Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pezeshkian: Iran Tidak Pernah Rencanakan Pembunuhan Donald Trump, Itu Akal-akalan Israel

Presiden Iran bantah ada rencana membunuh Trump, serukan agar Trump mengejar perdamaian

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Pezeshkian: Iran Tidak Pernah Rencanakan Pembunuhan Donald Trump, Itu Akal-akalan Israel
Tangkapan layar YouTube NBC News
Presiden Iran saat diwawancarai oleh Lester Holt dari NBC News 

TRIBUNNEWS.COM - Iran tidak pernah merencanakan pembunuhan Donald Trump, baik selama kampanye presidennya tahun lalu maupun di masa depan, ujar Presiden Masoud Pezeshkian dalam wawancara eksklusif dengan NBC News.

Ketika ditanya tentang tuduhan pembunuhan yang dilayangkan oleh otoritas AS, Pezeshkian berkata:

"Ini adalah akal-akalan atau salah satu rencana yang dirancang Israel dan negara-negara lain untuk mempromosikan Iranophobia."

"Iran tidak pernah mencoba atau merencanakan untuk membunuh siapa pun, setidaknya sejauh yang saya ketahui."

Jurnalis NBC News kemudian bertanya sekali lagi kepada Pezeshkian:

"Anda mengatakan tidak pernah ada rencana dari Iran untuk membunuh Donald Trump?"

"Tidak ada sama sekali," jawab Pezeshkian.

Presiden Iran saat diwawancarai oleh Lester Holt dari NBC News
Presiden Iran saat diwawancarai oleh Lester Holt dari NBC News (Tangkapan layar YouTube NBC News)
Berita Rekomendasi

Ketika ditanya apakah Iran bersedia berjanji tidak akan ada upaya pembunuhan terhadap Trump, Pezeshkian menegaskan:

"Kami tidak pernah melakukan ini sejak awal, dan tidak akan pernah melakukannya."

Wawancara ini merupakan yang wawancara pertama bagi Pezeshkian dengan media asing sejak pemilihan presiden AS.

Wawancara tersebut dilakukan dengan kehadiran juru bahasa pemerintah dan penerjemah secara langsung.

Baca juga: Meski Tak Lupakan Kejahatan AS, Bulan Sabit Merah Iran akan Bantu Atasi Kebakaran di Los Angeles

Pria Iran Ditangkap atas Percobaan Pembunuhan Donald Trump

Pada bulan November, Departemen Kehakiman AS mendakwa seorang pria Iran atas tuduhan pembunuhan bayaran dengan target membunuh Trump saat Trump masih menjadi kandidat presiden dari Partai Republik.

Dua orang lainnya didakwa karena diduga berencana membunuh seorang jurnalis dan aktivis Amerika keturunan Iran yang mengkritik pemerintah Iran atas perlakuannya terhadap perempuan.

Pihak berwenang AS mengatakan rencana tersebut merupakan bagian dari upaya Iran untuk membalas kematian seorang jenderal tinggi Iran, Qasem Soleimani.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas