Terburuk dalam Sejarah, Kejahatan-Pembunuhan di Israel Naik Tajam di Era Ben-Gvir
Sebagian besar pembunuhan ini terjadi di komunitas Arab Israel, dengan 227 kasus pembunuhan dilaporkan
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom

Terburuk dalam Sejarah, Kejahatan-Pembunuhan di Israel Naik Tajam di Era Ben-Gvir
TRIBUNNEWS.COM - Israel dilaporkan mengalami peningkatan tajam dalam kejahatan selama tahun 2023, tahun pertama penuh di bawah kepemimpinan Menteri Keamanan Nasional berhaluan ekstremis, Itamar Ben-Gvir.
Data yang dirilis oleh kepolisian Israel baru-baru ini mengungkap peningkatan yang mengkhawatirkan dalam tingkat kriminalitas, terutama pembunuhan, yang meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Baca juga: Suara Ben-Gvir dan Smotrich Tak Laku, Kabinet Israel Bulat Suara Setujui Gencatan Senjata di Gaza
Lonjakan kejahatan ini sejalan dengan masa jabatan Ben-Gvir, yang berlanjut bahkan sebelum gangguan yang disebabkan oleh perang Israel di Gaza.
Laporan polisi yang diterbitkan di outlet berita The Times of Israel, yang tertunda tetapi akhirnya diterbitkan, mengungkapkan kalau ada 274 kasus pembunuhan kriminal tercatat pada tahun 2023.
Jumlah ini meningkatan tajam dari 139 kasus yang dilaporkan pada tahun 2022.
Sebagian besar pembunuhan ini terjadi di komunitas Arab Israel, dengan 227 kasus pembunuhan dilaporkan, naik dari 104 pada tahun 2022,
Jumlah ini hampir dua kali lipat dari jumlah yang dilaporkan pada tahun 2022 yang berjumlah 139.
Mayoritas pembunuhan tersebut terjadi di komunitas Arab Israel, yang mana tercatat 227 kasus pembunuhan, naik dari 104 kasus pada tahun 2022.
Meningkatnya kekerasan ini, yang mencakup korban Arab dan Yahudi, telah menimbulkan kekhawatiran tentang keselamatan publik dan respons pemerintah terhadap kekerasan di sektor Arab.

Abraham Initiatives , sebuah organisasi yang memantau kejahatan di masyarakat Arab, melaporkan kalau ada 244 orang Arab dibunuh pada tahun 2023, sedikit lebih tinggi dari jumlah yang dilansir kepolisian Israel.
Kelompok tersebut menghubungkan peningkatan kekerasan yang sedang berlangsung ini dengan kurangnya perhatian pemerintah dan kepolisian, dengan alasan pemotongan anggaran untuk memerangi kekerasan di komunitas Arab.
Seiring dengan meningkatnya jumlah pembunuhan, laporan tersebut juga menyoroti lonjakan aktivitas kriminal lainnya, termasuk sengketa properti, pencurian, dan penyerobotan lahan.
Pencurian mobil, misalnya, melonjak lebih dari 21 persen, dan pelanggaran penyerobotan lahan meningkat sebesar 12 persen.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.