Pezeshkian: Iran Tidak Pernah Rencanakan Pembunuhan Donald Trump, Itu Akal-akalan Israel
Presiden Iran bantah ada rencana membunuh Trump, serukan agar Trump mengejar perdamaian
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Iran tidak pernah merencanakan pembunuhan Donald Trump, baik selama kampanye presidennya tahun lalu maupun di masa depan, ujar Presiden Masoud Pezeshkian dalam wawancara eksklusif dengan NBC News.
Ketika ditanya tentang tuduhan pembunuhan yang dilayangkan oleh otoritas AS, Pezeshkian berkata:
"Ini adalah akal-akalan atau salah satu rencana yang dirancang Israel dan negara-negara lain untuk mempromosikan Iranophobia."
"Iran tidak pernah mencoba atau merencanakan untuk membunuh siapa pun, setidaknya sejauh yang saya ketahui."
Jurnalis NBC News kemudian bertanya sekali lagi kepada Pezeshkian:
"Anda mengatakan tidak pernah ada rencana dari Iran untuk membunuh Donald Trump?"
"Tidak ada sama sekali," jawab Pezeshkian.

Ketika ditanya apakah Iran bersedia berjanji tidak akan ada upaya pembunuhan terhadap Trump, Pezeshkian menegaskan:
"Kami tidak pernah melakukan ini sejak awal, dan tidak akan pernah melakukannya."
Wawancara ini merupakan yang wawancara pertama bagi Pezeshkian dengan media asing sejak pemilihan presiden AS.
Wawancara tersebut dilakukan dengan kehadiran juru bahasa pemerintah dan penerjemah secara langsung.
Baca juga: Meski Tak Lupakan Kejahatan AS, Bulan Sabit Merah Iran akan Bantu Atasi Kebakaran di Los Angeles
Pria Iran Ditangkap atas Percobaan Pembunuhan Donald Trump
Pada bulan November, Departemen Kehakiman AS mendakwa seorang pria Iran atas tuduhan pembunuhan bayaran dengan target membunuh Trump saat Trump masih menjadi kandidat presiden dari Partai Republik.
Dua orang lainnya didakwa karena diduga berencana membunuh seorang jurnalis dan aktivis Amerika keturunan Iran yang mengkritik pemerintah Iran atas perlakuannya terhadap perempuan.
Pihak berwenang AS mengatakan rencana tersebut merupakan bagian dari upaya Iran untuk membalas kematian seorang jenderal tinggi Iran, Qasem Soleimani.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.