Terburuk dalam Sejarah, Kejahatan-Pembunuhan di Israel Naik Tajam di Era Ben-Gvir
Sebagian besar pembunuhan ini terjadi di komunitas Arab Israel, dengan 227 kasus pembunuhan dilaporkan
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom

Selain itu, 33 wanita dibunuh pada tahun 2023, menandai peningkatan yang mengkhawatirkan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Terburuk dalam Sejarah
Haaretz, media berita Ibrani lainnya, mengomentari laporan tersebut, dengan menyatakan: "Ben-Gvir secara resmi adalah Menteri Keamanan Nasional terburuk dalam sejarah Israel."
Namun, data resmi kepolisian menggambarkan masa jabatannya dengan suram, dan seruan agar ia mengundurkan diri semakin keras, karena pihak oposisi menganggapnya bertanggung jawab atas meningkatnya ketidakamanan di Israel.
Diteriaki Pembunuh, Dilempari Pasir
Sosok Itamar Ben-Gvir memang figur kontroversial di pemerintahan Israel saat ini.
Beberapa waktu lalu, sekelompok warga Israel pada Jumat (6/9/2024) mengusir Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir, dari sebuah pantai di ibu kota Tel Aviv.
Pengusiran itu disertai dengan makian dan cercaan dengan menyebutnya "seorang pembunuh."
Baca juga: Menteri Keuangan Israel: Perang akan Berakhir Setelah Hamas dan Hizbullah Dihancurkan
Media Israel mengunggah beberapa rekaman di situs web mereka yang memperlihatkan Ben-Gvir dan anggota keluarganya tiba di sebuah pantai ketika beberapa pengunjung pantai meneriakinya.
"Anda pembunuh, Anda teroris, dan karena Anda, para sandera sekarat di Gaza; beraninya Anda berjalan di pantai?" seorang warga Israel terlihat meneriakinya, dilansir Anadolu.
Menurut Times of Israel, seorang wanita Israel ditangkap untuk diinterogasi setelah melemparkan segenggam pasir ke arah Ben-Gvir.
Ben-Gvir dan menteri ekstremis sayap kanan lainnya dituduh oleh publik Israel dan oposisi menghalangi potensi pertukaran sandera dengan Hamas.
Israel memperkirakan lebih dari 100 sandera masih ditahan oleh kelompok pembebasan Palestina, Hamas di Gaza, beberapa di antaranya diyakini telah terbunuh.
Selama berbulan-bulan, AS, Qatar, dan Mesir telah berupaya mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk memastikan pertukaran tahanan dan gencatan senjata serta mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza.
Namun upaya mediasi terhenti karena penolakan Netanyahu untuk memenuhi tuntutan Hamas untuk menghentikan perang.
Perang Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza telah menewaskan hampir 40.900 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai lebih dari 94.200 lainnya, menurut otoritas kesehatan setempat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.