebaskan semua kategori tahanan Israel, termasuk warga sipil, personel militer, pria dan wanita.

Menurut perjanjian tersebut, tahap pertama adalah Hamas membebaskan 33 tahanan Israel, termasuk anak-anak, wanita, tentara wanita, orang tua, dan orang sakit.

Sumber Hamas tersebut juga mengungkapkan, kategori tentara Israel yang ditangkap berseragam militer pada 7 Oktober 2023, termasuk sejumlah petugas dari Dinas Keamanan Umum, “Shin Bet,” dan petugas dari Unit Intelijen Israel 8200, akan dibebaskan pada tahap berikutnya dalam pertukaran.

Fase berikut pertukaran sandera juga akan membebaskan mereka yang berkategori sebagai petinggi militer Israel.

"Draft kesepakatan mencatat bahwa kategori-kategori sandera ini akan ditangani dalam transaksi dalam kunci khusus yang akan disepakati pada saat itu," kata laporan Khaberni.

Pasukan Israel (IDF) dari divisi cadangan infanteri menyerbu ke sebuah pemukiman warga Palestina di Jalur Gaza dalam agresi militer yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 silam.
Pasukan Israel (IDF) dari divisi cadangan infanteri menyerbu ke sebuah pemukiman warga Palestina di Jalur Gaza dalam agresi militer yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 silam. (rntv/tangkap layar)

Jaminan Sepihak Penarikan Pasukan oleh Israel

Sumber Hamas tersebut juga menunjukkan bahwa di antara mekanisme implementasi yang menghalangi pengumuman resmi kesepakatan perjanjian gencatan senjata tersebut adalah pelanggaran perjanjian penyerahan peta untuk proses penarikan pasukan yang akan menyertai tahapan implementasi oleh Israel (pembebasan tahanan Palestina).

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas